di bawah beku -20°C atau didinginkan 4°C kondisi Shigella sp. dapat bertahan untuk waktu yang lama.
34,36
Nygren 2012 mengatakan bahwa terjadi 120 kasus wabah foodborne disease di Amerika Serikat AS antara tahun 1998-2008. Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain: penjamah makanan 58, kontak langsung tangan telanjang dalam menyajikan makanan 38, suhu makanan 15, dan sanitasi
peralatan yang digunakan. Foodborne disease dapat terjadi dari lebih satu faktor.
34
Shigella sp. tumbuh di kisaran pH 5-9 ICMSF 1996. Zaika 2001 menyatakan bahwa S. flexneri akan toleran terhadap asam dan dapat bertahan
hidup pada pH 4 selama 5 hari dalam kaldu saat dilakukan uji dengan inkubasi 28°C. Shigella sp. lebih dapat bertahan hidup dalam kondisi pH dan suhu
rendah.
37
Host juga mempunyai peran penting sebagai faktor pertumbuhan Shigella sp. Sebenarnya, semua usia rentan terkena infeksi Shigella sp. namun pada bayi,
manula dan penderita immunocompromised memiliki faktor resiko yang lebih tinggi.
26
Imun tubuh sebagai proteksi terhadap infeksi Shigella sp. dapat terbentuk dengan sendirinya akibat paparan yang berulang dari Shigella sp.
38
Jika sebelumnya sudah mengalami Shigellosis, maka imun tubuh akan memberikan
perlindungan diri 72 terhadap penyakit dengan Shigella sp. serotipe yang sama. Namun, sebelum terinfeksi Shigellosis dengan serotipe Shigella sp. yang sama,
maka serotipe Shigella sp. yang menginfeksi tersebut tidak akan melindungi terhadap penyakit akibat serotipe Shigella sp. lainnya.
33,39
2.1.4.5 Gejala penyakit Shigella sp.
Gejala klinis shigellosis sangat beragam, mulai dari diare ringan sampai disentri berat, tergantung pada serotype Shigella sp. yang menyebabkan infeksi
dan imunitas hostnya. Masa inkubasi 1-7 hari biasanya 3 hari dan gejala biasanya berlangsung selama 1-2 minggu.
32
Gejala awal termasuk diare berair, demam dan kelelahan. Dalam kasus yang lebih berat, seperti halnya untuk S.
dysenteriae serotipe 1, yang awalnya hanya infeksi dapat menjadi disentri
ditandai dengan tinja yang mengandung darah dan lendir, kram perut, mual dan muntah.
40
Menurut FDA Food and Drug Administration, semua Shigella sp. dapat menyebabkan diare berdarah akut. Kebanyakan serotipe Shigella sp.yang
menyebabkan kematian sangat jarang, namun untuk S. dysenteriae serotipe 1 dapat menyebabkan kematian setinggi 20.
32
Dalam jangka panjang, komplikasi dapat terjadi seperti sindrom artritis reaktif Reiter akibat infeksi S. flexneri, dan
sindrom uremik hemolitik akibat infeksi S. dysenteriae serotipe 1 infeksi.
36
Kadar Shigella sp. selama fase akut infeksi adalah 10
3
-10
9
cfu g tinja dan pada tingkat lebih rendah 10
2
-10
3
cfu g tinja pada fase sembuh. Namun, pada orang dewasa yang tinggal di daerah endemik shigellosis dapat terjadi
asimptomatik.
32
2.1.4.6 Virulensi dan infektivitas Shigella sp.
Setelah tertelan, Shigella sp. harus dapat bertahan hidup di lingkungan asam lambung dan menyerang sel-sel epitel usus besar untuk dapat menginfeksi
manusia. Lalu usus akan mengalami inflamasi dan ulserasi serta sel-sel akan mati, sehingga dalam diare tampak berdarah dan berlendir. Inilah menjadi karakteristik
infeksi Shigella sp.
34,35,36
Shigella sp. memiliki plasmid virulensi yang mengkodekan gen yang terlibat dalam proses invasi. Gen lain yang terlibat dalam proses invasi berada
dalam kromosom.
36
2.1.4.7 Transmisi Shigella sp.
Shigella sp. yang ditularkan melalui jalur fekal-oral baik langsung orang ke orang maupun melalui makanan ataupun minuman yang terkontaminasi.
Meskipun Shigella sp. dapat diisolasi dari berbagai makanan, wabah tersering disebabkan karena sebuah penjamah makanan yang terinfeksi mencemari
makanan yang disajikan dingin atau mentah. Sebuah studi dari foodborne disease, Shigellosis di AS menunjukkan bahwa 20 dari makanan mentah misalnya,
salad selada.
4
Umumnya, makanan yang terkait Shigellosis adalah makanan yang dikonsumsi mentah, contoh salad atau gado-gado khas Indonesia, seperti data
yang tertera pada tabel.2 di bawah ini.
4
Tabel 2.1: Penyakit Bawaan Makanan akibat Shigella spp. 50 kasus.
Tahun Strain
Total kasus Makanan Negara
Referensi
2007 S.sornei
270 Jagung
muda Australia
dan Denmark
Lewis et
al.2009
2004 S.sornei
103 Wortel
mentah US
Gaynor et
al.2009 2001
S.flexneri 2a
656 Tomat
US Reller
et al.2006
1995 S.sornei
456 Daun
bawang US dan
Kanada Naml et al.
2003 1955
S.sornei 3175
estimated Salad tahu
mentah US
Lee et
al.1991
2.1.4.8 Patogenesis Shigella sp.
Shigella sp. hanya menginfeksi saluran cerna manusia, jarang mencapai vaskular. Shigella sp. bersifat lebih berbahaya karena dengan organisme 10
3
saja dapat menyebabkan penyakit sedangkan pada Salmonella sp. dan Vibrio sp.
adalah 10
5
-10
8
. Patogenesis yang penting pada Shigella sp. adalah bakteri yang tertelan akan berada di usus halus lalu menuju ke ileum terminal dan kolon,
kemudian melekat dan invasi ke sel epitel mukosa dengan menginduksi fagositosis lalu keluar dari vakuola fagositik, kemudian bermultiplikasi dan
menyebar di dalam sitoplasma sel epitel serta dapat menyebar ke sekitar jaringan sel yang ada di dekatnya.
3