negatif. Mekanisme kerjanya adalah menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman dan bersifat bakterisidal.
45
DNA untai ganda yang panjang akan dimasukkan ke dalam sel bakteri. DNA diatur dalam loop
DNA terrelaksasi yang kemudian diperpendek oleh superkoil. Kuinolon merupakan bakterisida karena menghambat lepasnya untai-
untai DNA terbuka pada proses superkoil. Namun, jika bakteri tersebut memiliki sel eukariotik maka tidak mengandung DNA girase.
50
Gambar 2.12 Molekul Ciprofloksasin Sumber : Setiabudy, 2012
Ciprofloksasin merupakan agen antibakteri spektrum luas. Sifatnya yang lebih baik dalam penetrasi jaringan dan sel, efektivitasnya bila
oral, dan toksisitasnya lebih rendah jika dibandingkan dengan golongan penisilin. Sediaan Ciprofloksasin adalah 500 mg, dengan kadar puncak
Cmax 1,5-3 mgL, bioavailabilitas oral sekitar 60-80, volume distribusi 2,3-5 lkg, masa paruh eliminasi selama 3-5 jam dan eliminasi
renal sebanyak 30-50.
48
Gambar 2.13 Sediaan antibiotik Ciprofloxacin Sumber: Nancy DiDona, 2014
2.1.7.3 Gentamisin
Obat ini adalah golongan aminoglikosida. Mekanisme kerjanya adalah berdifusi lewat kanal air yang dibentuk oleh porin protein
membran luar dari bakteri Gram-negatif masuk ke ruang periplasmik. Sedangkan transpor melalui membran dalam sitoplasma membutuhkan
energi. Aminoglikosida terikat dengan bagian ribosom bakteri lalu menghambat sintesis protein. Pada organisme yang resistensi, tempat
ikatan obat dapat mengalami modifikasi sehingga tempat ikatan tersebut tidak lagi memiliki afinitas terhadap obat golongan
aminoglikosida ini.
45
Gambar 2.14 Molekul Gentamisin Sumber : Setiabudy, 2012
Aktivitas antibakteri Gentamisin terutama pada basil Gram-negatif aerobik, sedangkan pada anaerobik atau fakultatif anaerobik rendah
sekali, begitupula pada bakteri Gram positif sangat terbatas.
45
Gentamisin tersedia dalam larutan steril dalam vialampul 60 mg1,5 ml; 80 mg2 ml; 120 mg3 ml dan 280mg2 ml. Salep atau krim
dalam kadar 0,1 dan 0,3 salep mata. Sediaan parenteral juga tersedia di pasaran, namun tidak boleh depergunakan untuk suntikan
intratekal atau intraventrikular otak karena mengandung zat pengawet.
45
Gambar 2.14 Sediaan antibiotik Gentamicin Sumber: Nancy DiDona, 2014
2.1.8 Metode Pengujian Antibakteri
Pengujian antibakteri dapat dilakukan invitro dengan 2 metode, yaitu: Dilusi dan Difusi.
44
1. Metode Dilusi
Metode dilusi adalah metode yang digunakan untuk mengukur Kadar Hambat Minimum KHM dan Kadar Bunuh Minimum KBM
dari antibiotik yang diuji. Dalam metode ini, seri tabung reaksi akan diisi media cair dan
beberapa sel bakteri yang akan diuji, lalu dilakukan pengenceran secara serial dengan konsentrasi tertentu, selanjutnya diisi dengan
antibiotik yang akan diujikan, kemudian seri tabung tersebut diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 18-24 jam , kemudian amati kekeruhan yang terjadi pada serial tabung tersebut.
44
Hasil KHM akan menunjukkan konsentrasi terendah jika tabung yang diamati adalah tabung dengan kejernihan paling baik indikator
tidak terdapat pertumbuhan bakteri. Selanjutnya, hasil biakan dari semua tabung yang jernih diinokulasikan pada media agar. Kemudian,
media agar tersebut diinkubasi dan lihat ada tidaknya koloni bakteri yang tumbuh. Sedangkan hasil KBM adalah ada tidaknya koloni
bakteri yang tumbuh pada media agar yang telah diinkubasi.
44