Analisis Semiotika Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie

54 tersebut agar konten atau tulisan yang ditampilkan lebih jelas untuk mempermudah penonton menerima informasi yang disampaikan. Latar belakang warna hitam dapat menampilkan perspektif dan kedalaman. Jika ditelaah, warna hitam menunjukkan sesuatu yang misteri, sakral serta menonjolkan sebuah kekuatan. Kekuatan yang dimaksud bisa saja kekuatan untuk memikat penonton iklan versi “Untuk Ibu” untuk berterima kasih kepada ibu. Warna putih pada tulisan “Terima kasih pada ibu” melambangkan kedamaian, kesuciaan, kesempurnaan serta kebersihan. Secara tematik tulisan warna putih diatas warna hitam memberikan kesan khusus tanpa ada tambahan elemen lainnya. Simbol Pada tulisan “Terima kasih pada ibu” menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie berpesan bahwa kita harus berterima kasih kepada ibu. Tidak terdapat narasi pada scene satu namun terdapat tulisan “Terima kasih kepada ibu”. Kata terima kasih adalah kata yang sangat sederhana tetapi sangat berharga. Mengucapkan kata terima kasih berarti kita menghargai orang yang telah memberikan sesuatu yang berharga buat 55 kita. Kata terima kasih pada ibu yang terdapat pada scene satu menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie berterima kasih kepada ibunya yaitu ibu Roosniah Bakrie yang telah mendidiknya hingga mencapai kesuksesan. 2. Scene dua, detik 3-6. Narasi: Tanpa pengorbanan dari orang tua Visualisasi Ikon Terlihat pada gambar difokuskan pada seorang wanita mengenakan jilbab berwarna kuning tua dan jilbab tersebut dihiasi oleh bros berwarna putih. Wanita tersebut sedang mendengarkan pidato Aburizal Bakrie. Posisi wanita tersebut sedang duduk diantara pendengar yang lain. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. 56 Dibawah gambar terdapat tulisan “Menyambut Hari Ibu 22 Desember 2013 ditulis dengan warna p utih”. Indeks Wanita tersebut mengenakan jilbab karena taat kepada Allah, yaitu taat pada perintah Allah yang memerintahkan muslimah memakai jilbab. Lebih fokus terhadap wanita berjilbab tersebut mengarahkan penonton untuk lebih terfokus kepada wanita berjilbab tersebut. Tulisan menyambut hari ibu karena iklan versi “Untuk Ibu” memang sengaja dibuat untuk menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember 2013 dan agar tercipta keselarasan antara gambar dan tulisan. Warna putih pada tulisan “Menyambut Hari Ibu 22 Desember 2013” melambangkan kedamaian, kesuciaan, kesempurnaan serta kebersihan. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena Aburizal Bakrie termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang terkandung terdapat pesan bahwa iklan versi “Untuk Ibu” dibuat untuk menyambut hari ibu tanggal 22 Desember 2013. 57 Narasi: Tanpa pengorbanan orang tua merepresentasikan bahwa tanpa pengorbanan dari kedua orang tua, kita tidak akan bisa menjadi sampai sekarang. Pengorbanan orang tua sangat berperan penting terhadap kehidupan anak. Aburizal Bakrie mengisi ceramah motivasi kepada para remaja bahwa tanpa pengorbanan orang tua kalian tidak akan sampai disini. Hasil wawancara: “Aburizal Bakrie mengisi ceramah, kita mengambil gambarnya, kemudian kita rekam. Selanjutnya, kita kutip kata-kata yang diucapkan oleh Aburizal Bakrie. Memang, kita mempunyai niat untuk bulan Desember, kebetulan pada saat itu ARB mengisi ceramah motivasi kepada siswa perpisahan SMK. ARB berbicara tentang ibu, Kita sebagai anak harus berbakti kepada ibu. Pada saat mendekati hari ibu, kita membuat iklannya. Jadi, kita kutip, kita ambil kutipan dari pidato pak ARB, kita isi gambar-gambarnya sesuai dengan narasinya ARB serta dilengkapi dengan announcer sebagai penguat dari pidato ARB. ” 1 3. Scene tiga, detik 6-9. Narasi: Kalian tidak akan sampai disini Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut terlihat beberapa orang laki- 1 wawancara peneliti dengan Dwi Danu Sugiarto sebagai camera person, library ARB TEAM, Jakarta,23 April 2014. 58 laki dewasa yang sedang duduk mendengarkan pidato Aburizal Bakrie. Pada gambar tersebut difokuskan salah satu seorang laki-laki dewasa. Pandangan mata laki-laki tersebut sangat fokus melihat kedepan dan medengarkan pidato Aburizal Bakrie. Gambar tersebut diperkuat oleh suara narator dari Aburizal Bakrie yang berkata “kalian tidak akan sampai disini”. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. Tulisan “menyambut hari ibu 22 Desember 2013” ditulis dengan warna putih. Indeks Mengarahkan penonton untuk lebih terfokus kepada laki-laki tersebut. Fokus karena laki-laki tersebut serius dan tertarik serta ada kedekatan dari apa yang disampaikan Aburizal Bakrie. Tulisan menyambut hari ibu karena iklan versi “Untuk Ibu” memang sengaja dibuat untuk menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember 2013 dan agar tercipta keselarasan antara gambar dan tulisan. 59 Warna putih pada tulisan “Menyambut Hari Ibu 22 Desember 2013” melambangkan kedamaian, kesuciaan, kesempurnaan serta kebersihan. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung pesan simbolik bahwa anak laki-laki tersebut mendengarkan dengan fokus pidato yang disampaikan Aburizal Bakrie. Aburizal Bakrie memberi pesan bahwa kalian tidak akan sampai disini tanpa orang tua khususnya ibu yang telah melahirkan kita. Iklan versi “Untuk Ibu” dibuat untuk menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember 2013. Narasi: Kalian tidak akan sampai disini merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie memberikan ceramah motivasi kepada para remaja bahwa tanpa pengorbanan dari orang tua kalian tidak akan sampai disini. Para remaja mendengarkan ceramah motivasi yang diberikan oleh Aburizal Bakrie. Hasil wawancara: “Program yang ketiga adalah kuliah umum untuk perguruan tinggi dan memberi motivasi untuk level SMASMK. Iklan- iklannya ARB ada yang bertemu dengan mahasiswa, bertemu dengan siswa sekolah, siswa sekolah SMKSMA. Mereka adalah pemilih pemula. ” 2 2 Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014. 60 4. Scene empat, detik 9-12. Narasi: Ibu saya meninggal dunia tahun yang lalu Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut terlihat sosok ibu kandung Aburizal Bakrie yaitu Roosniah Bakrie. Roosniah Bakrie terlihat tersenyum dengan bangga. Roosniah Bakrie menggunakan pakaian berwarna hitam berenda dan perhiasan anting yang dipasang pada kedua telinganya. Tertulis teks pada gambar yaitu: “Roosniah Bakrie 1926- 2012”, ditulis menggunakan warna putih. Foto Roosniah Bakrie berlatar warna hitam. Indeks Aburizal Bakrie memperkenalkan sosok ibu kandungnya yaitu Roosniah Bakrie. Dipilih warna hitam untuk latar foto Roosniah Bakrie dan warna putih untuk tulisan “Roosniah Bakrie 1926 - 2012” agar foto Roosniah Bakrie dan tulisan yang ditampilkan lebih jelas guna mempermudah penonton 61 menerima informasi yang disampaikan. Secara tematik tulisan warna putih diatas warna hitam memberikan kesan khusus tanpa ada tambahan elemen lainnya. Latar warna hitam dapat menampilkan perspektif dan kedalaman. Jika ditelaah, warna hitam menunjukkan sesuatu yang misteri, sakral serta menonjolkan sebuah kekuatan. Kekuatan yang dimaksud bisa saja kekuatan untuk memika t penonton iklan versi “Untuk Ibu” untuk berterima kasih kepada ibu. Warna putih pada tulisan “Roosniah Bakrie 1926- 2012” melambangkan kedamaian, kesuciaan, kesempurnaan serta kebersihan Roosniah Bakrie memakai perhiasan anting yang dipasang pada kedua telinganya menunjukkan bahwa beliau adalah sosok seorang ibu. Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung pesan bahwa Aburizal Bakrie memperkenalkan dengan bangga sosok ibunya yang bernama Roosniah Bakrie yang telah meninggal dunia pada tahun lalu di usia delapan puluh enam tahun Narasi pada scene empat adalah Ibu saya meninggal dunia tahun yang lalu merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie memberikan informasi kepada para penonton iklan versi ”Untuk Ibu” bahwa ibunya 62 yaitu Roosniah Bakrie sudah meninggal tahun yang lalu. Ibu Roosniah Bakrie lahir pada tahun 1926 dan meninggal dunia tahun 2012 di usia delapan puluh enam tahun. Hasil Wawancara: “Ibu Roosniah adalah ibu yang berada dibelakang ARB. Kita tidak lama kenal dengan ibu Roosniah karena beliau sudah meninggal pada tahun 2012 dan waktu kita kenal pun beliau sudah sakit-sakitan.Tetapi jika mendenger cerita dari anak-anaknya, cucu-cucunya, ibu Roosniah adalah figure ibu yang berdiri dibelakang ARB, serta mendukung suami. Mereka sangat respect terhadap ibu Roosniah. ” 3 5. Scene lima, detik 12-15. Narasi: Saya sangat menghormati ibu saya Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie bersalaman dan berkomunikasi dengan ibunya yaitu Roosniah Bakrie. Posisi tubuh Aburizal Bakrie membungkukkan badannya kearah Roosniah Bakrie yang sedang duduk di sofa dengan bersandar pada sebuah bantal besar. 3 Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta 23 April 2014 63 Aburizal Bakrie mengenakan kemeja panjang berwarna putih. Roosniah Bakire mengenakan pakaian bertangan panjang dan rapih. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. Indeks Membungkukkan badan sebagai tanda Aburizal Bakrie sangat menghormati ibunya yaitu Roosniah Bakrie. Menggambarkan tingginya seorang anak adalah hasil didikan seorang ibu. Aburizal Bakrie dan Roosniah Bakrie bertatap muka komunikasi non verbal karena adanya ikatan batin yang kuat antara Aburizal Bakrie dan Roosniah Bakrie. Roosniah Bakrie sudah tua dan sakit-sakitan maka beliau hanya duduk dan bersandar pada bantal besar yang membuatnya merasa nyaman. Warna putih pada kemeja panjang Aburizal Bakrie melambangkan kedamaian, kesucian, kesempurnaan serta kebersihan. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu. 64 Simbol Dari ikon dan tanda verbal terkandung pesan bahwa Aburizal Bakrie sangat menyayangi dan menghormati ibunya yaitu Roosniah Bakrie. Representasi makna ibu dalam perspektif islam ditunjukkan dengan narasi “saya sangat menghormati ibu saya”. Dalam Islam, ibu menempati tampat tertinggi dalam hirarki penghormatan. Sejumlah ayat dalam Al-quran menyatakan pentingnya penghormatan ini. Demikian pula hadis. Rasulullah SAW bersabda bahwa penghormatan anak terhadap ibu harus tiga kali lebih tinggi dibanding penghormatan anak terhadap bapak. Islam sangat menghormati ibu, karena ia adalah orang yang telah mengandung, melahirkan, menyusui dan membesarkan anak-anak manusia. 4 ”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan „ah‟ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” QS al-Isra‟ [17]: 23 Hasil wawancara: “Aburizal Bakrie ternyata sangat menghormati ibu. Tidak memerlukan polesan yang macam-macam pada iklan ARB versi “Untuk Ibu”, cukup dengan gambar foto Aburizal Bakrie sungkem dengan ibunya, itu sudah merepresentasikan bahwa ARB sangat hormat terhadap ibunya. Waktu ada kasus lapindo ibunya berpesan bahwa menang atau kalah saya tidak perduli yang penting jika kamu ARB 4 Amelia Fauzia dkk, Tentang Perempuan Islam: Wacana dan Gerakan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004, h. 208 65 kalah atau menang kamu harus membantu semua korban lumpur lapindo. Jadi, pada saat itu belum ada keputusan dari MA bahwa kasus lumpur lapindo siapa yang bersalah, bahwa kasus tersebut ditetapkan sebagai bencana nasional. Keputusan tersebut belum ada tetapi ibunya berpesan itu. Pesan tersebut yang dijalankan sampai sekarang oleh ARB. ” 5 6. Scene enam, detik 15-18. Narasi: saya juga sangat menghormati ayah saya Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut terlihat foto keluarga Bakrie pada tahun 1959 yang tediri dari: Achmad Bakrie ayah Aburizal Bakrie, Roosniah Bakrie Ibu Aburizal Bakrie, Aburizal Bakrie, Roosmania Kusmulyono Adik Aburizal Bakrie, Nirwan D. Bakrie Adik Aburizal Bakrie, dan Indra Usmansyah Bakrie Adik Aburizal Bakrie. Pada gambar terlihat keluarga Bakrie yaitu Achmad Bakrie, Roosmania Kusmulyono berada dalam posisi berdiri. Sedangkan, Roosniah Bakrie, Aburizal Bakrie, Nirwan D. Bakrie dan Indra Usmansyah Bakrie dalam 5 Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014. 66 posisi duduk di atas kursi. Dibawah gambar tertulis teks yaitu: “Keluarga Bakrie 1959”, ditulis dengan menggunakan warna putih. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie Indeks Aburizal Bakrie memperkenalkan keluarga besarnya yang terdiri dari Achmad Bakrie ayah Aburizal Bakrie, Roosniah Bakrie Ibu Aburizal Bakrie, Aburizal Bakrie, Roosmania Kusmulyono Adik Aburizal Bakrie, Nirwan D. Bakrie Adik Aburizal Bakrie, dan Indra Usmansyah Bakrie Adik Aburizal Bakrie. Aburizal Bakrie memperlihatkan keharmonisan keluarga Bakrie Foto keluarga Bakrie tersebut diambil pada tahun 1959. Warna putih pada tulisan “Keluarga Bakrie 1959” melambangkan kedamaian, kesuciaan, kesempurnaan serta kebersihan. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa keluarga Bakrie adalah keluarga yang harmonis. Keharmonisan 67 adalah keadaan selaras atau serasi, keharmonisan bertujuan untuk mencapai kebahagiaan dalam keluarga. Selain menghormati ibunya, Aburizal Bakrie juga sangat menghormati ayahnya yaitu Achmad Bakrie. Narasi pada scene enam adalah: saya juga sangat menghormati ayah saya. Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie selain menghormati ibunya yaitu Roosniah Bakrie, Aburizal Bakrie juga menghormati ayahnya yaitu Achmad Bakrie. Ditunjukkan dengan visualisasi foto keluarga Bakrie pada tahun 1959 yang tediri dari: Achmad Bakrie ayah Aburizal Bakrie, Roosniah Bakrie Ibu Aburizal Bakrie, Aburizal Bakrie, Roosmania Kusmulyono Adik Aburizal Bakrie, Nirwan D. Bakrie Adik Aburizal Bakrie, dan Indra Usmansyah Bakrie Adik Aburizal Bakrie. Hasil wawancara: “ARB mempunyai keluarga yang utuh sangat harmonis dengan orang tuanya, kepada anaknya bahkan semua bangsa Indonesia, bukan hanya untuk umat Islam saja untuk menghormati ibu. ” 6 7. Scene tujuh, detik 18-21. Narasi: Tapi saya tahu Visualisasi 6 Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta 23 April 2014. 68 Ikon Pada gambar tersebut terlihat foto kedua orang tua Aburizal Bakrie yaitu Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie yang berlatar belakang di dermaga. Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie nampak tersenyum. Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie terlihat mengenakan pakaian yang sangat rapih. Achmad Bakrie mengenakan jas berwarna hitam dan dasi berwarna putih. Roosniah Bakrie mengenakan kacamata hitam dan acessoris kalung berwarna putih di dadanya. Sebuah kapal besar terlihat melintas tepat di belakang Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie Indeks ARB memperkenalkan kedua orang tuanya yaitu Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie. Memperlihatkan keharmonisan orang tua Aburizal Bakrie. Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie menunjukkan kesuksesan di hari tua mereka. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu 69 pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung pesan bahwa Aburizal Bakrie sangat membanggakan dan menghormati kedua orang tua nya yaitu Achamd Bakrie dan Roosniah Bakrie dengan menunjukkan foto kedua orang tua Aburizal Bakrie pada iklan versi “Untuk Ibu”. Narasi pada scene enam adalah: Tapi saya tahu. Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie menghormati ayahnya yaitu Achmad Bakrie tetapi Aburizal Bakrie tahu bahwa pengorbanan terbesar ada pada ibunya yaitu Roosniah Bakrie. Ditunjukkan dengan visualisasi foto kedua orang tua Aburizal Bakrie yaitu Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie yang sangat harmonis. 8. Scene delapan, detik 21-24 : pengorbanan terbesar adalah pada seorang ibu Visualisasi 70 Ikon Pada gambar tersebut terlihat para laki-laki dewasa sedang mendengarkan pidato Aburizal Bakrie. Para laki-laki dewasa tersebut dalam posisi duduk mengarah ke depan. Difokuskan pada laki-laki dewasa yang mengenakan kemeja berwarna biru motif kotak-kotak. Seorang remaja yang di belakang terlihat begitu tegap mendengarkan pidato yang disampaikan oleh Aburizal Bakrie. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. Posisi duduk menghargai Aburizal Bakrie sebab mereka sebagai pendengar pidato Aburizal Bakrie. Laki-laki tersebut mengenakan kemeja berwarna biru motif kotak-kotak agar terlihat sopan dan rapih. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu. Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa para remaja mendengarkan pidato yang di sampaikan oleh Aburizal bakrie. Dan Aburizal Bakrie memberi pesan kepada mereka bahwa pengorbanan terbesar adalah pada seorang ibu. 71 Representasi makna ibu dalam perspektif Islam ditunjukkan dengan narasi: pengorbanan terbesar adalah pada seorang ibu Kalau saja kita mau secara jujur merenungi jasa dan pengorbanan orang tua, terlebih ibu kita, niscaya akan kita temui betapa tidak ternilainya kasih sayang mereka. Bayangkan Sewaktu di perut ibu, Sembilan bulan kita menghisap darahnya. Saat itu, ibu sulit berdiri dan berjalan pun berat, bahkan berbaring pun sakit. Tiga bulan pertama mual dan muntah karena ada kita diperutnya. Ketika kita akan terlahir ke dunia, ibu meregang nyawa antara hidup dan mati. Meskipun bersimbah darah dan sakit tiada terperi, tetapi ibu tetap rela dengan kehadiran kita. Setelah lahir, satu persatu jari kita dihitungnya dan dibelainya. Di tengah rasa sakit, beliau tiba-tiba tersenyum dengan lelehan air mata bahagia melihat kita terlahir. Dan saat itu pula ibu menyangka akan lahir anak yang saleh yang memuliakannya. Coba kita renungkan kembali pada waktu kita masih bayi, tidak kenal siang dan malam kita berbaring dan bangun sesuka hati. Padahal ibu kita hampir tidak tidur semalam suntuk. Rasanya, beliau tidak rela bila ada satu ekor nyamuk pun yang menggigit tubuh kita. Ketika kita mulai kecil mulai nakal, ibu bahagia memamerkan diri kita kepada tetangga- tetangganya. Walaupun untuk itu beliau begitu direpotkan, berutang sana- sini agar kita mempunyai sepatu dan berpakain layak. Ketika menjelang sekolah, ibu dan ayah sungguh-sungguh membanting tulang mencari nafkah, agar kita bisa sekolah seperti anak-anak yang lain. Walaupun 72 mereka harus menahan lapar, namun puas asal anak-anaknya bisa kenyang. Dalam hal ini, yang paling penting dalam menghormati mereka bukan hanya memberi harta. Namun yang paling dibutuhkan adalah akhlak dari anaknya. Dan akhlak inilah sebenarnya kekayaan termahal yang bisa membuat sang anak doanya di ijabah oleh Allah azza wa jalla, sehingga bisa menyelamatkan serta memuliakan ibu bapaknya. 7 9. Scene Sembilan, detik 24-27. Narasi: pada ibu-ibu yang memberikan Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie memberikan pidato di atas panggung yang disaksikan khalayak terutama kaum remaja. Pada gambar terlihat Aburizal Bakrie memegang stand mic. Aburizal Bakrie sangat antusias memberikan pidato tenang “ibu” kepada para remaja. Aburizal Bakrie nampak mengenakan baju batik panjang 7 Abdullah Gymnastiar, Menjemput Rezeki Dengan Berkah Jakarta: Republika,2003, 81-83 73 berwarna dasar putih bermotif warna coklat. Pada ruangan tersebut terdapat tiga buah bendera yang berdiri tegak dibelakang Aburizal Bakrie. Salah satu bendera tersebut adalah bendera Merah Putih Republik Indonesia. Pada samping gambar tertulis teks yaitu: Aburizal Bakrie Ketua Umum Partai Golkar Indeks Aburizal Bakrie mengenakan baju batik menghargai budaya bangsa. Aburizal Bakrie berdiri sendiri untuk menampilkan diri agar penonton mengenal lebih dekat sosok Aburizal Bakrie. Aburizal Bakrie memberi informasi kepada penonton bahwa pada saat ini dirinya adalah Ketua Umum Partai Golongan Karya. Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa Aburizal Bakrie mengajak para remaja untuk berterima kasih kepada ibu-ibu yang memberikan pendidikan-pendidikan di rumah tangga. Dari teks yang tertulis menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie adalah Ketua Umum Partai Golongan Karya. 74 Narasi pada scene Sembilan adalah: pada ibu-ibu yang memberikan. Merepresentasikan bahwa Aburizal bakrie memberikan ceramah motivasi kepada para remaja tentang ibu yang telah memberikan pendidikan kepada anaknya. Pada gambar tertulis teks yaitu Aburizal Bakrie Ketua umum Partai Golkar. Merepresentasikan bahwa saat ini partai Golongan Karya dipimpin oleh Ketua Umum yaitu Aburizal Bakrie. Partai Golongan Karya merupakan salah satu partai politik terbesar di Indonesia. Hasil wawancara: “Brand awareness untuk meningkatkan awareness terhadap ARB. Brand nya adalah ARB dan part awareness nya adalah partai Golkar. Kita membuat iklan mengenai ARB ada sentuhan partai Golkarnya. Saat kita membuat iklan partai Golkar maka ada sentuhan ARB nya. Hal yang seperti itu biasa kita sebut dengan one united campaign. ” 8 10. Scene sepuluh, detik 27-30. Narasi: pendidikan-pendidikan dirumah Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang anak kecil laki- 8 Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta 23 April 2014 75 laki yang tertawa bahagia didalam suatu ruangan. Ia mengenakan seragam Sekolah Dasar. Ia juga nampak sedang melihat seseorang yang berada tepat disamping kirinya. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. Indeks Senyum tawa yang merupakan bentuk kasih sayang ibu terhadap anaknya. Seragam sekolah dasar bahwa anak kecil laki-laki tersebut masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Dutch angle untuk mempertegas emosional sang anak dimana gambar tidak sejajar dnegan garis horizontal dan vertikal untuk menggambarkan emosional. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol Pada ikon dan tanda verbal yang ada bahwa anak kecil tersebut sangat bahagia karena ia mendapatkan pendidikan-pendidikan di rumah yang diberikan oleh ibunya. 76 Representasi makna ibu dalam perspektif Islan ditunjukkan dengan narasi: Pada ibu-ibu yang memberikan pendidikan-pendidikan di rumah tangga Menurut Islam, penanggung jawab pendidikan yang sesungguhnya adalah orang tua, ayah dan ibu. Abdullah Nasikh Ulwan berpendapat bahwa mereka memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab kepada anak- anaknya dalam bidang kehidupan biologis, intelektual, psikis, sosial, dan seks nya. Kesehatan dan kesadaran di berbagai bidang tersebut adalah tanggung jawab orang tua. 11. Scene Sebelas, detik 30-33. Narasi: rumah tangga, saya harapkan Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang anak kecil laki- laki dan seorang ibu muda. Mereka dalam posisi duduk di sebuah ruangan. Terlihat buku-buku pelajaran di atas meja belajar. Sang ibu mengajarkan pelajaran kepada sang anak. Ibu muda tersebut terlihat sangat antusias mengajarkan pelajaran kepada sang anak. 77 Anak tersebut sangat senang di ajarkan oleh ibunya. Mereka terlihat sangat akrab dan bahagia. Anak laki-laki tersebut mengenakan seragam seragam Sekolah Dasar. Ibunya mengenakan pakaian kemeja panjang berwarna biru. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. Indeks Kedekatan antara anak dan ibu dalam memberikan arahan agar anak berkembang dengan baik secara akademik maupun moral. Warna biru identik dengan warna langit yang cerah dipandang sebagai sosok yang memberikan pencerahan kepada sang anak dengan penuh ketenangan dan kelembutan. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol Pada ikon dan tanda verbal yang ada menunjukkan bahwa pendidikan-pendidikan dirumah tangga yang ibu berikan kepada anak berdampak positif bagi anak Narasi pada scene sebelas adalah: rumah tangga, saya harapkan. Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie sangat berterima kasih kepada 78 ibunya yaitu Roosniah Bakrie karena telah memberikan pendidikan- pendidikan di rumah tangga. Ditunjukkan dengan visualisasi ibu muda sedang mengajarkan pelajaran kepada anaknya. Anaknya merasa senang diajarkan oleh ibunya. Hasil wawancara: “Gambar ibu muda dengan anaknya yaitu gambar ibu-ibu yang mewakili masyarakat Indonesia. ibu tua, ibu muda, ibu modern, semua ibu-ibu harus dihormati. ” 9 12. Scene dua belas, detik 33-36. Narasi: kalian berterima kasih Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang anak kecil perempuan berada di depan pintu rumahnya yang sederhana. Terlihat anak kecil perempuan tersebut tertawa bahagia. Ia juga nampak mengangkat kaki kirinya kedepan. Anak kecil tersebut berdiri tepat di tengah-tengah pintu 9 Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014. 79 rumahnya. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. Indeks Dalam kondisi hidup sederhana, seorang anak tetap bahagia karena kasih sayang dari seorang ibu bernilai lebih dari sekedar harta atau hidup mewah. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol Pada ikon dan tanda verbal yang ada bahwa gambar tersebut menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie ingin menyampaikan pesan bahwa kita sebagai anak harus berterima kasih kepada ibu. Narasi pada scene dua belas adalah: kalian berterima kasih. Merepresentasikan bahwa kita sebagai anak harus berterimakasih kepada ibu. Kebahagiaan ibu adalah kebahagiaan anak. 10 Sebagaimana tercantum pada Al- qur‟an surat Luqman ayat 12-19, yaitu khidmat dan berterima kasih kepada ayah dan ibu. 10 Miftah Faridl, 150 Masalah Nikah dan Keluarga, Jakarta: Gema Insani Press, 1999, h. 152. 80 13. Scene tiga belas, detik 36-39. Narasi: kepada ibu Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie, Taty Bakrie dan seorang balita perempuan sedang duduk di sofa berwarna merah. Aburizal Bakrie dan Tati Bakrie mengajak anak balita perempuan tersebut bercanda dan mereka tertawa bahagia. Aburizal Bakrie mengenakan pakaian kemeja panjang berwarna putih. Taty Bakrie mengenakan pakaian kemeja panjang berwarna biru. Anak balita perempuan mengenakan pakaian berwarna kuning dan pada bagian kepala dihiasi oleh bandana berwarna kuning juga. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. Indeks Digendong, diajak tertawa karena dirawat, di didik, di jaga oleh kedua orang tua. 81 Warna putih pada kemeja panjang Aburizal Bakrie melambangkan kedamaian, kesucian, kesempurnaan serta kebersihan. Warna biru identik dengan warna langit yang cerah dipandang sebagai sosok yang memberikan pencerahan kepada sang anak dengan penuh ketenangan dan kelembutan. Warna kuning memberi arti kehangatan dan rasa bahagia dan seolah ingin menimbulkan hasrat untuk bermain. Dengan kata lain warna ini juga mengandung makna optimis, semangat dan ceria. Warna kuning juga identik dengan Partai Golongan Karya. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung bahwa aburizal Bakrie dan Tati Bakrie sangat menyayangi anak- anak mereka. Narasi pada scene sebelas adalah kepada ibu. Dari visualisasi gambar merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie dan Taty Bakrie sangat menyayangi anak-anak mereka. Aburizal Bakrie dan Taty Bakrie menggendong dan mengajak bercanda balita perempuan pada scene tersebut. 82 Hasil wawancara: “Pada saat roadshow, ARB TEAM mengajak ibu Taty Bakrie untuk ikut dalam roadshow. ” 11 14. Scene empat belas, detik: 39-43. Narasi: apalagi Surga Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang anak laki-laki dan seorang ibu muda sedang berjalan dan bergandeng tangan. Mereka berjalan di antara pohon-pohon berwarna hijau yang rindang. Anak laki-laki tersebut memakai baju seragam sekolah merah putih lengkap dengan dasi dan menggendong sebuah tas berwarna merah. Ibunya mengenakan kemeja panjang berwarna biru. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. Indeks kedekatan antara anak dan ibu dalam memberikan arahan 11 Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014. 83 agar anak berkembang dengan baik secara akademik maupun moral. Warna biru identik dengan warna langit yang cerah dipandang sebagai sosok yang memberikan pencerahan kepada sang anak dengan penuh ketenangan dan kelembutan. Warna merah putih pada seragam tersebut menunjukkan bahwa anak laki-laki tersebut duduk di bangku Sekolah Dasar. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa seorang ibu selalu ikhlas dan bahagia jika mereka memberikan pendidikan-pendidikan sejak dini kepada anaknya Pada gambar tersebut merepresentasikan bahwa ibu muda yang sedang menggandeng tangan anaknya terlihat senang. Anaknya pun juga seperti itu menunjukkan bahwa dia sebagai anak merasa senang mendapatkan pendidikan-pendidikan dari ibunya. Hasil wawancara: “Gambar ibu muda dengan anaknya yaitu gambar ibu-ibu yang mewakili masyarakat Indonesia. ibu tua, ibu muda, ibu modern, semua ibu-ibu harus dihormati. ” 12 12 Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta 23 April 2014 84 15. Scene lima belas, detik 43-47. Narasi: Surga dibawah telapak kaki ibu Visualisasi Ikon pada visualisasi gambar dan foto pada scene lima belas tidak terdapat gambar atau foto tetapi hanya tulisan “Surga di telapak kaki ibu. Tulisan “Surga di telapak kaki ibu ibu” dengan latar berwarna hitam. Tulisan “Surga di telapak kaki ibu” ditulis dengan menggunakan warna putih. Diatas tulisan “Surga di telapak kaki ibu” nampak cahaya berwarna putih biru yang menyinari tulisan “Surga di telapak kaki ibu” Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie Indeks Dipilih warna hitam untuk la tar tulisan “Surga di telapak kaki ibu” dan warna putih untuk tulisan tersebut agar konten atau tulisan yang ditampilkan 85 lebih jelas guna mempermudah penonton menerima informasi yang disampaikan bahwa surga di telapak kaki ibu. Secara tematik tulisan warna putih diatas warna hitam memberikan kesan khusus tanpa ada tambahan elemen lainnya. Cahaya menandakan terang, kesenangan, kebahagiaan, kedamaian. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol Tulisan tersebut memberi pesan bahwa Surga berada di bawah telapak kaki ibu yang berarti bahwa kita sebagai anak harus menghormati dan menyayangi orang tua khusunya ibu. Representasi makna ibu dalam perspektif Islam ditunjukkan dengan narasi: Saya harapkan kalian berterimakasih kepada ibu apalagi surga dibawah telapak kaki ibu Diriwayatkan bahwa al-Qamah adalah seorang laki-laki yang selalu taat melaksanakan sshalat, rajin puasa, dan senang sedekah. Pada suatu saat dia sakit dan bertambah parah sakitnya. Dia memerintahkan istrinya untuk mengadukan sakitnya kepada Rasulullah.Rasul mengutus Amr, 86 Bilal, dan Suhaib untuk datang menengok al-Qamah dan menuntunnya membaca syahadat. Ketika sampai di rumah al-Qamah, para utusan Nabi itu melihat al- qamah sedang naza masa-masa sakaratul maut.Mereka lalu menuntunnya untuk mengucapkan syahadat.Akan tetapi, mulutnya terkunci.Lisannya kaku, tak kuasa untuk mengucapkan syahadat itu.Mereka mengadukan peristiwa ini kepada Rasulullah. “Apakah dia masih mempunyai orang tua?” Tanya Rasul “Ya, masih, wahai Rasulullah, yaitu seorang ibu yang sudah tua renta.” Seketika itu Rasul mengutus seseorang untuk mengatakan kepada ibu al- Qamah: “jika dia mampu datang kepada Rasulullah maka hendaklah dia datang. Tapi jika dia tidak mampu, maka Rasul yang akan datang menemui ibunya al-Qamah. Setelah utusan Rasul tiba, dan memberitahu tentang maksud kedatangannya, dia berkata: ”lebih baik aku yang menemui Rasulullah.” Bersama utusan Rasul dia menemui Rasul dengan menggunakan tongkatnya. Setelah mengucapkan salam dia duduk. “Wahai ibunya al-Qamah, apakah engkau percaya kepada aku?” Tanya Rasul. “jika engkau berkata dusta, sesungguhnya wahyu Allah akan datang kepadaku. Bagaimana keadaan anakmu al- Qamah?” “Dia seorang yang tekun ibadah, rajin shalat, puasa dan sedekah”. “Bagaimana sikapmu terhadap anakmu itu?” “Aku benci dan marah kepada dia” 87 “Mengapa ….?” “Dia menuruti istrinya, tetapi dia durhaka kepadaku.” “Wahai ibunya al-Qamah jika engkau tetap murka kepadanya, niscaya mulutnya akan terkunci untuk mengucapkan syahadat,” kata Rasul. Rasul lalu memerintah Bilal: “Hai Bilal, pergilah engkau carilah kayu bakar yang banyak. Kumpulkan di sini.” “Untuk apa itu, wahai Rasulullah?” ibunya al-Qamah bertanya. “Untuk membakar al-Qamah, anakmu itu.” “Wahai Rasul, dia adalah anakku. Aku tidak tega untuk menyaksikan dia dibakar di depaan mata ku.” “Wahai ibunya al-Qamah, siksa Allah itu lebih pedih dan kekal.Maka jika engkau lebih senang Allah mengampuni dia, maka maafkanlah dia. Demi zat yang aku dalam kekuasaan-Nya, tiadalah bermanfaat shalatnya, puasanya dan zakatnya selagi engkau sebagai ibunya murka terhadapnya.” “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempersaksikan Allah dan malaikat-malaikat-Nya, dan orang-orang Islam yang hadir di sini, bahwa saat ini aku telah memaafkan dia. Aku telah meridhai al- Qamah, anakku.” Mendengar ibunya al-Qamah telah memaafkan anaknya, Rasul memerintahkan kepada Bilal untuk melihat keadaan al-Qamah. “Hai Bilal, pergilah engkau menuju al-Qamah. Lihatlah apakah dia bisa mengucapkan syahadat atau tidak. Barangkali ibunya al-Qamah mengucapkan itu tidak sampai di hati, barangkali karena terpaksa kepadaku.” 88 Sampai di rumah al-Qamah, Bilal menyaksikan al-Qamah mengucapkan syahadat. Bilal terus masuk ke rumah al-Qamah seraya mengatakan kepada yang hadir di situ: “Andaikata al-Qamah masih dimurkai ibunya, niscaya mulutnya akan terkunci dari membaca syahadat. Dan sesungguhnya keridhaan ibunya itu yang melepaskan lisannya yang terkunci.” Al-Qamah meninggal dunia pada hari itu. Rasul datang menuju rumah al-Qamah dan memerintahkan orang- orang yang hadir untuk memandikan dan megkafaninya.Kemudian Rasul menyalati mayatnya dan menghadiri pemakamannya. Setelah selesai Rasul berdiri di samping makam al-Qamah dan bersabda: “Wahai kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Barangsiapa melebihkan istrinya di atas ibunya sendiri, niscaya dia akan dilaknat oleh Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Allah tidak akan menerima usahanya dan keadilannya. Kecuali jika dia bertaubat kepada Allah, berbuat baik kepada ibunya dan memohon ridhonya.Ridha Allah itu tergantung pada ridhanya, dan murka Allah bergantung pada murkanya.” Kejadian tersebut menunjukkan kepada kita bahwa: Surga itu di bawah kaki ibu.” 13 Hasil wawancara: “Kajian semiotika dilihat dari awal tampilan iklan sampai akhir iklan bahkan sampai di teks-teks tulisan bahwa ARB sangat menghormati orang tua lebih spesifik kepada ibu, ibu harus dihormati bahkan ditutup dengan jargon agama bahwa surga berada ditelapak kaki ibu. ” 14 13 Samsul Munir Amin, Sorga di Bawah Kaki Ibu, Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005, h. 1 – 5. 14 Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta 23 April 2014 89 16. Scene enam belas, detik 47-50. Narasi: berbakti kepada orang tua Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut terlihat tiga orang ibu yang sudah berusia lanjut nampak fokus menghadap kearah depan. Mereka berdiri saling berdekatan. Mereka memakai jilbab ada yang berwarna merah muda, coklat, hitam. Pada gambar tertulis teks berwarna putih bertuliskan menyambut Hari Ibu 22 Desember 2013. Indeks Semua ibu harus dihormati walau dalam keadapun apapun. Ibu muda, ibu tua, semua ibu harus dihormati. Tulisan menyambut hari ibu karena iklan versi “Untuk Ibu” memang sengaja dibuat untuk menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember 2013 dan agar tercipta keselarasan antara gambar dan tulisan. Simbol Pada ikon dan tanda verbal yang ada bahwa mereka adalah ibu-ibu tua yang juga merepresentasikan ibu- 90 ibu di Indonesia. Iklan versi “Untuk Ibu” dibuat untuk menyambut hari ibu tanggal 22 Desember 2013. Narasi pada scene enam belas adalah berbakti kepada orang tua. Merepresentasikan bahwa kita sebagai anak harus berbakti kepada orang tua yang telah memberikan pendidikan-pendidikan. Terdapat ibu-ibu yang berusia lanjut pada scene tersebut menunjukkan bahwa kita sebagai anak harus menghormati ibu. Hasil wawancara: “Ibu yang memakai kerudung sedang mendengarkan, itu semua sudah dipilih ARB TEAM gambar ibu-ibu yang mewakili masyarakat Indonesia. Ibu tua, ibu muda, ibu modern, semua ibu harus dihormati .” 15 17. Scene tujuh belas, detik 50-52. Narasi: berbakti kepada ibu adalah kemuliaan hidup yang tertinggi Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut di fokuskan pada seorang ibu tua yang sedang duduk mendengarkan pidato 15 Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014. 91 Gambar tersebut diperkuat oleh narator yang berkata “berbakti kepada ibu adalah kemuliaan yang tertinggi”. Pada gambar terlihat ibu tersebut memakai kacamata list hitam dan berkaca bening. Ia juga mengenakan jilbab berwarna hitam. Dengan ekspresi wajah yang begitu tenang dan terlihat tersenyum dengan hati yang tulus. Pada gambar tertulis teks berwarna putih bertuliskan menyambut hari ibu 22 Desember 2013. Indeks Ibu tua tersebut mengenakan jilbab karena taat kepada Allah, yaitu taat pada perintah Allah yang memerintahkan muslimah memakai jilbab. Lebih fokus terhadap ibu tua tersebut mengarahkan penonton untuk lebih terfokus kepada ibu tua. Tulisan menyambut hari ibu karena iklan versi “Untuk Ibu” memang sengaja dibuat untuk menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember 2013 dan agar tercipta keselarasan antara gambar dan tulisan. Warna putih pada tulisan “Menyambut Hari Ibu 22 Desember 2013” melambangkan kedamaian, 92 kesuciaan, kesempurnaan serta kebersihan. Simbol Pada ikon dan tanda verbal yang ada bahwa berbakti kepada ibu adalah kemuliaan yang sangat tertinggi. Iklan versi “Untuk Ibu” dibuat untuk menyambut hari ibu tanggal 22 Desember 2013 Representasi makna ibu dalam perspektif Islam ditunjukkan oleh narator yang bernarasi: Berbakti kepada orang tua berbakti kepada ibu adalah kemuliaan hidup yang tertinggi Semua Agama menekankan untuk membalas kebaikan orang tua serta berbakti pada orang tua.Islam menuntut kita untuk berbakti pada ibu secara khusus lebih dari ayah.Ini karena hak ibu atas anak lebih banyak daripada ayah. Diriwayatkan dari Imam Shadiq bahwa seorang laki-laki bertanya pada Nabi saw. Mana dari orang tuanya yang seharusnya ia rawat leb ih baik. “Ibumu,” sabda Nabi.“Siapa kemudian?”Tanya orang itu.“Ibumu,” jawab nabi.“Siapa berikutnya?”Tanya laki-laki itu lagi.“Ibumu,” sabda Nabi.“Siapa berikutnya?” tanyakan lagi.“Kemudian ayahmu,” ujar Nabi. 16 Hasil wawancara: “Kalau dari kutipannya jelas bahwa orang tua sangat berperan buat kita nanti, kita akan menjadi seperti apa, cara mendidiknya, jika misalnya kelak si anak ini sukses itu memang karena ada peran dari ibu. Pesannya adalah orang tua sosok yang harus kita 16 Al-qarashi, Baqir Sharif, The Educational System in Islam, Iran: Ansariyan Publications Qum, 2000, h. 68. 93 hormati, harus berbakti sama ibu. Ibu adalah segalanya.Jadi, Ibu menentukan akan menjadi seperti apa kita nanti kelak. ‟ 17 18. Scene delapan belas, detik 52 –54. Narasi: jangan sia-siakan harapan mereka Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut telihat Aburizal Bakrie memberikan sebuah laptop kepada mahasiswai. Aburizal Bakrie juga bersalaman dan berkomunikasi dengan salah satu mahasiswa. Seorang mahasiwa yang diberikan sebuah laptop oleh Aburizal Bakrie nampak senang atas penghargaan yang diberikan oleh Aburizal Bakrie. Mimik wajah Mahasiswai yang lain juga menunjukkan ekspresi senang dengan keberadaan Aburizal Bakrie dihadapan mereka. Terlihat dibelakang Aburizal Bakrie, beberapa mahasiswa yang lain sedang mengabadikan moment tersebut dengan menggunakan kamera. 17 Wawancara peneliti dengan Heri Nugroho sebagai editor, camera person ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014. 94 Pada gambar tersebut Aburizal Bakrie mengenakan kemeja berwarna putih dan bersalaman dengan salah satu mahasiswa. Pada mahasiswai menggunakan jaket almamater perguruan tinggi mereka. Indeks Aburizal Bakrie sangat perduli dengan dunia pendidikan. Mereka adalah pemilih pemula. Aburizal Bakrie menghargai karya-karya mahasiswai yang berprestasi. Mahasiswai sangat senang karena karya-karya mereka dihargai. laptop salah satu pendukung untuk kegiatan belajar bagi mahasiswai. Mengabadikan moment berharga bersama Aburizal Bakrie untuk dokumentasi para mahasiswai. Simbol Gambar tersebut menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie sangat peduli terhadap dunia pendidikan khusunya bagi mereka yang mempunyai prestasi yang membanggakan. Narasi pada scene enam belas adalah jangan sia-siakan harapan mereka. Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie berpesan kepada penonton iklan versi “untuk ibu” bahwa jangan sia-siakan harapan kedua orang tua kita.Visualisasi gambar tersebut menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie peduli terhadap kesejahteraan, terutama dunia peendidikan 95 ditunnjukkan dengan pemberian laptop kepada para pelajar yang berprestasi. Hasil wawancara: “Program Ketiga, kuliah umum untuk perguruan tinggi dan memberi motivasi untuk yang level SMASMK. Iklan-iklannya ARB ada yang bertemu dengan mahasiswa, bertemu dengan siswa sekolah, siswa sekolah SMKSMA. Mereka adalah pemilih pemula. Jadi, ARB datang, selanjutnya mereka yang berprestasi mendapatkan laptop seperti pada iklan ARB versi “Untuk Ibu”.Laptop tersebut bukan dari Partai Golongan Karya tetapi laptop tersebut dari ARB sendiri.ARB mempunyai yayasan di group usahanya. Nama yayasan nya adalah Yayasan Bakrie Untuk Negeri.Yayasan Bakrie Untuk Negeri mempunyai tujuan terhadap kesejahteraan, terutama pada dunia pendidikan. Jadi, jika ARB TEAM memakai mesin Partai Golongan Karya untuk bertemu dengan masyarakat, bertemu dengan komunitas, blusukan, membutuhkan perpanjangan tangan dari Partai Golongan Karya daerah. Tetapi, jika untuk lembaga pendidikan ARB TEAM tidak memakai lembaga Partai Golongan Karya, jadi ARB TEAM membuat ARB sebagai tokoh nasional bukan sebagai ketua umum partai agar tidak ada politisasi kampus atau lembaga pendidikan. ” 18 19. Scene sembilan belas detik 54-56: gantungkan cita-citamu Visualisasi 18 Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014. 96 Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie bersama para mahasiswi di lokasi yang berbeda dan dengan mahasiswi yang berbeda pula sedang berfoto bersama. Aburizal bakrie dan para mahasiwi terlihat sangat senang karena mereka memberikan senyuman yang sangat berarti. Aburizal Bakrie juga berkomunikasi dengan para mahasiswi yang berada diantara beliau. Terlihat didepan mereka ada seorang mahasiswa yang mengabadikan moment tersebut dengan menggunakan kamera. Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie mengenakan kemeja berwarna putih. Para mahasiswi mengenakan jaket almameter perguruan tinggi mereka dan mengenakan jilbab berwarna putih. Narator : “Gantungkan cita-citamu”. Indeks Aburizal Bakrie sangat perduli dengan dunia pendidikan. Mereka adalah pemilih pemula. Para mahasiswi mengenakan jilbab karena taat kepada Allah, yaitu taat pada perintah Allah yang memerintahkan muslimah memakai jilbab Menanamkan harapan kepada para mahasiswi agar kelak menjadi kebanggaan orang tua. Moment berharga bersama Aburizal Bakrie untuk dokumentasi para mahasiswi. 97 Simbol Gambar tersebut menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie sangat peduli dengan dunia pendidikan dan memberikan pesan kepada para pelajar agar mereka harus mempunyai cita-cita setinggi langit. Narasi pada scene tujuh belas adalah gantungkan cita-citamu. Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie berpesan kepada para pelajar kejarlah dan raihlah cita-citamu setinggi langit. Hasil wawancara: “Sekolah tersebut mempunyai siswa yang telah membuat inovasi. Jadi, ARB pada saat datang bisa berinteraksi dengan siswanya seperti seolah-olah kenal .” 19 20. Scene dua puluh, detik 56-58. Narasi: setinggi langit Visualisasi Ikon Pada gambar tersebut terlihat tujuh orang ramaja putri yang sedang duduk sejajar. Dari ke tujuh remaja putri tersebut mereka semua memakai jilbab, kecuali hanya satu orang yang duduk diantara mereka yang memakai jilbab, ia 19 Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014. 98 tidak memakai jilbab dengan rambut tergerai. Ekspresi wajah mereka memberikan senyuman bahagia. Dua dari tujuh remaja putri tersebut memegang papan bertuliskan “ARB” yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. Indeks Tercipta keselarasan antara tema dan gambar. Walaupun berbeda tetapi tetap satu pilihan yaitu Aburizal Bakrie. Para remaja putri mempromosikan Aburizal Bakrie. Mutlak promosi diri Aburizal Bakrie. Para remaja putri dipilih sesuai dengan tema besarnya adalah hari ibu. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa ketujuh remaja putri tersebut memberikan dukungan sepenuhnya kepada ARB untuk menjadi presiden Republik Indonesia. Mereka juga menyampaikan harapan kepada 99 Aburizal Bakrie khususnya pada dunia pendidikan agar mereka bisa mewujudkan cita- cita mereka. Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie pada saat roadshow bertemu dengan masyarakat, melihat kondisi masyarakat tersebut. Masyarakat termasuk para remaja memberikan feedback bahwa mereka mendukung Aburizal Bakrie ditunjukkan dengan memegang papan bertuliskan “ARB”. Hasil wawancara: “Gambar-gambar yang ditayangkan adalah ARB bertemu dengan masyarakat , berpelukan dengan orang dan itu bukan polesan kamera, gambar-gambar yang anda lihat pada iklan-iklan ARB itu adalah gambar-gambar yang pada saat ARB roadshow. Roadshow bertemu dengan masyarakat, bertemu dengan tokoh masyarakat, bertemu dengan anak-anak sekolah pada saat acara-acara roadshow. Gambar-gambar tersebut mencoba untuk di capture dan dikemas menjadi iklan untuk ditayangkan. ” 20 21. Scene dua puluh satu, detik 58-60. Narasi: ARB Aburizal Bakrie Visualisasi 20 Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014. 100 Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie memberikan pidato di atas panggung yang sangat besar kepada khalayak. Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie berdiri tegak memegang stand mic dan berjalan dari sisi kanan sampai sisi kiri panggung. Terdapat cahaya putih yang menyinari Aburizal Bakrie. Aburizal Bakrie nampak mengenakan pakaian batik panjang berwarna dasar putih bermotif warna coklat. Ia nampak memberikan harapan dan perubahan kepada khalayak yang mendengarkan pidato Aburizal Bakrie. Dibawah gambar terdapat tulisan “ARB Aburizal Bakrie”. ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih. Aburizal Bakrie ditulis dengan menggunakan warna putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. Indeks Dengan Aburizal Bakrie masa depan Indonesia akan lebih cerah, damai, tentram. Aburizal Bakrie memakai baju batik menghargai budaya bangsa. Aburizal Bakrie berdiri sendiri untuk menampilkan diri agar orang mengenal lebih dekat sosok Aburizal Bakrie. 101 Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa Aburizal Bakrie memberikan harapan, janji-janji serta perubahan bila Aburizal Bakrie kelak terpilih menjadi presiden Republik Indonesia. Merepresentasikan bahwa Aburizal memberikan ceramah motivasi kepada para pelajar dan pada gambar tertulis teks ARB Aburizal Bakrie. Menunjukkan bahwa kepanjangan dari ARB adalah Aburizal Bakrie. Hasil wawancara: “Sebelumnya belum ada isitilah ARB , aburizal bakrie itu kan lebih terkenal dengan aburizal atau ical, namum kalau ical untuk orang jawa kan ical itu artinya ilang jadi ical kita tidak ingin memakai nama itu, bapa sendiri juga tidak mau memakai nama itu. Iklan awal ARB itu adalah iklan slogan. Dalam satu iklan tersebut hanya slogan ARB saja. Terbukti waktu kita roadshow ke Sukabumi saat kita jalan pakai kaos ARB orang langsung “ARB ya”, jadi orang langsung mengerti ARB bukan pak ical lagi. ” 21

B. Analisis Representasi Makna Ibu dalam Iklan Kampanye Politik Pilpres

2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” di tvOne 1. Makna menyambut hari ibu Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu” memang sengaja dibuat untuk menyambut Hari Ibu pada tanggal 22 21 Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014. 102 Desember 2013. Makna menyambut Hari Ibu di representasikan dalam Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”. Hal ini terlihat pada scene dua, tiga, enam belas, tujuh belas, di bawah gambar pada scene-scene tersebut tertulis teks berwarna putih bertuliskan “menyambut hari ibu 22 Desember 2013”.

2. Makna berterima kasih kepada ibu

Makna berterima kasih kepada ibu direpresentasikan dalam Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”. Hal ini terlihat pada scene satu, detik satu sampai tiga terdapat tulisan “terima kasih pada ibu”. Tulisan “Terima kasih pada ibu” dengan latar berwarna hitam. Terima kasih kepada ibu ditulis dengan menggunakan warna putih. Hal ini juga terlihat di narasi pada scene dua belas dan tiga belas, detik tiga puluh tiga sampai tiga puluh sembilan yaitu “kalian berterima kasih kepada ibu”. 3. Makna bangga terhadap sosok ibu Makna bangga terhadap ibu direpresentasikan dalam Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie versi “Untuk Ibu”. Hal ini terlihat pada scene empat, detik sembilan sampai dua belas. Pada scene tersebut terlihat sosok ibu kandung Aburizal Bakrie yaitu Roosniah Bakrie. Pada gambar tersebut terlihat sosok ibu kandung Aburizal Bakrie yaitu Roosniah Bakrie. Roosniah Bakrie terlihat tersenyum dengan bangga. Roosniah Bakrie menggunakan pakaian berwarna hitam berenda dan perhiasan anting yang dipasang pada kedua telinganya. Tertulis teks pada

Dokumen yang terkait

Tinjauan Makna Dan Bahasa Visual Pada Iklan Papan Reklame Kampanye Politik (Analisis Semiotika Iklan Papan Reklame Kampanye Politik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013)

2 75 185

UNSUR AIDA PADA IKLAN POLITIK AUDIO VISUAL CALON PRESIDEN 2014 (Analisis Isi pada Iklan Iklan Kampanye Politik Jokowi_JK Versi bersatu padu pilih No 2, Iklan Kampanye Politik Jokowi_JK Versi Kawan bukan Lawan dan Iklan Kampanye Politik Jokowi_JK Versi Ram

0 8 29

REPRESENTASI SEORANG IBU DALAM IKLAN POLITIK (Analisis Semiotik pada Iklan PDIP versi ‘Nasehat Ibu’)

2 38 17

MASKULINITAS PEMIMPIN DALAM IKLAN POLITIK (Analisis Semiotika Prabowo dan Hatta Rajasa dalam Maskulinitas Pemimpin Dalam Iklan Politik Analisis Semiotika Prabowo dan Hatta Rajasa dalam Iklan Kampanye Presiden Tahun 2013 dan 2014.

0 3 15

Fenomena Iklan Kampanye Politik.

0 1 1

EFEKTIFITAS IKLAN POLITIK DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektifitas Iklan Politik Aburizal Bakrie Versi Motivasi Anak Indonesia PadaPemilihPemula di Surabaya).

0 0 10

EFEKTIFITAS IKLAN POLITIK DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektifitas Iklan Politik Aburizal Bakrie Versi Motivasi Anak Indonesia Pada Pemilih Pemula Di Surabaya).

4 10 123

RETORIKA IKLAN KAMPANYE POLITIK PEMILIHA

0 0 26

Image Iklan Kampanye Politik di Televisi

0 0 217

Tinjauan Makna Dan Bahasa Visual Pada Iklan Papan Reklame Kampanye Politik (Analisis Semiotika Iklan Papan Reklame Kampanye Politik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013)

0 0 14