Tingkat pengembangan profesi guru pada aspek kegiatan diklat

65 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengembangan profesi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru di SMA Negeri 1 Kasihan pada kegiatan musyawarah guru mata pelajaran MGMP tergolong dalam kategori tinggi. Hal ini terbukti pada hasil analisis perolehan nilai sebesar 2,9 pada rentang skala 2,51 - 3,26, serta hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah yang mengungkapkan bahwa kepala sekolah sangat mendukung kegiatan MGMP untuk pengembangan profesi guru SMA Negeri 1 Kasihan.

c. Tingkat pengembangan profesi guru pada aspek kegiatan diklat

Pengembangan profesi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru pada aspek kegiatan diklat terdiri dari 2 item penyataan. Masing-masing item penyataan yang telah dijawab memiliki skor yang berbeda-beda. Selanjutnya, untuk mengetahui analisis perolehan nilai pada aspek kegiatan diklat dihitung dengan rumus: x = �� x �� �� Hasil analisis perolehan nilai dari masing masing item ditampilkan dalam tabel total skor perolehaan sebagai berikut: Tabel 10. Total Skor Perolehan pada Aspek Kegiatan Diklat No Item Alternatif Jawaban Skor Total Perolehan Nilai Kategori 1 2 3 4 22 5 30 16 12 161 2,5 Sedang 23 4 29 17 13 165 2,6 Tinggi Jumlah 326 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa masing-masing item pada aspek kegiatan diklat mendapat skor total perolehan sebesar 326 dan mendapat nilai 66 sebesar 5,1. Selanjutnya untuk mengetahui rata-rata perolehan nilai pada aspek kegiatan diklat dihitung dengan: = 161+165 63x1x2 = 326 126 = 2,5 Dengan demikian tingkat pengembangan profesi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru SMA Negeri 1 Kasihan melalui kegiatan diklat tergolong pada kategori sedang dengan nilai 2,5 pada rentang skala 1,76 - 2,5. Dalam indikator kegiatan diklat yang mendapat skor tertinggi adalah item nomor 23 yaitu kepala sekolah memberi surat tugas kepada guru untuk mengikuti diklat. Indikator ini mendapat skor sebesar 165 dengan nilai 2,6 sehingga termasuk dalam kategori tinggi pada rentang skala 2,51 – 3,25. Sedangkan indikator kegiatan diklat pada item nomor 22 yaitu kepala sekolah memberi kesempatan guru untuk mengikuti diklat mendapat skor sebesar 161 dengan nilai 2,5 yang tergolong dalam kategori sedang pada rentang skala 1,76 - 2,5. Walaupun indikator ini memperoleh total skor terendah namun indikator ini termasuk dalam kategori sedang. 29 responden memilih jawaban 1 – 2 kali pada pernyataan kepala sekolah memberi kesempatan guru untuk mengikuti diklat. Setelah melakukan cross check dengan kepala sekolah SMA Negeri 1 Kasihan melalui wawancara pada tanggal 10 November diketahui bahwa kepala sekolah selalu mengikutsertakan guru pada diklat secara bergantian agar semua guru dapat mengikuti diklat. Guru yang ditunjuk untuk mengikuti diklat baik yang 67 dilakukan secara by name ataupun penugasan kepala sekolah pasti mengikuti kegiatan diklat tersebut. Dari hasil penelitiaan dan wawancara dengan kepala sekolah di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengembangan profesi guru di SMA Negeri 1 Kasihan melalui kegiatan diklat ada pada kategori sedang, hasil analisis perolehan nilai sebesar 2,5 yang terletak pada rentang skala 1,76 - 2,5. Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah yang mengungkapkan bahwa kepala sekolah selalu memberikan kesempatan guru untuk mengikuti diklat, namun kadang kesempatan diklat yang diberikan oleh lembaga penyelenggara kepada guru tidak rata artinya tidak semua guru berkesempatan ditunjuk untuk mengikuti diklat oleh lembaga penyelenggara yang menggunakan sistem by name. Kebanyakan guru yang ditunjuk secara by name sudah pernah mengikuti diklat tersebut sehingga guru lain tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti diklat.

d. Pengembangan profesi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap