Pengembangan profesi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap

60 Selanjutnya hasil perolehan skor pengembangan profesi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru di SMA Negeri 1 Kasihan dari masing-masing aspek dijabarkan sebagai berikut:

a. Pengembangan profesi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap

guru pada aspek kegiatan seminar pendidikan Tingkat pengembangan profesi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru pada aspek kegiatan seminar pendidikan terdiri dari 3 item penyataan. Masing-masing item penyataan yang telah dijawab memiliki skor yang berbeda-beda. Selanjutnya, untuk mengetahui analisis perolehan nilai pada aspek kegiatan seminar pendidikan dihitung dengan rumus: x = �� x �� �� Hasil analisis perolehan nilai dari masing masing item ditampilkan dalam tabel total skor perolehaan sebagai berikut: Tabel 8. Total Skor Perolehan pada Aspek Kegiatan Seminar Pendidikan No Item Alternatif Jawaban Skor Total Perolehan Nilai Kategori 1 2 3 4 16 12 31 11 9 143 2,2 Sedang 17 4 38 10 11 154 2,4 Sedang 18 23 27 8 5 121 1,9 Sedang Jumlah 418 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa masing-masing item pada aspek kegiatan seminar pendidikan mendapat skor total perolehan sebesar 418 dan mendapat nilai sebesar 6,6. Selanjutnya untuk mengetahui rata-rata perolehan nilai pada aspek kegiatan seminar pendidikan dihitung dengan: 61 = 143+154+121 63x1x3 = 418 189 = 2,2 Dengan demikian tingkat pengembangan profesi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru di SMA Negeri 1 Kasihan melalui kegiatan seminar pendidikan termasuk pada kategori sedang dengan skor 2,2 pada rentang skala 1,7 -3,25. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai tertinggi dalam aspek kegiatan seminar pendidikan adalah item nomor 17 yaitu kepala sekolah memberikan kesempatan pada guru untuk mengikuti seminar. Indikator ini mendapat skor sebesar 154 dan mendapat nilai 2,4 sehingga termasuk dalam kategori sedang pada rentang skala1,76 – 2,5. Sedangkan skor terendah pada aspek kegiatan seminar pendidikan adalah item nomor 18 yaitu kepala sekolah memberi bantuan dana kepada guru untuk mengikuti seminar pendidikan . Indikator ini mendapat skor sebesar 121 dan mendapat nilai 1,9 sehingga termasuk dalam kategori rendah pada rentang skala 1,76 – 3,25. Walaupun mendapat nilai paling rendah namun indikator ini termasuk dalam kategori sedang. Hasil penelitian tersebut didukung oleh wawancara dengan kepala sekolah SMA Negeri 1 Kasihan pada tanggal 10 November yang mengatakan bahwa, “Saya selaku kepala sekolah selalu memberikan kesempatan guru untuk mengikuti kegiatan seminar pendidikan selama tidak mengganggu jam pelajaran. Sekolah juga memberikan biaya akomodasi kepada guru yang mengikuti seminar 62 pendidikan, selama seminar dilaksanakan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar .” Selanjutnya, dari pernyataan kepala sekolah melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat bahwa kepala sekolah menyatakan tidak banyak guru yang melakukan pengembangan profesi melalui kegiatan seminar pendidikan. Hal ini terkendala dengan jam mengajar guru yang banyak yaitu 24 jam sehingga guru tidak memiliki waktu untuk mengikuti kegiatan seminar pendidikan. Hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut menunjukkan hasil penelitian di atas benar bahwa guru SMA Negeri 1Kasihan mengikuti kegiatan seminar pendidikan dalam kategori sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengembangan profesi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru di SMA Negeri 1 Kasihan melalui kegiatan seminar pendidikan tergolong dalam kategori sedang. Hal ini terbukti pada hasil analisis perolehan nilai sebesar 2,2 pada rentang skala 1,75 – 2,5 serta hasil wawancara dengan kepala sekolah yang menunjukkan bahawa kepala sekolah selalu memberikan kesempatan dan bantuan akomodasi pada guru yang mengikuti kegiatan seminar selama tidak mengganggu jam pelajaran.

b. Pengembangan profesi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap