Pengertian Anak Tunarungu Tinjauan Tentang Anak Tunarungu
14 Kelainan pendengaran meskipun banyak kemungkinannya baik
dalam struktur maupun fungsi, dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan anatomi fisiologis Permanarian Somad dan Tati Hernawati,
1995: 32 yaitu: a.
Tunarungu Hantaran konduksi Yaitu ketunarunguan yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak
berfungsinya alat-alat penghantar suara pada telinga bagian tengah.Ketunarunguan ini terjadi karena pengurangan intensitas bunyi
yang mencapai telinga bagian dalam, tempat dimana syaraf pendengaran berfungsi.Tunarungu konduksi jarang menyebabkan
kehilangan kemampuan mendengar lebih dari 60 dB atau 70 dB. Tunarungu konduksi dapat diatasi atau dikurangi secara efektif melalui
penggunaan alat bantu dengar. b.
Tunarungu Syaraf sensorineural Yaitu tunarungu yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak
berfungsinya alat-alat pendengaran bagian dalam syaraf pendengaran yang menyalurkan getaran ke pusat pendengaran pada Lobus
temporalis. c.
Tunarungu Campuran Yaitu kelainan pendengaran yang disebabkan kerusakan pada
penghantar suara dan syaraf pendengaran.
15 Berdasarkan berbagai klasifikasi tunarungu di atas dapat ditegaskan
bahwa tunarungu terbagi menjadi orang tuli dan orang kurang dengar dengan berbagai tingkat ketunarunguan mulai dari kehilangan
pendengaran 20 dB hingga kehilangan pendengaran 91 dB ke atas dan terbagi menjadi kelompok tunarungu ringan, tunarungu sedang, dan
tunarungu berat yang juga secara anatomi fisiologis dibagi menjadi tunarungu hantaran, tunarungu syaraf, dan tunarungu campuran.Dalam
penelitian ini subyek termasuk tunarungu hantaran konduksi.