Pengertian Kemampuan Menulis Permulaan
23 diperhatikan di sesuaikan dengan pendapat di atas bahwa tahap
perkembangan tersebut meliputi tahap inisial, dan tahap imitasi.Dengan demikian latihan menulis permulaan dapat diterapkan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Akan tetapi menurut Morrow dalam Sumiati, dkk. 2014: 2-3 mengemukakan bahwa kemampuan menulis anak dibagi menjadi
enam tahapan, yaitu: “a
writing via scribbling
tahapan mecoret, b
writing via drawing
tahap menulis melalui menggambar, c writing via making letter- like forms tahap menulis melalui membentuk gambar seperti
huruf,
writing via reproducing weel- learned unit or letter stings
tahap menulis dengan membuat huruf yang akan dipelajari, e
writing via invented spelling
tahap menulis melalui kegiatan menemukan ejaan, f
writing via connventional speling
tahap menulis melalui mengeja”.
Dari beberapa pendapat di atas peneliti dapat ditegaskan bahwa tahapan menulis permulaan tidak hanya sebatas coretan pensil saja, perlu
adanya latihan menulis yang dilakukan sejak usia awal masuk sekolah dengan secara bertahap. Anak tunarungu mengalami hambatan pada
pendengaran, keterbatasan informasi menjadi salah satu faktor utama penyebab terlambatnya perkembangan bahasa termasuk dalam menulis.
Anak tunarungu juga mengalami hambatan perkembangan pada motoriknya, sehingga menyebabkan kurang optimalnya kemampuan dalam
menulis. Dengan demikian latihan dengan tahapan-tahapan dasar menulis permulaan harus dilakukan dengan dibantu melalui media yang
mendukung. Disini peneliti mencoba menggunakan salah satu media dari berbagai jenis media yang ada, yaitu dengan menggunakan media
24 permainan
Scrabble
untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan anak tunarungu sekolah dasar.