Analisis Semiotika Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie
54
tersebut agar
konten atau
tulisan yang
ditampilkan lebih jelas untuk mempermudah penonton menerima informasi yang disampaikan.
Latar belakang warna hitam dapat menampilkan perspektif dan kedalaman. Jika ditelaah, warna
hitam menunjukkan sesuatu yang misteri, sakral serta menonjolkan sebuah kekuatan. Kekuatan
yang dimaksud bisa saja kekuatan untuk memikat penonton iklan versi “Untuk Ibu” untuk berterima
kasih kepada ibu. Warna putih pada tulisan “Terima kasih pada ibu”
melambangkan kedamaian,
kesuciaan, kesempurnaan serta kebersihan.
Secara tematik tulisan warna putih diatas warna hitam memberikan kesan khusus tanpa ada
tambahan elemen lainnya. Simbol
Pada tulisan “Terima kasih pada ibu” menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie berpesan
bahwa kita harus berterima kasih kepada ibu.
Tidak terdapat narasi pada scene satu namun terdapat tulisan “Terima kasih kepada ibu”. Kata terima kasih adalah kata yang sangat
sederhana tetapi sangat berharga. Mengucapkan kata terima kasih berarti kita menghargai orang yang telah memberikan sesuatu yang berharga buat
55
kita. Kata terima kasih pada ibu yang terdapat pada scene satu menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie berterima kasih kepada ibunya yaitu
ibu Roosniah Bakrie yang telah mendidiknya hingga mencapai kesuksesan.
2. Scene dua, detik 3-6. Narasi: Tanpa pengorbanan dari orang tua Visualisasi
Ikon Terlihat pada gambar difokuskan pada seorang
wanita mengenakan jilbab berwarna kuning tua dan jilbab tersebut dihiasi oleh bros berwarna putih.
Wanita tersebut sedang mendengarkan pidato Aburizal Bakrie.
Posisi wanita tersebut sedang duduk diantara pendengar yang lain.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis
dengan warna atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
56
Dibawah gambar terdapat tulisan “Menyambut Hari Ibu 22 Desember 2013 ditulis dengan warna p
utih”. Indeks
Wanita tersebut mengenakan jilbab karena taat kepada Allah, yaitu taat pada perintah Allah yang
memerintahkan muslimah memakai jilbab. Lebih fokus terhadap wanita berjilbab tersebut
mengarahkan penonton untuk lebih terfokus kepada wanita berjilbab tersebut.
Tulisan menyambut hari ibu karena iklan versi “Untuk Ibu” memang sengaja dibuat untuk
menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember 2013 dan agar tercipta keselarasan antara gambar
dan tulisan. Warna putih pada tulisan “Menyambut Hari Ibu 22
Desember 2013” melambangkan kedamaian, kesuciaan, kesempurnaan serta kebersihan.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena Aburizal Bakrie termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang terkandung
terdapat pesan bahwa iklan versi “Untuk Ibu” dibuat untuk menyambut hari ibu tanggal 22
Desember 2013.
57
Narasi: Tanpa pengorbanan orang tua merepresentasikan bahwa tanpa pengorbanan dari kedua orang tua, kita tidak akan bisa menjadi
sampai sekarang. Pengorbanan orang tua sangat berperan penting terhadap kehidupan anak. Aburizal Bakrie mengisi ceramah motivasi kepada para
remaja bahwa tanpa pengorbanan orang tua kalian tidak akan sampai disini.
Hasil wawancara: “Aburizal Bakrie mengisi ceramah, kita
mengambil gambarnya, kemudian kita rekam. Selanjutnya, kita kutip kata-kata yang diucapkan oleh Aburizal Bakrie. Memang, kita
mempunyai niat untuk bulan Desember, kebetulan pada saat itu ARB mengisi ceramah motivasi kepada siswa perpisahan SMK. ARB
berbicara tentang ibu, Kita sebagai anak harus berbakti kepada ibu. Pada saat mendekati hari ibu, kita membuat iklannya. Jadi, kita kutip, kita
ambil kutipan dari pidato pak ARB, kita isi gambar-gambarnya sesuai dengan narasinya ARB serta dilengkapi dengan announcer sebagai
penguat dari pidato ARB. ”
1
3. Scene tiga, detik 6-9. Narasi: Kalian tidak akan sampai disini Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat beberapa orang laki-
1
wawancara peneliti dengan Dwi Danu Sugiarto sebagai camera person, library ARB TEAM, Jakarta,23 April 2014.
58
laki dewasa yang sedang duduk mendengarkan pidato Aburizal Bakrie.
Pada gambar tersebut difokuskan salah satu seorang laki-laki dewasa.
Pandangan mata laki-laki tersebut sangat fokus melihat kedepan dan medengarkan pidato Aburizal
Bakrie. Gambar tersebut diperkuat oleh suara narator dari
Aburizal Bakrie yang berkata “kalian tidak akan sampai disini”.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna
atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Tulisan “menyambut hari ibu 22 Desember 2013” ditulis dengan warna putih.
Indeks Mengarahkan penonton untuk lebih terfokus kepada
laki-laki tersebut. Fokus karena laki-laki tersebut serius dan tertarik
serta ada kedekatan dari apa yang disampaikan Aburizal Bakrie.
Tulisan menyambut hari ibu karena iklan versi “Untuk Ibu” memang sengaja dibuat untuk
menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember 2013 dan agar tercipta keselarasan antara gambar dan
tulisan.
59
Warna putih pada tulisan “Menyambut Hari Ibu 22 Desember 2013” melambangkan kedamaian,
kesuciaan, kesempurnaan serta kebersihan. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu
pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol
Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung pesan simbolik bahwa anak laki-laki tersebut
mendengarkan dengan
fokus pidato
yang disampaikan Aburizal Bakrie.
Aburizal Bakrie memberi pesan bahwa kalian tidak akan sampai disini tanpa orang tua khususnya ibu
yang telah melahirkan kita. Iklan versi “Untuk Ibu” dibuat untuk menyambut
hari ibu pada tanggal 22 Desember 2013. Narasi: Kalian tidak akan sampai disini merepresentasikan bahwa
Aburizal Bakrie memberikan ceramah motivasi kepada para remaja bahwa tanpa pengorbanan dari orang tua kalian tidak akan sampai disini. Para
remaja mendengarkan ceramah motivasi yang diberikan oleh Aburizal Bakrie.
Hasil wawancara: “Program yang ketiga adalah kuliah umum untuk perguruan tinggi dan memberi motivasi untuk level SMASMK. Iklan-
iklannya ARB ada yang bertemu dengan mahasiswa, bertemu dengan siswa sekolah, siswa sekolah SMKSMA. Mereka adalah pemilih pemula.
”
2
2
Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014.
60
4. Scene empat, detik 9-12. Narasi: Ibu saya meninggal dunia tahun yang lalu
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat sosok ibu kandung
Aburizal Bakrie yaitu Roosniah Bakrie. Roosniah Bakrie terlihat tersenyum dengan bangga.
Roosniah Bakrie menggunakan pakaian berwarna hitam berenda dan perhiasan anting yang dipasang
pada kedua telinganya. Tertulis teks pada gambar yaitu:
“Roosniah Bakrie 1926-
2012”, ditulis menggunakan warna putih. Foto Roosniah Bakrie berlatar warna hitam.
Indeks Aburizal
Bakrie memperkenalkan
sosok ibu
kandungnya yaitu Roosniah Bakrie. Dipilih warna hitam untuk latar foto Roosniah Bakrie
dan warna putih untuk tulisan “Roosniah Bakrie 1926 -
2012” agar foto Roosniah Bakrie dan tulisan yang ditampilkan lebih jelas guna mempermudah penonton
61
menerima informasi yang disampaikan. Secara tematik tulisan warna putih diatas warna hitam
memberikan kesan khusus tanpa ada tambahan elemen lainnya.
Latar warna hitam dapat menampilkan perspektif dan kedalaman. Jika ditelaah, warna hitam menunjukkan
sesuatu yang misteri, sakral serta menonjolkan sebuah kekuatan. Kekuatan yang dimaksud bisa saja kekuatan
untuk memika t penonton iklan versi “Untuk Ibu” untuk
berterima kasih kepada ibu. Warna putih pada tulisan “Roosniah Bakrie 1926-
2012” melambangkan
kedamaian, kesuciaan,
kesempurnaan serta kebersihan Roosniah Bakrie memakai perhiasan anting yang
dipasang pada kedua telinganya menunjukkan bahwa beliau adalah sosok seorang ibu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung pesan
bahwa Aburizal Bakrie memperkenalkan dengan bangga sosok ibunya yang bernama Roosniah Bakrie
yang telah meninggal dunia pada tahun lalu di usia delapan puluh enam tahun
Narasi pada scene empat adalah Ibu saya meninggal dunia tahun yang lalu merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie memberikan
informasi kepada para penonton iklan versi ”Untuk Ibu” bahwa ibunya
62
yaitu Roosniah Bakrie sudah meninggal tahun yang lalu. Ibu Roosniah Bakrie lahir pada tahun 1926 dan meninggal dunia tahun 2012 di usia
delapan puluh enam tahun.
Hasil Wawancara: “Ibu Roosniah adalah ibu yang berada
dibelakang ARB. Kita tidak lama kenal dengan ibu Roosniah karena beliau sudah meninggal pada tahun 2012 dan waktu kita kenal pun beliau
sudah sakit-sakitan.Tetapi jika mendenger cerita dari anak-anaknya, cucu-cucunya, ibu Roosniah adalah figure ibu yang berdiri dibelakang
ARB, serta mendukung suami. Mereka sangat respect terhadap ibu Roosniah.
”
3
5. Scene lima, detik 12-15. Narasi: Saya sangat menghormati ibu saya Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie
bersalaman dan berkomunikasi dengan ibunya yaitu Roosniah Bakrie.
Posisi tubuh
Aburizal Bakrie
membungkukkan badannya kearah Roosniah Bakrie yang sedang duduk di
sofa dengan bersandar pada sebuah bantal besar.
3
Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta 23 April 2014
63
Aburizal Bakrie mengenakan kemeja panjang berwarna putih.
Roosniah Bakire mengenakan pakaian bertangan panjang dan rapih.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Indeks Membungkukkan badan sebagai tanda Aburizal Bakrie
sangat menghormati ibunya yaitu Roosniah Bakrie. Menggambarkan tingginya seorang anak adalah hasil
didikan seorang ibu. Aburizal Bakrie dan Roosniah Bakrie bertatap muka
komunikasi non verbal karena adanya ikatan batin yang kuat antara Aburizal Bakrie dan Roosniah Bakrie.
Roosniah Bakrie sudah tua dan sakit-sakitan maka beliau hanya duduk dan bersandar pada bantal besar
yang membuatnya merasa nyaman. Warna putih pada kemeja panjang Aburizal Bakrie
melambangkan kedamaian, kesucian, kesempurnaan serta kebersihan.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu.
64
Simbol Dari ikon dan tanda verbal terkandung pesan bahwa
Aburizal Bakrie sangat menyayangi dan menghormati ibunya yaitu Roosniah Bakrie.
Representasi makna ibu dalam perspektif islam ditunjukkan dengan narasi
“saya sangat menghormati ibu saya”. Dalam Islam, ibu menempati tampat tertinggi dalam hirarki
penghormatan. Sejumlah ayat dalam Al-quran menyatakan pentingnya penghormatan ini. Demikian pula hadis. Rasulullah SAW bersabda bahwa
penghormatan anak terhadap ibu harus tiga kali lebih tinggi dibanding penghormatan anak terhadap bapak. Islam sangat menghormati ibu, karena
ia adalah orang yang telah mengandung, melahirkan, menyusui dan membesarkan anak-anak manusia.
4
”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada
ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan „ah‟ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang baik.” QS al-Isra‟ [17]: 23
Hasil wawancara: “Aburizal Bakrie ternyata sangat menghormati
ibu. Tidak memerlukan polesan yang macam-macam pada iklan ARB versi “Untuk Ibu”, cukup dengan gambar foto Aburizal Bakrie sungkem
dengan ibunya, itu sudah merepresentasikan bahwa ARB sangat hormat terhadap ibunya. Waktu ada kasus lapindo ibunya berpesan bahwa
menang atau kalah saya tidak perduli yang penting jika kamu ARB
4
Amelia Fauzia dkk, Tentang Perempuan Islam: Wacana dan Gerakan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004, h. 208
65
kalah atau menang kamu harus membantu semua korban lumpur lapindo. Jadi, pada saat itu belum ada keputusan dari MA bahwa kasus lumpur
lapindo siapa yang bersalah, bahwa kasus tersebut ditetapkan sebagai bencana nasional. Keputusan tersebut belum ada tetapi ibunya berpesan
itu. Pesan tersebut yang dijalankan sampai sekarang oleh ARB. ”
5
6. Scene enam, detik 15-18. Narasi: saya juga sangat menghormati ayah saya Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat foto keluarga Bakrie pada
tahun 1959 yang tediri dari: Achmad Bakrie ayah Aburizal Bakrie, Roosniah Bakrie Ibu Aburizal Bakrie,
Aburizal Bakrie, Roosmania Kusmulyono Adik Aburizal Bakrie, Nirwan D. Bakrie Adik Aburizal
Bakrie, dan Indra Usmansyah Bakrie Adik Aburizal Bakrie.
Pada gambar terlihat keluarga Bakrie yaitu Achmad Bakrie, Roosmania Kusmulyono berada dalam posisi
berdiri. Sedangkan, Roosniah Bakrie, Aburizal Bakrie, Nirwan D. Bakrie dan Indra Usmansyah Bakrie dalam
5
Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014.
66
posisi duduk di atas kursi. Dibawah gambar tertulis teks yaitu:
“Keluarga Bakrie 1959”, ditulis dengan menggunakan warna putih.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie
Indeks Aburizal Bakrie memperkenalkan keluarga besarnya yang
terdiri dari Achmad Bakrie ayah Aburizal Bakrie, Roosniah Bakrie Ibu Aburizal Bakrie, Aburizal Bakrie,
Roosmania Kusmulyono Adik Aburizal Bakrie, Nirwan D. Bakrie Adik Aburizal Bakrie, dan Indra Usmansyah
Bakrie Adik Aburizal Bakrie. Aburizal Bakrie memperlihatkan keharmonisan keluarga
Bakrie Foto keluarga Bakrie tersebut diambil pada tahun 1959.
Warna putih pada tulisan “Keluarga Bakrie 1959” melambangkan kedamaian, kesuciaan, kesempurnaan
serta kebersihan. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada
warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol
Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa keluarga Bakrie adalah keluarga yang harmonis. Keharmonisan
67
adalah keadaan selaras atau serasi, keharmonisan bertujuan untuk mencapai kebahagiaan dalam keluarga.
Selain menghormati ibunya, Aburizal Bakrie juga sangat menghormati ayahnya yaitu Achmad Bakrie.
Narasi pada scene enam adalah: saya juga sangat menghormati ayah saya. Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie selain menghormati
ibunya yaitu Roosniah Bakrie, Aburizal Bakrie juga menghormati ayahnya yaitu Achmad Bakrie. Ditunjukkan dengan visualisasi foto keluarga Bakrie
pada tahun 1959 yang tediri dari: Achmad Bakrie ayah Aburizal Bakrie, Roosniah Bakrie Ibu Aburizal Bakrie, Aburizal Bakrie, Roosmania
Kusmulyono Adik Aburizal Bakrie, Nirwan D. Bakrie Adik Aburizal Bakrie, dan Indra Usmansyah Bakrie Adik Aburizal Bakrie.
Hasil wawancara: “ARB mempunyai keluarga yang utuh sangat
harmonis dengan orang tuanya, kepada anaknya bahkan semua bangsa Indonesia, bukan hanya untuk umat Islam saja untuk menghormati ibu.
”
6
7. Scene tujuh, detik 18-21. Narasi: Tapi saya tahu Visualisasi
6
Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta 23 April 2014.
68
Ikon Pada gambar tersebut terlihat foto kedua orang tua
Aburizal Bakrie yaitu Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie yang berlatar belakang di dermaga.
Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie nampak tersenyum.
Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie terlihat mengenakan pakaian yang sangat rapih.
Achmad Bakrie mengenakan jas berwarna hitam dan dasi berwarna putih.
Roosniah Bakrie mengenakan kacamata hitam dan acessoris kalung berwarna putih di dadanya.
Sebuah kapal besar terlihat melintas tepat di belakang Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie
Indeks ARB memperkenalkan kedua orang tuanya yaitu
Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie. Memperlihatkan keharmonisan orang tua Aburizal
Bakrie. Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie menunjukkan
kesuksesan di hari tua mereka. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu
69
pada warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol
Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung pesan bahwa Aburizal Bakrie sangat membanggakan dan
menghormati kedua orang tua nya yaitu Achamd Bakrie dan Roosniah Bakrie dengan menunjukkan foto
kedua orang tua Aburizal Bakrie pada iklan versi “Untuk Ibu”.
Narasi pada scene enam adalah: Tapi saya tahu. Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie menghormati ayahnya yaitu Achmad Bakrie tetapi
Aburizal Bakrie tahu bahwa pengorbanan terbesar ada pada ibunya yaitu Roosniah Bakrie. Ditunjukkan dengan visualisasi foto kedua orang tua
Aburizal Bakrie yaitu Achmad Bakrie dan Roosniah Bakrie yang sangat harmonis.
8. Scene delapan, detik 21-24 : pengorbanan terbesar adalah pada seorang ibu Visualisasi
70
Ikon Pada gambar tersebut terlihat para laki-laki dewasa
sedang mendengarkan pidato Aburizal Bakrie. Para laki-laki dewasa tersebut dalam posisi duduk
mengarah ke depan. Difokuskan pada laki-laki dewasa yang mengenakan
kemeja berwarna biru motif kotak-kotak. Seorang remaja yang di belakang terlihat begitu tegap
mendengarkan pidato yang disampaikan oleh Aburizal Bakrie.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Posisi duduk menghargai Aburizal Bakrie sebab mereka sebagai pendengar pidato Aburizal Bakrie.
Laki-laki tersebut mengenakan kemeja berwarna biru motif kotak-kotak agar terlihat sopan dan rapih.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa para remaja mendengarkan pidato yang di sampaikan oleh Aburizal
bakrie. Dan Aburizal Bakrie memberi pesan kepada mereka bahwa pengorbanan terbesar adalah pada seorang
ibu.
71
Representasi makna ibu dalam perspektif Islam ditunjukkan dengan narasi: pengorbanan terbesar adalah pada seorang ibu
Kalau saja kita mau secara jujur merenungi jasa dan pengorbanan orang tua, terlebih ibu kita, niscaya akan kita temui betapa tidak
ternilainya kasih sayang mereka. Bayangkan Sewaktu di perut ibu, Sembilan bulan kita menghisap darahnya. Saat itu, ibu sulit berdiri dan
berjalan pun berat, bahkan berbaring pun sakit. Tiga bulan pertama mual dan muntah karena ada kita diperutnya. Ketika kita akan terlahir ke dunia,
ibu meregang nyawa antara hidup dan mati. Meskipun bersimbah darah dan sakit tiada terperi, tetapi ibu tetap rela dengan kehadiran kita. Setelah
lahir, satu persatu jari kita dihitungnya dan dibelainya. Di tengah rasa sakit, beliau tiba-tiba tersenyum dengan lelehan air mata bahagia melihat
kita terlahir. Dan saat itu pula ibu menyangka akan lahir anak yang saleh yang memuliakannya.
Coba kita renungkan kembali pada waktu kita masih bayi, tidak kenal siang dan malam kita berbaring dan bangun sesuka hati. Padahal ibu
kita hampir tidak tidur semalam suntuk. Rasanya, beliau tidak rela bila ada satu ekor nyamuk pun yang menggigit tubuh kita. Ketika kita mulai kecil
mulai nakal, ibu bahagia memamerkan diri kita kepada tetangga- tetangganya. Walaupun untuk itu beliau begitu direpotkan, berutang sana-
sini agar kita mempunyai sepatu dan berpakain layak. Ketika menjelang sekolah, ibu dan ayah sungguh-sungguh membanting tulang mencari
nafkah, agar kita bisa sekolah seperti anak-anak yang lain. Walaupun
72
mereka harus menahan lapar, namun puas asal anak-anaknya bisa kenyang.
Dalam hal ini, yang paling penting dalam menghormati mereka bukan hanya memberi harta. Namun yang paling dibutuhkan adalah akhlak
dari anaknya. Dan akhlak inilah sebenarnya kekayaan termahal yang bisa membuat sang anak doanya di ijabah oleh Allah azza wa jalla, sehingga
bisa menyelamatkan serta memuliakan ibu bapaknya.
7
9. Scene Sembilan, detik 24-27. Narasi: pada ibu-ibu yang memberikan Visualisasi
Ikon Pada
gambar tersebut
terlihat Aburizal
Bakrie memberikan pidato di atas panggung yang disaksikan
khalayak terutama kaum remaja. Pada gambar terlihat Aburizal Bakrie memegang stand
mic. Aburizal Bakrie sangat antusias memberikan pidato
tenang “ibu” kepada para remaja. Aburizal Bakrie nampak mengenakan baju batik panjang
7
Abdullah Gymnastiar, Menjemput Rezeki Dengan Berkah Jakarta: Republika,2003, 81-83
73
berwarna dasar putih bermotif warna coklat. Pada ruangan tersebut terdapat tiga buah bendera yang
berdiri tegak dibelakang Aburizal Bakrie. Salah satu bendera tersebut adalah bendera Merah Putih
Republik Indonesia. Pada samping gambar tertulis teks yaitu:
Aburizal Bakrie Ketua Umum Partai Golkar
Indeks Aburizal Bakrie mengenakan baju batik menghargai
budaya bangsa. Aburizal Bakrie berdiri sendiri untuk menampilkan diri
agar penonton mengenal lebih dekat sosok Aburizal Bakrie.
Aburizal Bakrie memberi informasi kepada penonton bahwa pada saat ini dirinya adalah Ketua Umum Partai
Golongan Karya. Simbol
Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa Aburizal Bakrie mengajak para remaja untuk berterima kasih
kepada ibu-ibu yang memberikan pendidikan-pendidikan di rumah tangga. Dari teks yang tertulis menunjukkan
bahwa Aburizal Bakrie adalah Ketua Umum Partai Golongan Karya.
74
Narasi pada scene Sembilan adalah: pada ibu-ibu yang memberikan. Merepresentasikan bahwa Aburizal bakrie memberikan
ceramah motivasi kepada para remaja tentang ibu yang telah memberikan pendidikan kepada anaknya. Pada gambar tertulis teks yaitu Aburizal
Bakrie Ketua umum Partai Golkar. Merepresentasikan bahwa saat ini partai Golongan Karya dipimpin oleh Ketua Umum yaitu Aburizal Bakrie.
Partai Golongan Karya merupakan salah satu partai politik terbesar di
Indonesia.
Hasil wawancara: “Brand awareness untuk meningkatkan
awareness terhadap ARB. Brand nya adalah ARB dan part awareness nya adalah partai Golkar. Kita membuat iklan mengenai ARB ada
sentuhan partai Golkarnya. Saat kita membuat iklan partai Golkar maka ada sentuhan ARB nya. Hal yang seperti itu biasa kita sebut dengan one
united campaign. ”
8
10. Scene sepuluh, detik 27-30. Narasi: pendidikan-pendidikan dirumah Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang anak kecil laki-
8
Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta 23 April 2014
75
laki yang tertawa bahagia didalam suatu ruangan. Ia mengenakan seragam Sekolah Dasar.
Ia juga nampak sedang melihat seseorang yang berada tepat disamping kirinya.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Indeks Senyum tawa yang merupakan bentuk kasih sayang
ibu terhadap anaknya. Seragam sekolah dasar bahwa anak kecil laki-laki
tersebut masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Dutch angle untuk mempertegas emosional sang anak
dimana gambar tidak sejajar dnegan garis horizontal dan vertikal untuk menggambarkan emosional.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Pada ikon dan tanda verbal yang ada bahwa anak kecil
tersebut sangat bahagia karena ia mendapatkan pendidikan-pendidikan di rumah yang diberikan oleh
ibunya.
76
Representasi makna ibu dalam perspektif Islan ditunjukkan dengan narasi: Pada ibu-ibu yang memberikan pendidikan-pendidikan di rumah
tangga Menurut Islam, penanggung jawab pendidikan yang sesungguhnya
adalah orang tua, ayah dan ibu. Abdullah Nasikh Ulwan berpendapat bahwa mereka memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab kepada anak-
anaknya dalam bidang kehidupan biologis, intelektual, psikis, sosial, dan seks nya. Kesehatan dan kesadaran di berbagai bidang tersebut adalah
tanggung jawab orang tua. 11. Scene Sebelas, detik 30-33. Narasi: rumah tangga, saya harapkan
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang anak kecil laki-
laki dan seorang ibu muda. Mereka dalam posisi duduk di sebuah ruangan.
Terlihat buku-buku pelajaran di atas meja belajar. Sang ibu mengajarkan pelajaran kepada sang anak.
Ibu muda tersebut terlihat sangat antusias mengajarkan pelajaran kepada sang anak.
77
Anak tersebut sangat senang di ajarkan oleh ibunya. Mereka terlihat sangat akrab dan bahagia.
Anak laki-laki tersebut mengenakan seragam seragam Sekolah Dasar.
Ibunya mengenakan pakaian kemeja panjang berwarna biru.
Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas
merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Indeks Kedekatan antara anak dan ibu dalam memberikan
arahan agar anak berkembang dengan baik secara akademik maupun moral.
Warna biru identik dengan warna langit yang cerah dipandang sebagai sosok yang memberikan pencerahan
kepada sang anak dengan penuh ketenangan dan kelembutan.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Pada ikon dan tanda verbal yang ada menunjukkan
bahwa pendidikan-pendidikan dirumah tangga yang ibu berikan kepada anak berdampak positif bagi anak
Narasi pada scene sebelas adalah: rumah tangga, saya harapkan. Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie sangat berterima kasih kepada
78
ibunya yaitu Roosniah Bakrie karena telah memberikan pendidikan- pendidikan di rumah tangga. Ditunjukkan dengan visualisasi ibu muda
sedang mengajarkan pelajaran kepada anaknya. Anaknya merasa senang diajarkan oleh ibunya.
Hasil wawancara: “Gambar ibu muda dengan anaknya yaitu gambar ibu-ibu yang mewakili masyarakat Indonesia. ibu tua, ibu muda,
ibu modern, semua ibu-ibu harus dihormati. ”
9
12. Scene dua belas, detik 33-36. Narasi: kalian berterima kasih Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang anak kecil
perempuan berada di depan pintu rumahnya yang sederhana.
Terlihat anak kecil perempuan tersebut tertawa bahagia. Ia juga nampak mengangkat kaki kirinya kedepan.
Anak kecil tersebut berdiri tepat di tengah-tengah pintu
9
Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014.
79
rumahnya. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. Indeks
Dalam kondisi hidup sederhana, seorang anak tetap bahagia karena kasih sayang dari seorang ibu bernilai
lebih dari sekedar harta atau hidup mewah. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada
warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB
termotivasi untuk menjadi RI Satu. Simbol
Pada ikon dan tanda verbal yang ada bahwa gambar tersebut menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie ingin
menyampaikan pesan bahwa kita sebagai anak harus berterima kasih kepada ibu.
Narasi pada scene dua belas adalah: kalian berterima kasih. Merepresentasikan bahwa kita sebagai anak harus berterimakasih kepada
ibu. Kebahagiaan ibu adalah kebahagiaan anak.
10
Sebagaimana tercantum pada Al-
qur‟an surat Luqman ayat 12-19, yaitu khidmat dan berterima kasih kepada ayah dan ibu.
10
Miftah Faridl, 150 Masalah Nikah dan Keluarga, Jakarta: Gema Insani Press, 1999, h. 152.
80
13. Scene tiga belas, detik 36-39. Narasi: kepada ibu Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie, Taty Bakrie
dan seorang balita perempuan sedang duduk di sofa berwarna merah.
Aburizal Bakrie dan Tati Bakrie mengajak anak balita perempuan tersebut bercanda dan mereka tertawa bahagia.
Aburizal Bakrie mengenakan pakaian kemeja panjang berwarna putih.
Taty Bakrie mengenakan pakaian kemeja panjang berwarna biru.
Anak balita perempuan mengenakan pakaian berwarna kuning dan pada bagian kepala dihiasi oleh bandana
berwarna kuning juga. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. Indeks
Digendong, diajak tertawa karena dirawat, di didik, di jaga oleh kedua orang tua.
81
Warna putih pada kemeja panjang Aburizal Bakrie melambangkan kedamaian, kesucian, kesempurnaan serta
kebersihan. Warna biru identik dengan warna langit yang cerah
dipandang sebagai sosok yang memberikan pencerahan kepada sang anak dengan penuh ketenangan dan
kelembutan. Warna kuning memberi arti kehangatan dan rasa bahagia
dan seolah ingin menimbulkan hasrat untuk bermain. Dengan kata lain warna ini juga mengandung makna
optimis, semangat dan ceria. Warna kuning juga identik dengan Partai Golongan Karya.
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung bahwa
aburizal Bakrie dan Tati Bakrie sangat menyayangi anak- anak mereka.
Narasi pada scene sebelas adalah kepada ibu. Dari visualisasi gambar merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie dan Taty Bakrie sangat
menyayangi anak-anak mereka. Aburizal Bakrie dan Taty Bakrie menggendong dan mengajak bercanda balita perempuan pada scene
tersebut.
82
Hasil wawancara: “Pada saat roadshow, ARB TEAM mengajak
ibu Taty Bakrie untuk ikut dalam roadshow. ”
11
14. Scene empat belas, detik: 39-43. Narasi: apalagi Surga Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat seorang anak laki-laki dan
seorang ibu muda sedang berjalan dan bergandeng tangan. Mereka berjalan di antara pohon-pohon berwarna hijau
yang rindang. Anak laki-laki tersebut memakai baju seragam sekolah
merah putih lengkap dengan dasi dan menggendong sebuah tas berwarna merah.
Ibunya mengenakan kemeja panjang berwarna biru. Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang semuanya
menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie. Indeks
kedekatan antara anak dan ibu dalam memberikan arahan
11
Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014.
83
agar anak berkembang dengan baik secara akademik maupun moral.
Warna biru identik dengan warna langit yang cerah dipandang sebagai sosok yang memberikan pencerahan
kepada sang anak dengan penuh ketenangan dan kelembutan.
Warna merah putih pada seragam tersebut menunjukkan bahwa anak laki-laki tersebut duduk di bangku Sekolah
Dasar. Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada
warna dasar bendera Republik Indonesia. Warna merah putih karena ARB termotivasi untuk menjadi
RI Satu. Simbol
Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa seorang ibu selalu ikhlas dan bahagia jika mereka memberikan
pendidikan-pendidikan sejak dini kepada anaknya
Pada gambar tersebut merepresentasikan bahwa ibu muda yang sedang menggandeng tangan anaknya terlihat senang. Anaknya pun juga
seperti itu menunjukkan bahwa dia sebagai anak merasa senang mendapatkan pendidikan-pendidikan dari ibunya.
Hasil wawancara: “Gambar ibu muda dengan anaknya yaitu gambar ibu-ibu yang mewakili masyarakat Indonesia. ibu tua, ibu muda,
ibu modern, semua ibu-ibu harus dihormati. ”
12
12
Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta 23 April 2014
84
15. Scene lima belas, detik 43-47. Narasi: Surga dibawah telapak kaki ibu Visualisasi
Ikon pada visualisasi gambar dan foto pada scene lima
belas tidak terdapat gambar atau foto tetapi hanya tulisan
“Surga di telapak kaki ibu. Tulisan “Surga di telapak kaki ibu ibu” dengan
latar berwarna hitam. Tulisan “Surga di telapak kaki ibu” ditulis dengan
menggunakan warna putih. Diatas tulisan
“Surga di telapak kaki ibu” nampak cahaya berwarna putih biru yang menyinari tulisan
“Surga di telapak kaki ibu” Diatas gambar terdapat tulisan ARB yang
semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna atas merah dan warna bawah putih.
ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie Indeks
Dipilih warna hitam untuk la tar tulisan “Surga di
telapak kaki ibu” dan warna putih untuk tulisan tersebut agar konten atau tulisan yang ditampilkan
85
lebih jelas
guna mempermudah
penonton menerima informasi yang disampaikan bahwa
surga di telapak kaki ibu. Secara tematik tulisan warna putih diatas warna
hitam memberikan kesan khusus tanpa ada tambahan elemen lainnya.
Cahaya menandakan
terang, kesenangan,
kebahagiaan, kedamaian. Warna merah dan putih pada tulisan ARB
mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Tulisan tersebut memberi pesan bahwa Surga
berada di bawah telapak kaki ibu yang berarti bahwa kita sebagai anak harus menghormati dan
menyayangi orang tua khusunya ibu. Representasi makna ibu dalam perspektif Islam ditunjukkan
dengan narasi: Saya harapkan kalian berterimakasih kepada ibu apalagi surga dibawah telapak kaki ibu
Diriwayatkan bahwa al-Qamah adalah seorang laki-laki yang selalu taat melaksanakan sshalat, rajin puasa, dan senang sedekah. Pada suatu
saat dia sakit dan bertambah parah sakitnya. Dia memerintahkan istrinya untuk mengadukan sakitnya kepada Rasulullah.Rasul mengutus Amr,
86
Bilal, dan Suhaib untuk datang menengok al-Qamah dan menuntunnya membaca syahadat.
Ketika sampai di rumah al-Qamah, para utusan Nabi itu melihat al- qamah sedang naza masa-masa sakaratul maut.Mereka lalu menuntunnya
untuk mengucapkan syahadat.Akan tetapi, mulutnya terkunci.Lisannya kaku, tak kuasa untuk mengucapkan syahadat itu.Mereka mengadukan
peristiwa ini kepada Rasulullah. “Apakah dia masih mempunyai orang tua?” Tanya Rasul
“Ya, masih, wahai Rasulullah, yaitu seorang ibu yang sudah tua renta.”
Seketika itu Rasul mengutus seseorang untuk mengatakan kepada ibu al-
Qamah: “jika dia mampu datang kepada Rasulullah maka hendaklah dia datang. Tapi jika dia tidak mampu, maka Rasul yang akan datang
menemui ibunya al-Qamah. Setelah utusan Rasul tiba, dan memberitahu tentang maksud
kedatangannya, dia berkata: ”lebih baik aku yang menemui Rasulullah.” Bersama utusan Rasul dia menemui Rasul dengan menggunakan
tongkatnya. Setelah mengucapkan salam dia duduk. “Wahai ibunya al-Qamah, apakah engkau percaya kepada aku?”
Tanya Rasul. “jika engkau berkata dusta, sesungguhnya wahyu Allah akan datang kepadaku. Bagaimana keadaan anakmu al-
Qamah?” “Dia seorang yang tekun ibadah, rajin shalat, puasa dan sedekah”.
“Bagaimana sikapmu terhadap anakmu itu?” “Aku benci dan marah kepada dia”
87
“Mengapa ….?” “Dia menuruti istrinya, tetapi dia durhaka kepadaku.”
“Wahai ibunya al-Qamah jika engkau tetap murka kepadanya, niscaya mulutnya akan terkunci untuk mengucapkan syahadat,” kata
Rasul. Rasul lalu memerintah Bilal: “Hai Bilal, pergilah engkau carilah
kayu bakar yang banyak. Kumpulkan di sini.” “Untuk apa itu, wahai Rasulullah?” ibunya al-Qamah bertanya.
“Untuk membakar al-Qamah, anakmu itu.” “Wahai Rasul, dia adalah anakku. Aku tidak tega untuk
menyaksikan dia dibakar di depaan mata ku.” “Wahai ibunya al-Qamah, siksa Allah itu lebih pedih dan
kekal.Maka jika engkau lebih senang Allah mengampuni dia, maka maafkanlah dia. Demi zat yang aku dalam kekuasaan-Nya, tiadalah
bermanfaat shalatnya, puasanya dan zakatnya selagi engkau sebagai ibunya murka terhadapnya.”
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempersaksikan Allah dan malaikat-malaikat-Nya, dan orang-orang Islam yang hadir di sini, bahwa
saat ini aku telah memaafkan dia. Aku telah meridhai al- Qamah, anakku.”
Mendengar ibunya al-Qamah telah memaafkan anaknya, Rasul memerintahkan kepada Bilal untuk melihat keadaan al-Qamah.
“Hai Bilal, pergilah engkau menuju al-Qamah. Lihatlah apakah dia bisa mengucapkan syahadat atau tidak. Barangkali ibunya al-Qamah
mengucapkan itu tidak sampai di hati, barangkali karena terpaksa kepadaku.”
88
Sampai di rumah al-Qamah, Bilal menyaksikan al-Qamah mengucapkan syahadat. Bilal terus masuk ke rumah al-Qamah seraya
mengatakan kepada yang hadir di situ: “Andaikata al-Qamah masih dimurkai ibunya, niscaya mulutnya akan terkunci dari membaca syahadat.
Dan sesungguhnya keridhaan ibunya itu yang melepaskan lisannya yang terkunci.”
Al-Qamah meninggal dunia pada hari itu. Rasul datang menuju rumah al-Qamah dan memerintahkan orang-
orang yang hadir untuk memandikan dan megkafaninya.Kemudian Rasul menyalati mayatnya dan menghadiri pemakamannya. Setelah selesai Rasul
berdiri di samping makam al-Qamah dan bersabda: “Wahai kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Barangsiapa
melebihkan istrinya di atas ibunya sendiri, niscaya dia akan dilaknat oleh Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Allah tidak
akan menerima usahanya dan keadilannya. Kecuali jika dia bertaubat kepada Allah, berbuat baik kepada ibunya dan memohon
ridhonya.Ridha Allah itu tergantung pada ridhanya, dan murka
Allah bergantung pada murkanya.” Kejadian tersebut menunjukkan kepada kita bahwa: Surga itu di
bawah kaki ibu.”
13
Hasil wawancara: “Kajian semiotika dilihat dari awal tampilan
iklan sampai akhir iklan bahkan sampai di teks-teks tulisan bahwa ARB sangat menghormati orang tua lebih spesifik kepada ibu, ibu harus
dihormati bahkan ditutup dengan jargon agama bahwa surga berada ditelapak kaki ibu.
”
14
13
Samsul Munir Amin, Sorga di Bawah Kaki Ibu, Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005, h. 1
– 5.
14
Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta 23 April 2014
89
16. Scene enam belas, detik 47-50. Narasi: berbakti kepada orang tua Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat tiga orang ibu yang
sudah berusia lanjut nampak fokus menghadap kearah depan.
Mereka berdiri saling berdekatan. Mereka memakai jilbab ada yang berwarna merah
muda, coklat, hitam. Pada gambar tertulis teks berwarna putih bertuliskan
menyambut Hari Ibu 22 Desember 2013. Indeks
Semua ibu harus dihormati walau dalam keadapun apapun.
Ibu muda, ibu tua, semua ibu harus dihormati. Tulisan menyambut hari ibu karena iklan versi “Untuk
Ibu” memang sengaja dibuat untuk menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember 2013 dan agar tercipta
keselarasan antara gambar dan tulisan. Simbol
Pada ikon dan tanda verbal yang ada bahwa mereka adalah ibu-ibu tua yang juga merepresentasikan ibu-
90
ibu di Indonesia. Iklan versi “Untuk Ibu” dibuat untuk menyambut hari
ibu tanggal 22 Desember 2013. Narasi pada scene enam belas adalah berbakti kepada orang tua.
Merepresentasikan bahwa kita sebagai anak harus berbakti kepada orang tua yang telah memberikan pendidikan-pendidikan. Terdapat ibu-ibu yang
berusia lanjut pada scene tersebut menunjukkan bahwa kita sebagai anak harus menghormati ibu.
Hasil wawancara: “Ibu yang memakai kerudung sedang mendengarkan, itu semua sudah dipilih ARB TEAM gambar ibu-ibu
yang mewakili masyarakat Indonesia. Ibu tua, ibu muda, ibu modern, semua ibu harus dihormati
.”
15
17. Scene tujuh belas, detik 50-52. Narasi: berbakti kepada ibu adalah kemuliaan hidup yang tertinggi
Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut di fokuskan pada seorang
ibu tua yang sedang duduk mendengarkan pidato
15
Wawancara peneliti dengan Syahdan sebagai media relations ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014.
91
Gambar tersebut diperkuat oleh narator yang berkata “berbakti kepada ibu adalah kemuliaan
yang tertinggi”. Pada gambar terlihat ibu tersebut memakai
kacamata list hitam dan berkaca bening. Ia juga mengenakan jilbab berwarna hitam.
Dengan ekspresi wajah yang begitu tenang dan terlihat tersenyum dengan hati yang tulus.
Pada gambar tertulis teks berwarna putih bertuliskan menyambut hari ibu 22 Desember
2013. Indeks
Ibu tua tersebut mengenakan jilbab karena taat kepada Allah, yaitu taat pada perintah Allah yang
memerintahkan muslimah memakai jilbab. Lebih
fokus terhadap
ibu tua
tersebut mengarahkan penonton untuk lebih terfokus
kepada ibu tua. Tulisan menyambut hari ibu karena iklan versi
“Untuk Ibu” memang sengaja dibuat untuk menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember
2013 dan agar tercipta keselarasan antara gambar dan tulisan.
Warna putih pada tulisan “Menyambut Hari Ibu 22 Desember 2013” melambangkan kedamaian,
92
kesuciaan, kesempurnaan serta kebersihan. Simbol
Pada ikon dan tanda verbal yang ada bahwa berbakti kepada ibu adalah kemuliaan yang
sangat tertinggi. Iklan versi “Untuk Ibu” dibuat untuk menyambut
hari ibu tanggal 22 Desember 2013
Representasi makna ibu dalam perspektif Islam ditunjukkan oleh narator yang bernarasi: Berbakti kepada orang tua berbakti kepada ibu
adalah kemuliaan hidup yang tertinggi Semua Agama menekankan untuk membalas kebaikan orang tua
serta berbakti pada orang tua.Islam menuntut kita untuk berbakti pada ibu secara khusus lebih dari ayah.Ini karena hak ibu atas anak lebih banyak
daripada ayah. Diriwayatkan dari Imam Shadiq bahwa seorang laki-laki bertanya pada Nabi saw. Mana dari orang tuanya yang seharusnya ia rawat
leb ih baik. “Ibumu,” sabda Nabi.“Siapa kemudian?”Tanya orang
itu.“Ibumu,” jawab nabi.“Siapa berikutnya?”Tanya laki-laki itu lagi.“Ibumu,” sabda Nabi.“Siapa berikutnya?” tanyakan lagi.“Kemudian
ayahmu,” ujar Nabi.
16
Hasil wawancara: “Kalau dari kutipannya jelas bahwa orang tua
sangat berperan buat kita nanti, kita akan menjadi seperti apa, cara mendidiknya, jika misalnya kelak si anak ini sukses itu memang karena
ada peran dari ibu. Pesannya adalah orang tua sosok yang harus kita
16
Al-qarashi, Baqir Sharif, The Educational System in Islam, Iran: Ansariyan Publications Qum, 2000, h. 68.
93
hormati, harus berbakti sama ibu. Ibu adalah segalanya.Jadi, Ibu menentukan akan menjadi seperti apa kita nanti kelak.
‟
17
18. Scene delapan belas, detik 52 –54. Narasi: jangan sia-siakan harapan
mereka Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut telihat Aburizal Bakrie
memberikan sebuah laptop kepada mahasiswai. Aburizal
Bakrie juga
bersalaman dan
berkomunikasi dengan salah satu mahasiswa. Seorang mahasiwa yang diberikan sebuah laptop
oleh Aburizal Bakrie nampak senang atas penghargaan yang diberikan oleh Aburizal Bakrie.
Mimik wajah Mahasiswai yang lain juga menunjukkan ekspresi senang dengan keberadaan
Aburizal Bakrie dihadapan mereka. Terlihat dibelakang Aburizal Bakrie, beberapa
mahasiswa yang lain sedang mengabadikan moment tersebut dengan menggunakan kamera.
17
Wawancara peneliti dengan Heri Nugroho sebagai editor, camera person ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014.
94
Pada gambar
tersebut Aburizal
Bakrie mengenakan
kemeja berwarna
putih dan
bersalaman dengan salah satu mahasiswa. Pada mahasiswai menggunakan jaket almamater
perguruan tinggi mereka. Indeks
Aburizal Bakrie sangat perduli dengan dunia pendidikan.
Mereka adalah pemilih pemula. Aburizal
Bakrie menghargai
karya-karya mahasiswai yang berprestasi.
Mahasiswai sangat senang karena karya-karya mereka dihargai.
laptop salah satu pendukung untuk kegiatan belajar bagi mahasiswai.
Mengabadikan moment
berharga bersama
Aburizal Bakrie
untuk dokumentasi
para mahasiswai.
Simbol Gambar tersebut menunjukkan bahwa Aburizal
Bakrie sangat peduli terhadap dunia pendidikan khusunya bagi mereka yang mempunyai prestasi
yang membanggakan. Narasi pada scene enam belas adalah jangan sia-siakan harapan
mereka. Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie berpesan kepada penonton iklan versi “untuk ibu” bahwa jangan sia-siakan harapan kedua
orang tua kita.Visualisasi gambar tersebut menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie peduli terhadap kesejahteraan, terutama dunia peendidikan
95
ditunnjukkan dengan pemberian laptop kepada para pelajar yang berprestasi.
Hasil wawancara: “Program Ketiga, kuliah umum untuk
perguruan tinggi dan memberi motivasi untuk yang level SMASMK. Iklan-iklannya ARB ada yang bertemu dengan mahasiswa, bertemu
dengan siswa sekolah, siswa sekolah SMKSMA. Mereka adalah pemilih pemula. Jadi, ARB datang, selanjutnya mereka yang berprestasi
mendapatkan laptop seperti pada iklan ARB versi “Untuk Ibu”.Laptop tersebut bukan dari Partai Golongan Karya tetapi laptop tersebut dari
ARB sendiri.ARB mempunyai yayasan di group usahanya. Nama yayasan nya adalah Yayasan Bakrie Untuk Negeri.Yayasan Bakrie Untuk
Negeri mempunyai tujuan terhadap kesejahteraan, terutama pada dunia pendidikan. Jadi, jika ARB TEAM memakai mesin Partai Golongan
Karya untuk bertemu dengan masyarakat, bertemu dengan komunitas, blusukan, membutuhkan perpanjangan tangan dari Partai Golongan
Karya daerah. Tetapi, jika untuk lembaga pendidikan ARB TEAM tidak memakai lembaga Partai Golongan Karya, jadi ARB TEAM membuat
ARB sebagai tokoh nasional bukan sebagai ketua umum partai agar tidak ada politisasi kampus atau lembaga pendidikan.
”
18
19. Scene sembilan belas detik 54-56: gantungkan cita-citamu Visualisasi
18
Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014.
96
Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie bersama
para mahasiswi di lokasi yang berbeda dan dengan mahasiswi yang berbeda pula sedang berfoto bersama.
Aburizal bakrie dan para mahasiwi terlihat sangat senang karena mereka memberikan senyuman yang sangat berarti.
Aburizal Bakrie juga berkomunikasi dengan para mahasiswi yang berada diantara beliau.
Terlihat didepan mereka ada seorang mahasiswa yang mengabadikan moment tersebut dengan menggunakan
kamera. Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie mengenakan
kemeja berwarna putih. Para mahasiswi mengenakan jaket almameter perguruan
tinggi mereka dan mengenakan jilbab berwarna putih. Narator : “Gantungkan cita-citamu”.
Indeks Aburizal Bakrie sangat perduli dengan dunia pendidikan.
Mereka adalah pemilih pemula. Para mahasiswi mengenakan jilbab karena taat kepada
Allah, yaitu taat pada perintah Allah yang memerintahkan muslimah memakai jilbab
Menanamkan harapan kepada para mahasiswi agar kelak menjadi kebanggaan orang tua.
Moment berharga bersama Aburizal Bakrie untuk dokumentasi para mahasiswi.
97
Simbol Gambar tersebut menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie
sangat peduli dengan dunia pendidikan dan memberikan pesan kepada para pelajar agar mereka harus mempunyai
cita-cita setinggi langit. Narasi pada scene tujuh belas adalah gantungkan cita-citamu.
Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie berpesan kepada para pelajar kejarlah dan raihlah cita-citamu setinggi langit.
Hasil wawancara: “Sekolah tersebut mempunyai siswa yang
telah membuat inovasi. Jadi, ARB pada saat datang bisa berinteraksi dengan siswanya seperti seolah-olah kenal
.”
19
20. Scene dua puluh, detik 56-58. Narasi: setinggi langit Visualisasi
Ikon Pada gambar tersebut terlihat tujuh orang ramaja
putri yang sedang duduk sejajar. Dari ke tujuh remaja putri tersebut mereka semua
memakai jilbab, kecuali hanya satu orang yang duduk diantara mereka yang memakai jilbab, ia
19
Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014.
98
tidak memakai jilbab dengan rambut tergerai. Ekspresi wajah mereka memberikan senyuman
bahagia. Dua dari tujuh remaja putri tersebut memegang
papan bertuliskan “ARB” yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis dengan warna
atas merah dan warna bawah putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Indeks Tercipta keselarasan antara tema dan gambar.
Walaupun berbeda tetapi tetap satu pilihan yaitu Aburizal Bakrie.
Para remaja putri mempromosikan Aburizal Bakrie.
Mutlak promosi diri Aburizal Bakrie. Para remaja putri dipilih sesuai dengan tema
besarnya adalah hari ibu. Warna merah dan putih pada tulisan ARB
mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih pada tulisan ARB karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa
ketujuh remaja putri tersebut memberikan dukungan sepenuhnya kepada ARB untuk
menjadi presiden Republik Indonesia. Mereka juga menyampaikan harapan kepada
99
Aburizal Bakrie
khususnya pada
dunia pendidikan agar mereka bisa mewujudkan cita-
cita mereka. Merepresentasikan bahwa Aburizal Bakrie pada saat roadshow
bertemu dengan masyarakat, melihat kondisi masyarakat tersebut. Masyarakat termasuk para remaja memberikan feedback bahwa mereka
mendukung Aburizal Bakrie ditunjukkan dengan memegang papan bertuliskan “ARB”.
Hasil wawancara: “Gambar-gambar yang ditayangkan adalah
ARB bertemu dengan masyarakat , berpelukan dengan orang dan itu bukan polesan kamera, gambar-gambar yang anda lihat pada iklan-iklan
ARB itu adalah gambar-gambar yang pada saat ARB roadshow. Roadshow bertemu dengan masyarakat, bertemu dengan tokoh
masyarakat, bertemu dengan anak-anak sekolah pada saat acara-acara roadshow. Gambar-gambar tersebut mencoba untuk di capture dan
dikemas menjadi iklan untuk ditayangkan. ”
20
21. Scene dua puluh satu, detik 58-60. Narasi: ARB Aburizal Bakrie Visualisasi
20
Wawancara peneliti dengan Nastiti sebagai project manager ARB TEAM, Jakarta, 23 April 2014.
100
Ikon Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie
memberikan pidato di atas panggung yang sangat besar kepada khalayak.
Pada gambar tersebut terlihat Aburizal Bakrie berdiri tegak memegang stand mic dan berjalan dari sisi kanan
sampai sisi kiri panggung. Terdapat cahaya putih yang menyinari Aburizal Bakrie.
Aburizal Bakrie nampak mengenakan pakaian batik panjang berwarna dasar putih bermotif warna coklat.
Ia nampak memberikan harapan dan perubahan kepada khalayak yang mendengarkan pidato Aburizal Bakrie.
Dibawah gambar terdapat tulisan “ARB Aburizal
Bakrie”. ARB yang semuanya menggunakan huruf kapital ditulis
dengan warna atas merah dan warna bawah putih. Aburizal Bakrie ditulis dengan menggunakan warna
putih. ARB merupakan singkatan dari Aburizal Bakrie.
Indeks Dengan Aburizal Bakrie masa depan Indonesia akan
lebih cerah, damai, tentram. Aburizal Bakrie memakai baju batik menghargai
budaya bangsa. Aburizal Bakrie berdiri sendiri untuk menampilkan diri
agar orang mengenal lebih dekat sosok Aburizal Bakrie.
101
Warna merah dan putih pada tulisan ARB mengacu pada warna dasar bendera Republik Indonesia.
Warna merah putih karena ARB termotivasi untuk menjadi RI Satu.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa Aburizal
Bakrie memberikan harapan, janji-janji serta perubahan bila Aburizal Bakrie kelak terpilih menjadi presiden
Republik Indonesia. Merepresentasikan bahwa Aburizal memberikan ceramah motivasi
kepada para pelajar dan pada gambar tertulis teks ARB Aburizal Bakrie. Menunjukkan bahwa kepanjangan dari ARB adalah Aburizal Bakrie.
Hasil wawancara: “Sebelumnya belum ada isitilah ARB ,
aburizal bakrie itu kan lebih terkenal dengan aburizal atau ical, namum kalau ical untuk orang jawa kan ical itu artinya ilang jadi ical kita tidak
ingin memakai nama itu, bapa sendiri juga tidak mau memakai nama itu. Iklan awal ARB itu adalah iklan slogan. Dalam satu iklan tersebut hanya
slogan ARB saja. Terbukti waktu kita roadshow ke Sukabumi saat kita jalan pakai kaos ARB orang langsung
“ARB ya”, jadi orang langsung mengerti ARB bukan pak ical lagi.
”
21