Kesehatan Rohani Konsep Sehat Menurut Islam

rasa lemah kemauan, malas, penegecut, kikir, terlilit hutang dan diisolir oleh orang lain ”. H.R. Abu Umamah 12

3. Kesehatan sosial

Hidup bermasyarakat dalam arti yang seluas-luasnya adalah merupakan salah satu naluri manusia. Ia tidak bisadan tidak mungkin mampu hidup sendirian. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, komunikasi, kesehatan, pendidikan dan sebagainya tidak mungkin dapat dipenuhi sendiri. Semua itu dicapai dengan jalan berinteraksi dan berkomunikasi serta bekerjasama dengan orang lain. Upaya ini mau tidak mau membawa manusia harus hidup bermasyarakat. Berdasrakan petunjuk dan isyarat al- Qur’an dan al-hadist kita menjumpai ajaran etika bermasyarakat tersebut anatar lain ajaran tentang saling tolong menolong, saling hormat menghormati, saling nasehat menasehati, saling asah, dan saling asih dan saling asuh. Sesuai dengan ayat Al- Qur’an Surat al- Maidah:2 yang artinya : “Dan tolong menolonglah kamu dalam kebijakan dan takwa, dan janganlah tolng menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa- Nya” 13 Selain dengan memperhatikan dan mengamalkan ajaran al- Qur’an dan al-hadis serta praktek kehidupan masyarakat yang dipimpin oleh Rasulullah SAW, masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang berdiri di atas landasan iman, bukan masyarakat yang menyimpang, melainkan masyarakat yang konsekuen dank omit dengan akidah Islam, serta masyarakat yang mengembangkan sikap toleransi, saling menghargai dan saling menghormati, paham agama dan keyakinan masing-masing. Melalui nilai-nilai inilah kesehatan masyarakat dapat diwujudkan.

4. Kesehatan lingkungan

Dilihat dari segi bentuknya kita menjumpai dua macam lingkungan. Pertama, lingkungan fisik dan kedua adalah lingkungan non fisik. Lingkungan fisik adalah lingkungan yang terdiri dari benda-benda yang tidak bernyawa dan bernyawa, seperti langit, matahari, bumi, sungai, laut, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya. Selanjutnya lingkungan yang bersifat non fisik dapat berupa lingkungan rumah tangga, lingkungan kerja, lingkungan ibadah, lingkungan pendidikan, lingkungan ekonomi, lingkungan politik dan sebagainya. Lingkungan dalam pengertian non spesifik ini selanjutnya dapat dikatakan ebagai situasi atau kondisi. Lingkungan fisik yang sehat dapat ditandai oleh adanya penghijauan yang asli, hutan dan segenap isinya terjaga dengan baik, laut dengan segala isinya dapat dipelihara kejernihan dan kelestariannya, jalan-jalan raya dapat dipelihara kebersihan, ketertiban, keamanan, kenyamanan, dan keindahannya. Lingkungan yang sehat juga ditandai oleh tersedianya air yang jernih dan mencukupi, udara yang segar, bersih dan tidak tercemar oleh polusi dan sebagainya. Sedangkan lingkungan non fisik yang sehat dapat ditandai oleh lingkungan atau suasana politik yang aman terkendali, lingkungan ekonomi yang saling memajukan dan menguntungkan, lingkungan pendidikan yang mendorong kegatan belajar dan berprestasi, lingkungan sosial yang harmonis, lingkungan agama yang mendorong terciptanya suasana kepatuhan dalam menjalankan ibadah dan seterusnya. Kesehatan lingkungan yang demikian itu pada akhirnya dapat menjadi salah satu keperluan manusia dalam upaya mewujudkan kesehatan jasmani dan rohaninya sebagaimana tersebut di atas.

5. Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja dapat diartikan sebagai kesehatan tempat kerja, dan dapat pula berartisuatu keadaan dimana seluruh aspek yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan berada dalam keadaan sehat. berbagai aspek tersebut antara lain adanya ruangan kerja yang bersih, berkomunikasi dalam jumlah dan kualitas yang cukup dan berfungsi dengan baik, pimpinan yang bijaksana, demokratis, adil penuh perhatian, kasih saying kepada anak buahnya dan memberikan imbalan yang memadai. Sebagai imbangannya, lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan kerja yang karyawannya disiplin, jujur, semangat, hormat kepada atasan, bertanggung jawab dan bersahabat dengan seas am rekan kerja lainnya. Kesehatan kerja juga dapat berarti kerja yang dipotong oleh penguasaan wawasan, ketrampilan serta akhlak dan kepribadian yang agung. Dengan perpaduan tiga kompetensi tersebut, maka pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik.

6. Kesehatan Gizi

Kesehatan gizi juga diartikan sebagai kesehatan yang berkaitan dengan kualitas dan kadar protein, mineral dan khasiat lainnya dari makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia. Makanan dan minuman tersebut kemudia diteliti unsur khasiat dan manfaatnya bagi kebutuhan manusia, kemudian dinyatakan sebagai makanan dan minuman yang baik dan halal. Kebersihan gizi juga dapat diartikan sebagai kesehatan yang berkaitan dengan cara memasak dan menyajikan makanan

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Hubungan antara Tingkat Depresi Dengan Nilai Modul Clinical Reasoning I Pada Mahasiswa Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Angkatan 2014

0 7 71

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

7 35 188

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Prevalensi Ketiadaan Otot Palmaris Longus Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010.

0 9 53

Prevalensi Miopia Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011

0 6 59

Hubungan Obesitas Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013

3 34 88

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Popularitas tafsir Indonesia di UIN syarif hidayatullah Jakarta

3 16 112

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0