Analisis konsumsi nutrien karbon, nitrogen, oksigen, asam amino, mineral dan sebagainya.
46,46
Cara menghitung langsung merupakan pemeriksaan yang terkesan lebih cepat dalam pengerjaannya, namun tidak spesifik karena bakteri yang
terhitung terdapat bakteri yang hidup maupun yang sudah mati. Prinsip TPC ini adalah jika sel yang masih hidup ditanam dalam media, maka sel mikroba
tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung tanpa menggunakan mikroskop.
46
Syarat metode TPC ini adalah sampel yang digunakan diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel perml atau pergram, sehingga dibutuhkan
pengenceran untuk memudahkan perhitungan sebelum ditumbuhkan pada medium padat agar di dalam cawan petri. Pengenceran biasanya dilakukan
secara desimal yaitu 1:10, 1:100. 1:1000, 1:10000 dan seterusnya. Selanjutnya setelah sel mikroba ditanam dalam media padat, dilakukan
inkubasi selama 18-24 jam, lalu akan terlihat koloni yang tumbuh dalam cawan petri tersebut sehingga dapat langsung dihitung tanpa mikroskop.
Jumlah koloni yang baik adalah antara 30-300 koloni tiap cawan petri.
46
Metode TPC ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pour plate dan spreadsurface plate. Penelitian ini menggunakan cara spreadsurface
plate yaitu 0,1 ml sampel yang telah diencerkan dengan konsentrasi yang telah ditentukan dispread di atas permukaan media agar dalam cawan petri.
Kemudian diratakan dengan batang L steril.
46
Untuk menghitung jumlah koloni dalam setiap sampel dapat digunakan rumus sebagai berikut :
46
Contoh sampel 1 : Pengenceran 10
-3
Jumlah koloni= 67 Koloni per ml = jumlah koloni per cawan
Koloni per ml = jumlah koloni per cawan
Koloni per ml = 67 Koloni per ml = 67 x
-3
Koloni per ml = 67000
2.1.6 Prevalensi Resistensi Antibiotik
Berbagai studi menemukan bahwa 40-60 antibiotik yang digunakan tidak sesuai indikasi. Intensitas penggunakan antibiotik yang
tinggi menimbulkan berbagai permasalahan, terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik. Resistensi ini memberikan dampak negatif kepada
penderita, antara lain morbiditas, mortalitas, ekonomi dan sosial. Kuman resistensi antibiotik tersebut terjadi akibat penggunan antibiotik yang tidak
bijak dan penerapan kewaspadaan standar standard precaution yang tidak benar di fasilitas pelayanan kesehatan.
8
Hasil penelitian Antimicrobial Resistent in Indonesia AMRIN- Study dari 2494 individu di masyarakat, 43 Escherichia coli resisten
terhadap berbagai jenis antibiotik antara lain: ampisilin 34, kotrimoksazol 29 dan kloramfenikol 25. Hasil penelitian dari 781
pasien rawat inap didapatkan 81 Escherichia coli resistensi terhadap berbagai jenis antibiotik, yaitu Ampisilin 73, Kotrimoksazol 56,
Kloramfenikol 43, Ciprofloksasin 22, dan Gentamisin 18.
8
2.1.7 Antibiotik untuk Bakteri Gram negatif
Beberapa antibiotik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah Amoxicillin, Ciprofloksasin dan Gentamisin. Pengambilan
antibiotik ini sebagai antibiotik yang diuji selain karena mudah didapat juga untuk mewakili setiap golongan antibiotik, dan berdasarkan
prevalensi Riskesdas 2011 tentang antibiotik menyatakan bahwa golongan penisilin memiliki resistensi yang tinggi, namun baru ampisilin yang
dilakukan uji resistensi.
8
negatif. Mekanisme kerjanya adalah menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman dan bersifat bakterisidal.
45
DNA untai ganda yang panjang akan dimasukkan ke dalam sel bakteri. DNA diatur dalam loop
DNA terrelaksasi yang kemudian diperpendek oleh superkoil. Kuinolon merupakan bakterisida karena menghambat lepasnya untai-
untai DNA terbuka pada proses superkoil. Namun, jika bakteri tersebut memiliki sel eukariotik maka tidak mengandung DNA girase.
50
Gambar 2.12 Molekul Ciprofloksasin Sumber : Setiabudy, 2012
Ciprofloksasin merupakan agen antibakteri spektrum luas. Sifatnya yang lebih baik dalam penetrasi jaringan dan sel, efektivitasnya bila
oral, dan toksisitasnya lebih rendah jika dibandingkan dengan golongan penisilin. Sediaan Ciprofloksasin adalah 500 mg, dengan kadar puncak
Cmax 1,5-3 mgL, bioavailabilitas oral sekitar 60-80, volume distribusi 2,3-5 lkg, masa paruh eliminasi selama 3-5 jam dan eliminasi
renal sebanyak 30-50.
48
Gambar 2.13 Sediaan antibiotik Ciprofloxacin Sumber: Nancy DiDona, 2014