Konsep Media Massa: Televisi
32
2. Identitas Pribadi Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi, menemukan model
perilaku, mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain dalam media, meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri
3. Intergrasi dan Interaksi Sosial Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain empati
sosial, mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki,
menemukan bahan
percakapan dan
interaksi sosial,
memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman, dan masyarakat
4. Hiburan Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan, bersantai,
memperoleh kenikmatan jiwa dan estesis, mengisi waktu, penyaluran emosi
Menurut pendapat Charles Wright, media dari segi sosial mempunyai empat fungsi „klasik‟, yaitu: Sebagai pengawasan terhadap lingkungan,
korelasi antar bagian di dalam masyarakat untuk menanggapi lingkungannya, sebagai sarana sosialisasi atau pewarisan nilai-nilai kepada generasi
selanjutnya, hiburan. Selain empat fungsi sosial tersebut, media juga mempunyai fungsi
terhadap individu, diantaranya: Pengawasan atau pencarian informasi, mengembangkan konsep diri, fasilitasi dalam hubungan sosial, substitusi
dalam hubungan sosial, membantu melegakan emosi, sarana pelarian dari ketegangan dan keterasingan, bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi.
33
Media telah mengalami perubahan yang berkesinambungan dalam hal teknologinya, dimulai dari lukisan di batu atau di goa-goa, sampai pada
bentuk digital yang semakin meningkatkan kapasitas, kecepatan, dan efisiensi dari proses transmisi pesan. Kita kini mengenal beberapa jenis media yang
paling popular dalam penggunaannya, diantaranya adalah: media cetak, media siar, film, rekaman musik, dan internet. Namun, diantara jenis-jenis media
tersebut, yang paling memenuhi kriteria sebagai media massa adalah media cetak dan media siar elektronik radio dan televisi. Adapun kriteria media
massa tersebut adalah sebagai berikut:
18
Distribusi pesan dalam skala besar, alur transmisi pesan satu arah, hubungan asimetris antara source dengan
receiver, anonim dan tidak bersifat personal, content media yang terstandarisasi.
Dalam konteks media massa, siaran melalui televisi merupakan cara yang paling ampuh untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada
khalayak dalam jumlah besar yang berada di tempat yang berbeda-beda. Siaran televisi dipancarkan dengan gelombang radio melalui udara dan
ditangkap oleh receiver yang ada di setiap pesawat televisi. Kemudian, gelombang radio tersebut diterjemahkan menjadi gambar dan suara yang
sinkron dan bergerak. Namun, transmisi gelombang radio melalui udara terkadang rentan terhadap gangguan, khususnya terhadap gelombang yang
berfrekuensi tinggi atau gangguan cuaca. Contohnya kualitas di gambar pesawat televisi menjadi buruk saat terjadi petir, hujan deras atau badai.
Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat kelemahan tersebut sudah
18
Denis McQuail, Mass Communication Theory: An Introduction, 4
th
Edition, London: Sage, 2000, h. 25.
34
bisa diatasi, yaitu dengan transmisi dalam bentuk gelombang radio, atau bahkan digital, melalui kabel. Inilah yang kita kenal dengan nama tv kabel.
Ada dua elemen pokok yang membuat siaran televisi begitu efektif dalam menjangkau khalayaknya. Pertama, kemampuan televisi dalam
transmisi gambar dan suara yang sinkron dan bergerak, yang disebut Mcquail sebagai „window on the world in realtime‟, melalui siaran televisi, sebuah
pertandingan sepak bola disuatu tempat bisa disiarkan secara langsung dan ditonton banyak orang di seluruh belahan dunia pada saat yang bersamaan,
seolah-olah khalayak berada di stadion tempat pertandingan tersebut berlangsung. Kedua, televisi membentuk kesan seolah-olah khalayak
berinteraksi langsung dengan gambar yang ada layar televisi. Sensasi seperti itulah yang membuat transmisi pesan melalui televisi lebih menarik dan
atraktif dibandingkan medium-medium lainnya.