Pengertian Profesi Guru Sebagai Profesi

18 Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Dari beberapa pendapat di atas peneliti memilih kompetensi yang harus dimiliki guru sesuai dengan Undang-Undang No 14 Tahun 2005 yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

B. Pengembangan Profesi Guru

1. Pengertian Profesi

Menurut Suparlan 2006: 71 profesi menunjuk pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggungjawab, dan kesetiaan terhadap pekerjaan itu. Sedangkan menurut Sudarman Danim 2011: 102 secara terminologi profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya. Perlu pengetahuan teoritis terlebih dahulu untuk melaksanakan kegiatan praktis. UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 2 menyatakan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai 19 dengan peraturan perundang-undangan. Kunandar 2008: 45 menambahkan bahwa profesi merupakan suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu, artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut keahlian dari pelakunya melalui pendidikan dan pelatihan khusus.

2. Guru Sebagai Profesi

Kunandar 2007: 46 menjelaskan guru sebagai profesi berarti guru sebagai pekerjaan yang mensyaratkan kompetensi keahlian dan kewenangan dalam pendidikan dan pembelajaran secaraa efektif dan efisien. Jamal 2011:27 menambahkan bahwa guru sebagai profesi harus memiliki gagasan-gagasan baru untuk selalu mengembangkan kreativitas, memiliki ide cemerlang yang mengiringi daya cipta dalam berkarya, menghabiskan waktu untuk menyelesaikan tugas profesional dan administrasi, bertanggungajwab terhadap tugas yang diemban, ikhalas dan tidak pernah putus asa. Guru sebagai profesi memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Syarat guru sebagai profesi menurut Suparlan 2006:76 yaitu: a. Memiliki fungsi dan signifikansi sosial sebagai ladang pengabdian guru kepada masyarakat. b. Menuntut adanya keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. 20 c. Didukung oleh suatu disiplin ilmu. d. Memiliki organisasi profesi dan kode etik bagi anggotanya dalam berperilaku disertai dengan sanksi tertentu. e. Berhak untuk memperoleh imbalan finansial atau materiil. Momon Sudarma 2013: 29 menjabarkan 6 komponen yang membentuk profesionalisme guru yaitu a menjadi sumber penghasilan kehidupan, b memerlukan keahlian, c memerlukan kemahiran, d memerlukn kecakapan, e adanya standar mutu atau norm tertentu, dan f memerlukan pendidikan profesi. Menurut Sudarwan Danim 2011: 106 karakteristik profesi yang dimiliki oleh guru meliputi: a. Kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan yang tinggi dan lama. Termasuk dengan pelatihan-pelatihan khusus yang berkaitan dengan keilmuan guru. b. Memliliki pengetahuan spesialisasi atau kekhususan penugasan bidang keilmuan tertentu. c. Menjadi anggota dari organisasi profesi. Hal ini dibuktikan dengan kepemilikan kartu anggota, pemahaman terhadap norma-norma organisasi, melaksanakan kewajiban, dan mentaati tata tertib yang berlaku dalam organisasi. d. Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh orang lain atau klien. Pengetahuan khusus tersebut bersifat aplikatif dimana aplikasi didasari atas teori yang jelas dan teruji. 21 e. Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan. Guru dapat mengkomunikasikan tujuannya dengan baik sehingga dapat dipahami oleh siswa. f. Memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara mandiri atau self organizer. Artinya guru dapat mengelola pekerjaannya sendiri dengan baik. g. Mementingkan kepentingan orang lain. Guru akan memberikan layanan pendidikan kepada siswa baik di dalam kelas, di lingkungan sekolah, bahkan di luar sekolah. h. Memiliki kode etik yang berupa norma-norma yang mengikat guru dalam bekerja. i. Memiliki sanksi dan tanggung jawab. j. Mempunyai sistem upah yaitu berupa gaji yang diberikan kepada guru atas pekerjaannya secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain gaji seorang guru berhak mendapat penghasilan secara finansial sebagai imbalan telah melaksanakan tugas keprofesiannya sebagai guru. k. Budaya profesional yaitu memiliki simbol yang berbeda dengan profesi lain misalnya pakaian seragam. l. Melaksanakan pertemuan profesional yang dapat dilakukan dalam bentuk seminar, diskusi, atau workshop. Selanjutnya sesuai dengan Undang-Undang No 14 tahun 2005 prinsip profesionalitas seorang guru meliputi: a. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme b. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia 22 c. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas d. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas e. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan f. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja g. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat h. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan i. memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa guru sebagai profesi harus memiliki kriteria sebagai berikut: a. Menuntut keahlian intelektul yang diperoleh melalui pendidikan tinggi. b. Memerlukan persiapan melalui pelatihan-pelatihan. c. Memiliki organisasi profesi yang kuat. d. Memiliki kode etik yang mengikat pekerjaan. e. Berhak mendapat penghargaan berupa penghasilan atas keprofesiannya.

3. Pengertian Pengembangan Profesi Guru