C. Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian
1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan Batasan dan Rumusan masalah yang telah
dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan : a. Untuk mengetahui representasi makna ibu dalam iklan kampanye
politik pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” di tvOne
menurut semiotika Charles Sanders Pierce b. Untuk mengetahui ibu direpresentasikan dalam iklan kampanye
politik pilpres 2014 Aburizal Ba krie versi “Untuk Ibu” di tvOne
2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif bagi pengembangan khazanah pengetahuan dan keilmuan khususnya
dibidang ilmu komunikasi khususnya kajian analisis semiotika iklan di televisi. Bahwa semiotika yang merupakan ilmu yang mempelajari
makna tertentu yang terkandung dalam sebuah tanda. Maka diharapkan pembaca skripsi ini dapat memahami ilmu semiotika
dengan lebih mendalam. b. Manfaat Praktis
Penelitian diharapkan bermanfaat bagi praktisi media bahwa iklan memiliki makna bagi penonton televisi. Maka diharapkan
praktisi media dalam membuat tayangan iklan harus memerhatikan konten makna agar iklan tersebut memberi manfaat positif bagi
penonton.
D. Metodologi Penelitian 1. Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara
pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan
bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian. Paradigma
konstruktivis berpendapat bahwa alam semesta, secara epistemologis, adalah sebagai hasil konstruksi sosial.
8
Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi bentukan kita
sendiri. Von Glasersfeld menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan realitas. Pengetahuan bukanlah gambaran dari
dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang. Seseorang
membentuk skema, kategori, konsep dan struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuan. Maka, pengetahuan bukanlah tentang dunia
lepas dari pengamat tetapi merupakan ciptaan manusia yang di konstruksikan dari pengalaman atau dunia sejauh dialaminya. Proses
pembentukan ini berjalan terus menerus dengan setiap kali mengadakan reorganisasi karena adanya suatu pemahaman yang baru. Secara sederhana
8
Yesmil Anwar dan Adang, Pengantar Sosiologi Hukum, Bandung: Garsindo, 2008 , h. 59.