dan minuman tersebut. Makanan dan minuman tersebut misalnya harus diolah hingga benar-benar masak dan disajikan dengan
menggunakan wadah dan tempat yang bersih. Kesehatan gizi ini selanjutnya dapat berfungsi dalam menpang kesehatan jasmani dan
rohani manusia. Sebagaimana al- Qur’an menyatakan dalam surat
al-Baqarah:186, al-Maidah: 88 dan al-Nahl: 144 ahwa islam memerintahkan kepada manusia memakan sesuatu yang berasla
dari bumi, makanan dan minuman yang benar-benar halal dan baik.
2.1.3. Perilaku
2.1.3.1.Batasan Perilaku
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan, tidak hanya badan atau ucapan, sedangkan batasan-batasan
perilaku behavior menurut Chaplin adalah respon reaksi, tanggapan, jawaban, balasan yang dilakukan suatu organisme, secara khusus
merupakan bagian dari kesatuan pola reaksi suatu perbuatan atau aktivitas, suatu gerak atau kompleks gerak-gerik.
14
Masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks yang berupa resultan dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah
maupun masalah buatan manusia, sosial budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat keehatan masyarakat yang
disebut sebagai Psycho-Socio Somatic Health Well Being, merupakan resultan dari 4 faktor yaitu :
a. Environment atau lingkungan
b. Behaviour atau perilaku baik perilaku kesehatan maupun perilaku-
perilaku lainnya, antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan ecological balance.
c. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi
penduduk, dan sebagaianya.
d. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku
merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Tingkah laku sakit, peranan sakit
dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kelas sosial, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka ancaman kesehatan yang
sama, bergantung dari variable-variabel tersebut dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan pasien.
15
Selanjutnya lewrence Green mejelaskan bahwa perilaku itu dilator belakangi atau dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
a. Faktor Predisposisi predisposing factors seperti pengetahuan,
sikap dan sebagainya. b.
Faktor- faktor yang mendukung enabling factors seperti ketersediaan sumber fasilitas.
c. Faktor- faktor yang memperkuat atau mendorong reinforcing
factors seperti sikap dan perilaku petugas.
16
paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik,proaktif antisipatif, dengan melihat
masalah kesehatan sebagai maslaah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi
kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit.
Pada intinya paradigma sehat memberikan perhatian utama terhadap kebijakan yang bersifat pencegahan dan promosi kesehatan, memberikan
dukungan dan alokasi sumber daya untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat namun tetap mengupayakan yang sakit segera sehat. pada prinsipnya
kebijakan tersebut menekankan pada masyarakat untuk menguatamakan kegiatan kesehatan daripada mengobati penyakit.
17