Konsep Kampanye Politik LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP

30 kampanye merupakan serangkaian kegiatan komunikasi antar organisasi dengan tujuan menciptakan dampak tertentu, terhadap sebagian besar khalayak sasaran secara berkelanjutan dalam periode tertentu. Sejalan dengan itu, Leslie B. Snyder 2002 menulis bahwa kampanye komunikasi merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi secara langsung ditujukan kepada khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu Ruslan,1997:23. Kampanye politik dapat ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:613, yaitu bahwa kampanye adalah kegiatan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing di parlemen dan sebagainya untuk mendapatkan dukungan massa pemilih disuatu pemungutan suara. Selanjutnya Arifin 2010:244 menguraikan bahwa kampanye politik adalah bentuk aplikasi komunikasi politik yang dilakukan oleh seseorang, sekelompok orang atau organisasi politik untuk membentuk dan membina citra dan opini publik yang positif, agar terpilih dalam suatu pemilihan dukungan opini publik, maka dengan sendirinya akan dapat diperoleh dukungan politik dari rakyat dan dipilih dalam pemilu, pemilukada atau pilpres. Pada umumnya kampanye politik diatur dengan peraturan tersendiri, baik waktu, tata caranya, pengawasan dan sanksi-sanksinya, jika terjadi pelanggaran oleh penyelenggara kampanye. Jadi, kampanye politik merupakan kegiatan yang bersifat formal dalam sebuah perebutan “jabatan-jabatan politik” tertentu. 16 16 Anwar Arifin, Komunikasi Politik, Yogyakarta: Graha ilmu, 2011, h. 152 – 154. 31

F. Konsep Media Massa: Televisi

Media massa mass media adalah saluran-saluran atau cara pengiriman bagi pesan-pesan massa. Media massa dapat berupa surat kabar, video, CD-ROM, computer, TV, radio dan sebagainya. Dalam pengertian umum, media massa adalah saluran komunikasi untuk mencapai khalayak ramai. Dengan tersedianya begitu banyak media baik cetak maupun elektronik yang dikonsumsi oleh individu sepanjang hidupnya, media ikut membentuk bagaimana persepsi mengenai dunia terbentuk dalam sistem berpikir seorang individu. Menurut Dennis McQuail, term media massa mengacu pada suatu proses yang terorganisir untuk menyampaikan pesan atau berkomunikasi secara terbuka dengan jarak tertentu kepada sejumlah besar khalayak dalam waktu yang singkat. Secara khusus mengenai fungsi media massa itu sendiri bagi setiap individu dirangkum secara tipologi yang disusun oleh Dennis McQuail pada tahun 1972, 17 yaitu: 1. Informasi Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum. Belajar, pendidikan diri sendiri. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan 17 Denis McQuail, Mass Communication Theory: An Introduction, 4 th Edition, London: Sage, 2000, h. 10. 32 2. Identitas Pribadi Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi, menemukan model perilaku, mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain dalam media, meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri 3. Intergrasi dan Interaksi Sosial Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain empati sosial, mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki, menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial, memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman, dan masyarakat 4. Hiburan Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan, bersantai, memperoleh kenikmatan jiwa dan estesis, mengisi waktu, penyaluran emosi Menurut pendapat Charles Wright, media dari segi sosial mempunyai empat fungsi „klasik‟, yaitu: Sebagai pengawasan terhadap lingkungan, korelasi antar bagian di dalam masyarakat untuk menanggapi lingkungannya, sebagai sarana sosialisasi atau pewarisan nilai-nilai kepada generasi selanjutnya, hiburan. Selain empat fungsi sosial tersebut, media juga mempunyai fungsi terhadap individu, diantaranya: Pengawasan atau pencarian informasi, mengembangkan konsep diri, fasilitasi dalam hubungan sosial, substitusi dalam hubungan sosial, membantu melegakan emosi, sarana pelarian dari ketegangan dan keterasingan, bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi.

Dokumen yang terkait

Tinjauan Makna Dan Bahasa Visual Pada Iklan Papan Reklame Kampanye Politik (Analisis Semiotika Iklan Papan Reklame Kampanye Politik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013)

2 75 185

UNSUR AIDA PADA IKLAN POLITIK AUDIO VISUAL CALON PRESIDEN 2014 (Analisis Isi pada Iklan Iklan Kampanye Politik Jokowi_JK Versi bersatu padu pilih No 2, Iklan Kampanye Politik Jokowi_JK Versi Kawan bukan Lawan dan Iklan Kampanye Politik Jokowi_JK Versi Ram

0 8 29

REPRESENTASI SEORANG IBU DALAM IKLAN POLITIK (Analisis Semiotik pada Iklan PDIP versi ‘Nasehat Ibu’)

2 38 17

MASKULINITAS PEMIMPIN DALAM IKLAN POLITIK (Analisis Semiotika Prabowo dan Hatta Rajasa dalam Maskulinitas Pemimpin Dalam Iklan Politik Analisis Semiotika Prabowo dan Hatta Rajasa dalam Iklan Kampanye Presiden Tahun 2013 dan 2014.

0 3 15

Fenomena Iklan Kampanye Politik.

0 1 1

EFEKTIFITAS IKLAN POLITIK DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektifitas Iklan Politik Aburizal Bakrie Versi Motivasi Anak Indonesia PadaPemilihPemula di Surabaya).

0 0 10

EFEKTIFITAS IKLAN POLITIK DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektifitas Iklan Politik Aburizal Bakrie Versi Motivasi Anak Indonesia Pada Pemilih Pemula Di Surabaya).

4 10 123

RETORIKA IKLAN KAMPANYE POLITIK PEMILIHA

0 0 26

Image Iklan Kampanye Politik di Televisi

0 0 217

Tinjauan Makna Dan Bahasa Visual Pada Iklan Papan Reklame Kampanye Politik (Analisis Semiotika Iklan Papan Reklame Kampanye Politik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013)

0 0 14