METODOLOGI PENELITIAN Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015
melakukan studi terhadap populasi.
98
Sampel ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan masalah, tujuan, hipotesis, metode dan instrumen penelitian,
disamping pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya. Peneliti dihadapkan kepada persoalan yang berkenaan dengan teknik pengambilan sampel, besarnya sampel,
keabsahan sampel untuk menaksir sifat dan karakteristik populasi.
99
Jadi populasi
merupakan keseluruhan
objek dalam
sebuah penelitian.Sampel merupakan elemen-elemen yang memiliki sifat keterwakilan
terhadap populasi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di MTs Izzatul Islam,
Tajurhalang-Bogor.Dalam penelitian ini sampel yang diteliti adalah siswa kelas IX yang berjumlah 23 orang
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data untuk menunjang penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data diantaranya:
1. Obervasi atau Pengamatan
Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi
tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.
100
Pendapat lain mengatakan bahwa observasi merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan terhadap objek baik secara langsung maupun tidak langsung.
101
Jadi observasi adalah teknik penelitian dengan cara mengamati objek secara langsung
maupun tidak langsung dan mencatatnya dengan alat observasi terhadap hal-hal yang akan diteliti.
Observasi dilaksanakan pada waktu proses penelitian berlangsung, yang digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
98
Ibid,. h. 89
99
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, h. 69
100
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,2009, h. 86
101
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, h.85
yang dilakukan. Observasi diartikan sebagai proses mengamati dan mencatat, jadi dalam melakukan penelitian peneliti langsung datang ke tempat penelitian di MTs
Izzatul Islam, Tajurhalang, Bogor, dan mengamati hal yang berkaitan dengan minat belajar bahasa dan sastra Indonesia. Data yang didapat dalam observasi
digunakan untuk data tambahan dan tidak menjadi penentu hasil penelitian. 2.
Angket Questionnaire Angket adalah salah satu teknik pengumpulan data yang berbentuk
pertanyaan.
102
Pendapat lain mengatakan bahwa angket merupakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran quisioner daftar pertanyaanisian untuk
diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum.
103
Jadi, angket merupakan teknik pengumpulan data dalam sebuah penelitian dengan cara melakukan penyebaran daftar
pertanyaan yang langsung diisi sendiri oleh responden. Angket dalam penelitian ini disebarkan kepada 23 responden.Adapun
pertanyaan dalam angket terdapat 25 item pertanyaan dengan tiga alternatif jawaban yaitu „ya‟, „kadang-kadang‟ „biasa saja‟, dan „tidak‟.Pertanyaan dalam
angket ditujukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh minat belajar bahasa dan sastra Indonesia terhadap hasil belajar.Hasil yang diperoleh dalam angket
digunakan peneliti untuk menyimpulkan hasil penelitian.
102
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, h.75
103
Nuraida Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan Ciputat: Islamic Research Publishing, 2009, h.96
Tabel 1.1 Kisi-kisi Kuisioner
Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada Siswa Kelas IX MTs Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor
Tahun Ajaran 20142015
No Pokok Pertanyaan
Sub pokok
pertanyaan dimensi
Aspek yang
diungkapindikator No.
item Jml
item
1. Minat
siswa perhadap mata
pelajaran bahasa
Indonesia di
kelas IX MTs Izzatul Islam,
Tajurhalang, Bogor
1. Keberterimaan
2. Daya gerak
3. Gairah belajar
4. Penghargaan
5. Kesiapan dan
motivasi 6.
Perhatian dan ingatan
1. Kepentingan
dan rasa suka 2.
Semangat 3.
Kefokusan dan faktor
lingkungan 4.
Cara mengajar dan pemberian
reward 5.
Prestasi dan faktor
pendukung 6.
Perhatian khusus, daya
ingat dan aplikasi
1. 1, 2,
3, 4 2.
5, 6, 7, 8,
9 3.
10, 11,
12, 13,
14, 15,
16, 17
4. 18,
19 5.
20, 21,
22 6.
23, 24,
25 25
3. Wawancara
Wawancara atau interviu dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahan lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran
media tertentu.
104
Denzin dalam Prosedur Pengumpulan Data mengatakan bahwa wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan kepada orang-
orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan yang dianggap perlu.
105
Jadi, wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan media lisan yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada orang tertentu
yang dianggap dapat memberikan informasi terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Berkaitan dengan masalah ini, wawancara dilakukan dengan guru kelas dan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas IX. Informasi yang digali
adalah mengenai gambaran peran guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan di kelas dan minat siswa dalam pembelajaran tersebut.
Tabel 2.1 Kisi-kisi Wawancara
No. Pokok pertanyaan
Sub pokok
pertanyaan Aspek yang diungkap
atau indikator No. item
Jml item
1. Minat siswa
perhadap mata
pelajaran bahasa
Indonesia di kelas
IX MTs Izzatul
1. Minat
belajar siswa
2. Aplikasi
dan pembelajar
an ideal 1.
Motivasi, kerajinan, dan
prestasi belajar siswa
2. Berkenaan
dengan aplikasi
dan pembelajaran
1. 1, 2,
3 2.
4, 5 5
104
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, h. 96
105
Rochiati Wiriaatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, h. 17
Islam, Tajurhalang,
Bogor yang ideal
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Penulis setelah memperoleh data dari angket dan wawancara akan dianalisis dengan menggunakan analisa data statistik deskriptif, dengan tujuan untuk
membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat yang diteliti. Teknik perhitungan dari angket akan
menggunakan rumus berupa prosentase atau frekuensi relative. Rumus yang digunakan yaitu;
P = Keterangan:
P = Persentase F = Frekuensi jawaban responden
N = Number of case atau jumlah responden
106
Dari data yang ada maka diberi kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tafsiran prosentase
No Persentase
Kriteria
1 0-25
kurang 2
26-50 cukup
3 51-75
tinggi 4
75-100 sangat tinggi
106
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, h. 43