13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Guru
1. Pengertian Guru
Dalam dunia pendidikan seseorang yang menjadi ujung tombak keberhasilan pendidikan di Indonesia adalah guru. Undang-Undang No 14 Tahun
2005 tentang guru dan dosen menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut
Suparlan 2006: 9 guru dapat diartikan sebagai seorang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspek
pengembangan peserta didik baik ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa guru adalah seorang
pendidik profesional yang bertugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dalam semua
aspek baik kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam penelitian ini objek
penelitian adalah guru pendidikan menengah atas SMA. 2.
Peran Guru
Tugas dan tanggungjawab utama guru yaitu mendidik siswa dalam kegiatan pembelajaran. Namun demikian guru tidak dapat terlepas dari peran guru
laiannya. Guru berperan banyak dalam kegiatan pembelajaran siswa. Menurut Momon Sudarma 2013: 135 seorang guru memainkan peran dalam beberapa
14
peran yaitu sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, dan pelatih. Guru sebagai pendidik hendaknya pandai bergaul dengan peserta didik, sabar, memiliki sikap
kasih sayang, dan memberi keteladanan dalam bersikap, perperilaku, dan berbahasa. Sebagai pengajar guru hendaknya dapat membuat perangkat program
pengajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan penilaian belajar, membuat daftar nilai, menyusun program perbaikan, dan membuat catatan
kemajuan belajar siswa. Sebagai seorang pembimbing, guru berfungsi sebagai pemberi layanan bimbingan bagi siswa agar dapat mengenali dirinya,
lingkungannya, memberi bantuan pada siswa yang mengalami hambatan, memberikan pembinaan siswa, serta membuat laporan bimbingan siswa. Yang
terakhir guru berperan sebagai pelatih yaitu memberi latihan pada siswa sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan praktis dan psikomotorik.
Menurut Suparlan 2006:34 guru sering dicirikan memiliki peran sebagai EMASLIMDEF Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader,
Inovator, Motivator, Dinamisator, Evaluatuor, and Facilitator. Peran guru sebagai educator berfungsi untuk mengembangkan kepribadian siswa,
membimbing, membina budi pekerti, dan memberikan pengarahan. Peran guru sebagai manager yaitu berfungsi untuk mengawal pelaksanaan tugas dan fungsi
berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Peran guru sebagai administrator berfungsi untuk membuat daftar presensi siswa, membuat daftar
penilaian, dan melaksanakan kegiatan teknis administratif sekolah. Peran guru sebagai supervisor berfungsi untuk memantau, menilai, dan memberikan
bimbingan teknis. Peran guru sebagai leader yaitu untuk mengawal pelaksanaan
15
tugas pokok dan fungsi guru. Peran guru sebagai inovator berfungsi untuk melakukan kegiatan kreatif, menemukan strategi, metode, cara, dan konsep dalam
pembelajaran. Sebagai motivator guru berfungsi untuk memberi dorongan kepada siswa, dan memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan kemampuan individu
siswa. Peran guru sebagai dimanisator yaitu berfungsi untuk memberikan dorongan kepada siswa dengan cara menciptakan suasana lingkungan
pembelajaran yang kondusif. Peran guru sebagai evaluator yaitu menyusun instrumen penilaian, dan melaksanakan penilaian pekerjaan siswa. Yang terakhir
peran guru sebagai facilitator berfungsi untuk memberikan bantuan teknis, arahan, atau petunjuk kepada peserta didik.
Dari kedua pendapat ahli di atas peneliti mengambil pendapat Momon Sudarma bahwa peran seorang guru yaitu sebagai pendidik, pengajar,
pembimbing, dan pelatih. Untuk dapat menjalankan perannya sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, dan pelatih seorang guru perlu menguasai beberapa
kompetensi yang diperlukan.
3. Kompetensi Guru