Golongan dan Patogenesis Escherichia coli

2.1.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Escherichia coli

Setiap mikroorganisme pasti berupaya untuk dapat bertahan hidup. Dibutuhkan lingkungan yang baik untuk dapat bertahan hidup lebih lama. Escherichia coli juga mempunyai faktor-faktor yang mendukung untuk mempengaruhi pertumbuhannya antara lain suhu, aktivitas air, pH, dan tersedianya oksigen. 16,24 1. Suhu Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri. Setiap bakteri mempunyai kisaran suhu optimum tertentu untuk pertumbuhannya. Berdasarkan kisaran suhu optimum tertentu suhu sangat mempengaruhi pertumbuhan, dikelompokkan menjadi 3: 1 Psikrofil yaitu mikroba yang mempunyai kisaran suhu pertumbuhan 0-20°C. 2 Mesofil yaitu mikroba yang mempunyai kisaran suhu pertumbuhan 20-45°C. 3 Termofil yaitu mikroba yang mempunyai suhu pertumbuhan diatas 45°C. Sebagian besar bakteri adalah mesofilik dengan suhu optimal untuk berbagai bentuk yang hidup bebas sebesar 30°C. Laju pertumbuhan juga mempunyai peran dalam membunuh mikroorganisme jika terlalu ekstrim karena Escherichia coli dapat mati dengan pemasakkan makanan pada temperatur 70°C. 3,16. 2. Aktivitas air Aktivitas air menunjukkan jumlah air di dalam pangan yang digunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya. Mikroba mempunyai kebutuhan aktivitas air minimal yang berbeda-beda untuk pertumbuhannya. Mikroba tidak dapat tumbuh dan berkembang biak di bawah aktivitas air minimal. Semua organisme membutuhkan air untuk kehidupannya. Air berperan dalam reaksi metabolik dalam sel dan keluar sel. Semua kegiatan ini membutuhkan air dalam bentuk cair dan apabila air tersebut mengalami kristalisasi dan membentuk es atau terikat secara kimiawi dalam larutan gula atau garam, maka air tersebut tidak dapat digunakan oleh mikroorganisme. Air murni mempunyai nilai activity water aw=1,0. Jenis mikroorganisme yang berbeda membutuhkan jumlah air yang berbeda pula untuk pertumbuhannya. Bakteri umumnya tumbuh dan berkembang biak hanya dalam media dengan nilai aktivitas air tinggi. 24 Namun pada Escherichia coli dapat berkembang biak pada makanan dengan nilai aktivitas air minimum 0,95. 16 3. pH Derajat keasaman yaitu nilai yang menunjukkan keasaman atau kebasaan. Kebanyakan mikroba tumbuh baik pada pH sekitar netral dan pH 4,6-7 merupakan kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri. Derajat keasaman optimal secara empirik harus ditemukan untuk masing-masing spesies. Berdasarkan derajat keasaman, bakteri dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: 1 netrofilik pH 6,0-8,0 2 asodofilik pH optimal serendah 3,0 3 alkalofilik pH optimal setinggi 10,5 Akan tetapi sebagian besar organisme tumbuh dengan baik pada pH 6,0- 8,0 netrofilik. 3 Escherichia coli dapat hidup di lingkungan makanan yang asam pada pH dibawah 4,4. 16 4. Kebutuhan oksigen Pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh gas-gas utama salah satunya adalah oksigen. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dapat dikelompokkan menjadi 5 : 1 aerobik bakteri memerlukan oksigen 2 anaerobik bakteri tidak memerlukan oksigen 3 anaerob fakultatif bakteri dapat tumbuh pada keadaan aerob dan anaerob 4 anaerob obligat bakteri dapat tumbuh dengan baik pada keadaan sedikit oksigen 5 Mikroearofil, yaitu mikroba yang membutuhkan oksigen pada konsentrasi yang lebih rendah dari pada konsentrasi oksigen yang normal di udara. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen. Escherichia coli termasuk bakteri Gram negatif yang bersifat anaerob fakultatif sehingga Escherichia coli yang muncul di daerah infeksi bersifat seperti abses abdomen dengan cepat mengkonsumsi seluruh persediaan oksigen dan mengubahnya menjadi metabolisme anaerob, mengubah lingkungannya menjadi anaerob dan menyebabkan bakteri anaerob yang muncul dapat tumbuh dan menimbulkan penyakit. 3,22 5. Kelembaban Makanan yang sering disimpan dalam ruangan yang lembab membuat nilai aktivitas air meningkat karena lebih mudah makanan tersebut menyerap air. Kenaikan aktivitas air ini sebanding dengan pertumbuhan bakteri sehingga kerusakan makanan lebih mudah terjadi. Salah satu kontaminasi yang paling sering dijumpai pada makanan adalah bakteri Coliform, E.coli, dan Faecal coliform. Bakteri ini berasal dari tinja manusia dan hewan, tertular ke dalam makanan karena penjamah makanan yang higienenya buruk, pencucian peralatan yang tidak bersih, kesehatan para pengolah dan penjamah makanan serta penggunaan air cuci yang mengandung Coliform, Escherichia coli dan Faecal coliform. 3,22

2.1.3.5 Habitat Escherichia coli

Bakteri Escherichia coli adalah salah satu bakteri indikator untuk menilai pelaksanaan sanitasi makanan. Kepmenkes No.715 tahun 2003 tentang persyaratan higiene sanitasi Jasa Boga dinyatakan bahwa pada makanan harus memiliki angka bakteri Escherichia coli disyaratkan 0 per gram dan minuman disyaratkan angka bakteri Escherichia coli harus 0 per 100 ml. Organisme yang paling umum digunakan sebagai indikator adanya polusi adalah Escherichia coli dan kelompok coliform secara keseluruhan. Coliform merupakan suatu grup bakteri heterogen bentuk batang, Gram negatif, bakteri ini digunakan sebagai indikator adanya polusi yang berasal dari kotoran manusia atau hewan dan menunjukkan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air dan makanan. 20,25 Bakteri coliform digunakan sebagai bakteri indikator sanitasi karena: 1. Coliform tidak secara normal terdapat di dalam airmakanan. Mereka dieksresikan dalam jumlah besar dari usus manusia, oleh karena itu jika terdapat dalam airmakanan mengindikasikan telah terjadi kontaminasi tinja. 2. Colifrom mudah dideteksi dalam media kultur. 3. Daya tahan hidupnya yang tergolong lebih lama dibandingkan bakteri patogen lainnya memperkuat adanya bakteri coliform ini tidak selalu menunjukkan telah terjadi kontaminasi yang berasal dari tinja melainkan juga bisa karena kondisi sanitasi yang tidak memadai. 4. Resistensi lebih besar dalam proses pemurnian air. 23

2.1.4 Shigella sp.

2.1.4.1 Morfologi Shigella sp.

Shigella sp. merupakan anggota dari keluarga Enterobacteriaceae. Shigella sp. merupakan bakteri memiliki kekhasan yaitu berbentuk batang pendek tipis, Gram negatif, tidak motil, tidak berflagel, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, berbentuk coccobacilli terjadi pada pembenihan muda. 31 Koloni berbentuk konveks, bulat, transparan dengan tepi yang utuh dan mencapai diameter sekitar 2 mm dalam 24 jam. Ukuran Shigella sp. sekitar 2-3 µm x 0,5-0,7 µm dan susunannya tidak teratur. Shigella sp. dapat tumbuh subur pada suhu optimum 37 o C, hidup secara aerobik tumbuh paling baik maupun anaerobik fakultatif. 3 Morfologi Shigella sp disajikan pada gambar 2.7 sebagai berikut. Gambar 2.7 Morfologi Shigella sp. Sumber: Kunkel, 2009

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Identifikasi Bakteri Escherichia coli dan Shigella sp. pada Cilok yang Dijual di Lingkungan SD Negeri di Kelurahan Cirendeu, Pisangan, dan Cempaka putih

4 18 85

UJI RESISTENSI BAKTERI Staphylococcus aureus dan Escherichia coli DARI ISOLAT SUSU SAPI SEGAR TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIK.

0 1 30

IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp. DAN Escherichia coli PADA BUMBU GADO-GADO, SIOMAY, DAN CILOK DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Makanan Jajanan - IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp. DAN Escherichia coli PADA BUMBU GADO-GADO, SIOMAY, DAN CILOK DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 1 15