Karakteristik Responden Hasil 1. Analisis Univariat

Kadang-kadang 31 32,3 Sering 24 25,0 Rokok Tidak Pernah 79 82,3 Pernah 9 9,4 Kadang-kadang 4 4,2 Sering 4 4,2 Minum Alkohol Tidak Pernah 88 91,7 Pernah 6 6,3 Kadang-kadang 1 1,0 Sering 1 1,0 Obat NarkotikaSteroid Tidak pernah 93 96,9 Pernah 3 3,1 Hubungan Seksual Tidak pernah 88 91,7 Pernah 7 7,3 Kadang-kadang `1 1,0 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa angkatan 2012 tidak memiliki gangguan tidur 62,5, ragu-ragu dalam melakukan cuci tangan yang benar sesuai prosedur yang telah dipelajari 39,6, kadang-kadang dalam keteraturan pola makan 45,8, kadang-kadang dalam mengkonsumsi sarapan pagi 33,3, kadang-kadang dalam menkonsumsi lemak 44,8, dan kadang-kadang dalam mengkonsumsi minuman kopi maupun bersoda 32,3. Tabel tersebut pula menunjukkan hal-hal yang berkaitan dengan perilaku berisiko Risk behaviour dengan hasil hampir sebagian besar mahasiswa angkatan 2012 tidak pernah merokok 82,3, namun sekitar 4,2 mahasiswa sering menghisap rokok, sisanya 4,2 kadang-kadang menghisap rokok dan 9,4 pernah menghisap rokok. Sebagian besar mahasiswa PSPD angkatan 2012 tidak pernah mengkonsumsi alkohol 91,7. Namun, sekitar 1 mahasiswa angkatan 2012 sering mengkonsumsi alkohol. Sisanya 6,3 mahasiswa pernah mengkonsumsi alkohol dan 1 kadang-kadang mengkonsumsi alkohol. Sebagian besar mahasiswa PSPD angkatan 2012 tidak pernah mengkonsumsi obat narkotika atau steroid 96,9. Sisanya 3 mahasiswa pernah mengkonsumsi obat narkotika atau steroid. Sebagian besar mahasiswa PSPD angkatan 2012 tidak pernah melakukan hubungan seksual 91,7. Namun, terdapat 1 mahasiswa kadang-kadang melakukan hubungan seksual. Sisanya 7,3 Pernah memiliki riwayat hubungan seksual.

4.1.4. Sebaran responden berdasarkan status kesehatan, Hygiene behavior,

Dietary behavior, Risk behavior, Physical activity behavior Perilaku kesehatan dalam penelitian ini dinilai dengan beberapa parameter seperti status kesehatan, Hygiene behavior, kebiasaan makan, perilaku berisiko dan aktivitas fisik. Parameter tersebut kemudian dinilai dengan menggunakan skor yang didapatkan dari masing-masing pertanyaan yang diajukan di dalam kuesioner. Pada pengolahan data, skor tersebut dikategorikan menjadi dua kelompok yakni baik dan kurang baik. Nilai batasan yang membagi dua kelompok tersebut adalah nilai mean. Nilai mean digunakan karena Penelitian ini memberikan gambaran kondisi lapangan yang sebenarnya.

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Hubungan antara Tingkat Depresi Dengan Nilai Modul Clinical Reasoning I Pada Mahasiswa Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Angkatan 2014

0 7 71

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

7 35 188

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Prevalensi Ketiadaan Otot Palmaris Longus Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010.

0 9 53

Prevalensi Miopia Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011

0 6 59

Hubungan Obesitas Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013

3 34 88

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Popularitas tafsir Indonesia di UIN syarif hidayatullah Jakarta

3 16 112

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0