Alat dan Bahan Penelitian Cara Kerja Penelitian

masing cawan petri NA yang berbeda. Selanjutnya spread atau ratakan dengan batang L. 46 Ilustrasi tahapan TPC ini dapat dilihat pada gambar 3.2. Setelah itu, untuk isolasi bakteri guna mengetahui identitas bakteri tersebut. Isolasi bakteri dilakukan di media spesifik EA dan SSA. Ambil 0,1 cc dari seri tabung pertama dan masukkan ke dalam media spesifik. Lalu ratakan dengan ose bulat. 46 Ilustrasi cara melakukan isolasi pada media padat dapat dilihat pada gambar 3.3. Jika semua sampel sudah rata di masing-masing media agar, lalu inkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37 C. Lalu hitung koloni dengan colony counter. 46 Hitung kebermaknaan koloni berdasarkan ketentuan Badan POM. Gambar 3.2 Proses TPC Sumber: Textbook_Brock Biology of Microorganisme, 2006 Gambar 3.3 Metode isolasi bakteri pada cawan petri Sumber : Buton’s Microbiology for the health sciences. Eighth edition, 2007 ii. Pewarnaan Gram Pewarnaan Gram juga dapat dilakukan dari media spesifik Endo Agar dan SSA guna mengidentifikasi bakteri patogen yang terkandung. Tahapannya adalah: Ambil dan tandai dengan spidol objek glass lalu fiksasi diatas bunsen, kemudian teteskan NaCl 0,9 secukupnya biasanya 1 ose saja. Ambil koloni yang telah diinkubasi secara aseptis lalu sebarkan koloni atas objek glass hingga tipis dan keringkan. Lalu sediaan ini direkatkan di atas bunsen 2-3x. Tuangkan ungu kristal karbolgentian violet biarkan selama 3-5 menit lalu cuci dengan aquades. Tuangkan lugol, biarkan 1 menit, lalu bilas dengan aquades. Teteskan etil alkohol 95 hingga tak ada warna ungu yang mengalir dari sediaan lagi lalu cuci dengan air. Warnai dengan safranin selama 45-60 detik, cuci dengan air dan keringkan dengan kertas saring. Teteskan 1 tetes minyak imersi lalu lihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 10 x 100. 46 iii. Uji resistensi antibiotik Ambil koloni dari media spesifik dengan ose bulat. Masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi NaCl 0,9 lalu vortex untuk homogenisasi. Samakan kejernihannya NaCl 0,9 yang terkandung bakteri dalam tabung reaksi tersebut dengan standar kekeruhan McFarland 0,5 dengan menambahkan NaCl 0,9 hingga kejernihannya sama. Setelah jernih, ambil koloni dalam tabung reaksi berisi NaCl 0,9 tersebut dengan swab lalu oleskan swab tersebut ke dalam media padat MHA. Rendam antibiotik Amoxicillin, Ciprofloksasin dan Gentamisin yang berbentuk cakram kertas tersebut dalam media MHA. Inkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37 C. Ukur diameter daya hambat yang terbentuk di sekitar cakram kertas antibiotik tersebut. 46,53 Inkubasi 18-24 jam pada suhu 37 C

3.8 Alur Penelitian

Sampel gado-gado di kantin kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Persiapan: sterilisasi alat dan bahan serta pembuatan media agar NA,Endo Agar dan SSA Persiapkan sampel segar haluskan lalu timbang sampel Masukkan sampel ke NB untuk diencerkan Pengenceran 10 -2 Perhitungan koloni Pewarnaan Gram Identifikasi bakteri patogen Metode TPC Uji resistensi antibiotik Isolasi media spesifik EA dan SSA Pengenceran 10 -3 , 10 -4 , 10 -5 , 10 -6 Inokulasi media NA Lihat bakteri dengan mikroskop 100x Ukur diameter zona hambat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan 4.1.1 Uji Bakteri dengan Metode TPC Telah di peroleh hasil uji bakteriologis dari hitung total koloni bakteri TPC pada gado-gado yang tersedia di kantin-kantin kampus UIN syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut hasil uji bakteriologis sampel makanan gado- gado, seperti tabel 4.1. Tabel 4.1 Jumlah koloni bakteri dari berbagai konsentrasi sampel makanan gado-gado dengan metode TPC Sampel Gado- Gado ∑ koloni dan konsentrasi sampel makanan gado-gado Hasil 10 -3 Hasil 10 -4 Hasil 10 -5 Hasil 10 -6 Kontrol 1 67 9 2 2 ~ 290 165 50 3 269 110 40 10 4 ~ ~ ~ 255 5 110 78 15 7 Gambar 4.1 Jumlah koloni bakteri dari sampel ke-2 yang diinokulasi dalam media padat Nutrien Agar NA Keterangan: Kontrol = NB Nutrien Broth yang tidak dilakukan perlakuan yaitu tidak memasukkan sampel ke dalamnya. 10 -5 10 -4 10 -3 Semua data jumlah koloni bakteri dihitung dengan menggunakan rumus, maka hasil dari perhitungan jumlah koloni setiap sampel tersaji dalam tabel 4.2 Tabel 4.2 Jumlah koloni bakteri dari berbagai konsentrasi sampel gado-gado dengan metode TPC Sampel Gado-Gado ∑ koloni dari setiap konsentrasi sampel makanan gado-gado 10 -3 10 -4 10 -5 10 -6 1 67 x 10 3 9 x 10 4 2 x 10 5 2 ~ 290 x 10 4 165 x 10 5 50 x 10 6 3 269 x 10 3 110 x 10 4 40 x 10 5 10 x 10 6 4 ~ ~ ~ 255 x 10 6 5 110 x 10 3 78 x 10 4 15 x 10 5 7 x 10 6 Jika jumlah koloni telah diketahui, maka untuk mengetahui jumlah kuman yang ada pada sampel dapat menggunakan rumus sebagai berikut : Rumus Perhitungan Jumlah kuman Setelah diolah dengan rumus di atas, maka data yang diperoleh sebagaimana disajikan dalam tabel 4.3 sebagai berikut. Tabel 4.3 Rerata jumlah koloni bakteri pada setiap sampel Sampel Rerata Jumlah Koloni CFUgram Keterangan 1 5,4 x 10 5 Melebihi ambang batas 2 2,3 x 10 7 Melebihi ambang batas 3 3,8 x 10 6 Melebihi ambang batas 4 2,5 x 10 8 Melebihi ambang batas 5 2,3 x 10 6 Melebihi ambang batas Pada tabel 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa semua sampel telah melebihi ambang batas yang telah ditentukan oleh Keputusan Dirjen POM No 03726BSKVII89, dengan batas maksimum jumlah bakteri dalam makanan adalah 10 4 CFU gram. Sampel 4 merupakan sampel dengan jumlah koloni terbanyak sebesar 2,5 x 10 8 dan sampel 1 merupakan sampel dengan jumlah koloni tersedikit yaitu 5,4 x 10 5 diantara 5 sampel yang diuji. Berdasarkan peraturan diatas, kelima sampel makanan yang diteliti dapat dikatakan tidak sehat dan tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat karena jumlah kuman yang melebihi 1x10 4 CFUgram pada setiap sampel makanan yang diuji. Tetapi, tidak dapat diketahui secara pasti makanan gado-gado tersebut menyebabkan diare karena tidak dilakukan pengujian langsung pada manusia. Hasil tersebut, kemudian disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut : Grafik. 4.1 Jumlah koloni bakteri pada setiap sampel makanan gado-gado Pada penelian ini memberikan hasil dari 5 sampel yang diuji, semuanya diperoleh jumlah koloni bakteri yang melewati ambang batas 100. Sedangkan penelitian Dewi Susanna dan Budi Hartono 2003 pada sampel yang diuji diperoleh jumlah koloni melebihi batas pada 9 dari 50000000 100000000 150000000 200000000 250000000 300000000 1 2 3 4 5 kol on i g ra m 10 7 Sampel 5 10 15 20 30 25 20 15 20 Ket : Warna putih sampel 1= kantin FKI, warna hitam sampel 2= kantin FST, warna arsiran lurus sampel 3= kantin FAS, warna abu sampel 4= FTK dan warna arsiran miring sampel 5= kantin FUD 10 gado-gado dan 9 dari 12 ketoprak yang dilakukan di kantin Kampus UI Depok. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi ditinjau dari kandungan bakterinya. Hal ini dimungkinkan karena beberapa hal yaitu:  Sumber bahan makanan yang digunakan telah terkontaminasi bakteri.  Pengangkutan bahan makanan tidak terhindar dari bakteri, seharusnya menggunakan alat pendingin atau tertutup.  Pemasaran makanan seperti tempat penjualan atau warung makan yang tidak memenuhi persyaratan sanitasi seperti kebersihan, pencahayaan, sirkulasi udara, dan memiliki alat pendingin.  Proses pengolahannya telah terkontaminasi bakteri, baik dari kebersihan tempat pengolahan maupun alat-alat yang digunakan.  Penyajian makanan tidak bebas dari kontaminasi.  Sanitasi penjual makanan yang masih buruk dan tingkat pendidikan penjual yang minim akan higiene dalam meramu dan menyajikan makanan, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut dan lebih detail dalam meneliti faktor apa saja yang menyebabkan makanan gado-gado tersebut banyak terkontaminasi bakteri. Fakto-faktor ini dapat menjadi salah satu penyebab tidak higienenya makanan gado-gado ini untuk dimakan, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait higienitas dan sanitasi pada penjual serta lingkungan yang menyediakan gado-gado ini.

4.1.2 Identifikasi Bakteri terhadap Sampel Makanan Gado-Gado dengan

Media Spesifik dan Pewarnaaan Gram Dari tabung reaksi yang sudah berisi NB dan sampel gado-gado pada pengenceran konsentrasi 10 -2 dilakukan isolasi bakteri ke dalam media spesifik untuk mengetahui koloni yang tumbuh. Media spesifik yang digunakan adalah Endo Agar dan SSA. Setelah SSA dan Endo Agar diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37 c maka, didapatkan hasil koloni seperti yang disajikan pada tabel 4.4 berikut ini.

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Identifikasi Bakteri Escherichia coli dan Shigella sp. pada Cilok yang Dijual di Lingkungan SD Negeri di Kelurahan Cirendeu, Pisangan, dan Cempaka putih

4 18 85

UJI RESISTENSI BAKTERI Staphylococcus aureus dan Escherichia coli DARI ISOLAT SUSU SAPI SEGAR TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIK.

0 1 30

IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp. DAN Escherichia coli PADA BUMBU GADO-GADO, SIOMAY, DAN CILOK DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Makanan Jajanan - IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp. DAN Escherichia coli PADA BUMBU GADO-GADO, SIOMAY, DAN CILOK DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 1 15