Hakikat Belajar Kajian Teori
Driscoll yang dikutip dalam Teori Motivasi Pengukurannya menyatakan ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam belajar, yaitu 1 belajar adalah suatu
perubahan yang menetap dalam kinerja seseorang, dan 2 hasil belajar yang muncul dalam diri siswa merupakan akibat atau hasil interaksi siswa dengan
lingkungan
18
. Pernyataan ini dapat diartikan, apabila siswa belajar maka hasil belajar
dapat dilihat dari kemampuannya melakukan suatu kegiatan baru yang bersifat menetap daripada yang dilakukan sebelumnya sebagai akibat atau hasil dari
interaksi siswa dengan lingkungan. Dan seseorang yang telah mengalami proses belajar dapat ditandai dengan adanya perubahan perilaku sebagai suatu kriteria
keberhasilan belajar pada diri seseorang yang belajar.
19
Jadi, belajar merupakan proses seseorang dalam mengalami perubahan baik perilaku, maupun kematangan yang diperolehnya melalui pengalaman dari
interaksinya dengan orang lain maupun lingkungannya. Perubahan yang didapat dari proses belajar dapat dilihat dari perkembangannnya mengenai pengetahuan,
sikap, keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan lainnya. b.
Ciri-ciri Belajar Ada ciri-ciri seseorang melakukan kegiatan belajar diantaranya
1 Perubahan tingkah laku yang aktual dan potensial.
Aktual berarti perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil belajar itu nyata dapat dilihat seperti hasil belajar keterampilan motorik psikomotorik
misalnya anak bisa menulis, membaca, dan sebagainya, juga hasil belajar kognitif seperti pengetahuan faktaingatan, pemahaman dan aplikasi
20
.
18
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h.15-16.
19
Ibid,.
20
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, h. 56-57.
Perubahan aktual seperti yang dijelaskan sebelumya dapat dilihat langsung, misalnya oleh pengajar, pengajaran dapat mengamati secara langsung
kemampuan siswanya.Misalnya bagaimana bentuk tulisan yang dibuat siswa, dan bagaimana siswa membaca puisi sebagai bahan evaluasi.
Sedangkan perubahan yang potensial berarti perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar tidak dapat dilihat perubahannya secara nyata, perubahan
hanya dapat dilihat oleh yang belajar saja, seperti hasil belajar; afektif penghargaan, keyakinan, dan sebagainya juga hasil belajar kognitif tinggi
pengetahuan kemampuan analisis, sintesis dan evaluasi
21
. Berbeda dengan perubahan aktual, perubahan potensial hanya dapat
dirasakan oleh seseorang sendiri, akan tetapi bila ada pelajar mengalami sesuatu seperti tidak percaya diri, dapat dilihat dari perwujudan sikapnya misalnya tidak
mau maju ke depan kelas, dan sebagainya. 2
Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar disertai dengan peningkatan kemampuan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bagi individu merupakan kemampuan baru dalam kognitif, afektif, maupun psikomotorik, yaitu sebagai kemampuan
yang betul-betul baru diperoleh atau sebagai batu hasil perbaikanpeningkatan dari kemampuan sebelumya. Dan kemampuan itu hasilnya tidak tetap atau relatif
22
. Kemampuan yang didapat dari belajar baik berupa kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik sifatnya relatif. Artinya, setiap individu berbeda dalam menerima proses belajar tertentu, dan akan terus berkembang ketika proses belajar
terus dilakukan. 3
Adanya usaha atau aktifitas yang sengaja dilakukan
21
Ibid, h. 57.
22
Ibid, h. 57.
Usaha atau aktifitas yang sengaja dilakukan oleh orang yang belajar dengan pengalaman memperhatikan, mengamati, memikirkan, merasakan,
menghayati dan sebagainya, atau dengan latihan melatih atau menirukan.
23
Beberapa hal yang penting diingat adalah bahwa seseorang dikatakan telah melakukan proses belajar adalah ketika ia telah mengalami perubahan baik secara
aktual maupun potensial, dan hasil dari proses belajar memiliki sifat tidak tetap, artinya dapat berkembang secara berkesinambungan sesuai dengan pengalaman
dan latihan yang dilakukan. c.
Tujuan Belajar Belajar sebagai proses perkembangan seseorang memiliki beberapa tujuan.
Dengan tujuan ini ada sebuah perubahan yang diharapkan ada setelah proses belajar terjadi. Adapun tujuan dari proses belajar antara lain;
Menurut Winarno Surachman, tujuan belajar di sekolah itu ditujukan untuk mencapai;
1 Pengumpulan pengetahuan
2 Penanaman konsep dan kecekatan keterampilan
3 Pembentukan sikap dan perbuatan
24
Tujuan belajar yang disebutkan sebelumnya merupakan tujuan dalam dunia pendidikan.Menurut Taksonomi Bloom tujuan belajar siswa diarahkan untuk
mencapai ketiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
25
Tujuan ketiga ranah itu adalah untuk memperoleh pengetahuan faktaingatan, pemahaman, aplikasi, dan kemampuan berpikir analisis, sintesis,
dan evaluasi.Tujuan belajar afektif untuk memperoleh sikap, apresiasi, karekterisasi. Sedangkan tujuan psikomotor adalah untuk memperoleh
23
Ibid, h. 57.
24
Ibid, h. 58.
25
Ibid, h. 58-59.
keterampilan fisik yang berkaitan dengan keterampilan gerak, maupun keterampilan ekspresi verbal dan nonverbal.
26
Secara global, tujuan belajar dalam dunia pendidikan harus memenuhi ketiga aspek yakni kognitif, perubahan yang berkaitan dengan ingatan, dan
pemahaman.Afektif, perubahan yang berkaitan dengan sikap.Serta perubahan psikomotor yakni berkaitan dengan perubahan pada keterampilan fisik pelajar.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor yang mempengaruhi belajar siswa secara garis besar terbagi menjadi dua yakni faktor eksternal dan internal.Faktor yang berasal dari luar diri
siswa eksternal terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental; sedangkan faktor yang berasal dari dalam diri siswa internal adalah berupa faktor fisiologis
dan psikologis pada diri siswa.
27
Berikut pemaparan mengenai pembagian di atas; 1
Faktor yang berasal dari luar diri siswa eksternal meliputi; a
Faktor-faktor Lingkungan Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor
lingkungan alami non sosial dan faktor lingkungan sosial. Yang termasuk faktor lingkungan alami nonsosial ini seperti: keadaan suhu, kelembaban udara, waktu
pagi, siang, malam, tempat atau letak gedung sekolah, dan sebagainya. Faktor lingkungan sosial dapat berwujud manusia dan presentasinya termasuk budayanya
dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar
28
. Keefektifan belajar yang dipengaruhi dari lingkungan baik karena faktor
alami maupun sosial, dengan demikian sebagi pengajar dapat peka menyiasati kondisi yang ada dilingkungan belajar siswa.Perlu penanganan-penanganan
khusus agar belajar dapat berjalan dengan kondusif.
26
Ibid, h. 59
27
Ibid, h. 59
28
Ibid,.
b Faktor-faktor Instrumental
Faktor instrumental ini terdiri dari gedungsarana fisik kelas, saranaalat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulummateri pelajaran serta strategi
belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi hasil belajar siswa
29
. Dalam faktor instrumental dalam proses belajar mengajar penangana yang
diberikan oleh pengahar ternyata memiliki peran penting untuk menentukan hasil belajar siswanya. Penanganan yang tidak sesuai tentunya akan berdampak pada
hasil belajar yang tidak diharapkan begitupun sebaliknya.
2 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa internal antara lain;
Faktor kondisi siswa ini sebagaimana telah diuraikan sebelumnya terdapat dua macam yakni kondisi fisiologis siswa dan kondisi psikologis siswa.Faktor
kondisi fisiologis siswa terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya terutama pengelihatan dan pendengaran. Adapun faktor
psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah faktor; minat, bakat, intelegensi, motivasi dan kemampuan-kemampuan kognitif seperti;
kemempuan persepsi, ingatan, berfikir, dan kemampuan dasar pengetahuan bahan apersepsi yang dimiliki siswa.
30
Dalam proses belajar mengajar tidak hanya harus memperhatikan faktor ekternal yang mendukung saja. Akan tetapi faktor internal siswa juga harus
diperhatikan, karena tiap siswa memiliki perbedaan baik dari segi fisik maupun psikologisnya, dan tiap siswa tentunya berbeda dalam penanganan belajarnya di
kelas.
29
Ibid, h. 59-60.
30
Ibid, h. 60.
e. Hasil Belajar
Hasil dalam kamus bahasa Indonesia memiliki arti sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan, dan sebagainya oleh usaha, pikiran.
31
Hasil jika dikaitkan dengan belajar merupakan kegiatan yang diadakan dalam proses belajar. Kegiatan tersebut merupakan buah hasil usaha dan pikiran
seseorang dalam proses belajar. Mengoptimalkan proses dan hasil belajar hendaknya kita berpijak pada
hasil identifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan faktor-faktor pendukung keberhasilan.
32
Usaha untuk memperoleh hasil yang optimal dalam proses dan hasil belajar, seseorang harus bewrpijak pada faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Baik faktor yang menjadi penyebab kegagalan, maupun faktor yang menjadi pendukung keberhasilan.
Hasil belajar yang optimal dapat dilihat dari ketuntasan belajarnya, terampil dalam mengerjakan tugas, dan memiliki apresiasi yang baik terhadap
pembelajaran. Hasil Belajar yang optimal merupakan perolehan dan proses belajar yang optimal.
33
Penilaian hasil belajar yang optimal seseorang dapat terlihat dari ketuntasannya dalam belajar, keterampilan dalam mengerjakan tugas, dan
apresiasinya terhadap pembelajaran. Hasil belajar yang optimal dapat diperoleh dari proses belajar yang optimal pula.
Untuk mengetahui hasil belajar seseorang, dilakukan beberapa tes, diantaranya tes kecepatan, tes kemampuan, tes hasil belajar, tes kemajuan belajar,
tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif.
31
Tri Rama K, Kamus Praktis Bahasa Indonesia Surabaya: Karya Agung Surabaya, 1998,h. 118.
32
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2013, h. 303, Cet.5.
33
Ibid,.
1 Tes Kecepatan Speed Test. Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi
peserta test testi dalam hal kecepatan berpikir atau keterampilan, baik yang bersifat sponyanitas logik maupun hafalan dan pemahaman
dalam mata pelajaran yang dipelajarinya
34
. 2
Tes Kemampuan Power Test. Test ini bertujuan untuk mengevaluasi peserta test dalam mengungkapkan kemampuannya yang dievaluasi
bisa berupa kognitif maupun psikomotorik
35
. 3
Test Hasil Belajar Achievement Test. Test ini dimaksudkan untuk mengevaluasi hal yang telah diperoleh dalam suatu kegiatan
36
. 4
Test Kemajuan Belajar Gains Achievement Test. Test ini disebut juga dengan test perolehan adalah test untuk mengetahui kondisi awal
testi sebelum pembelajaran dan kodisi akhir testi setelah pembelajaran.
37
5 Test Diagnostik Diagnostic Test. Test ini dilakasanakan untuk
mendiagnosis atau mengidentifikasi kesukaran-kesukaran dalam belajar, mendeteksi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
kesukaran belajar, dan menetapkan cara mengatasi kesukaran atau kesulitan belajar tersebut
38
. 6
Test Formatif. Test formatif adalah penggunaan test hasil belajar untuk mengetahui sejauh mana kemajuan belajar yang telah dicapai oleh
siswa dalam suatu programpembelajaran tertentu
39
. 7
Test Sumatif. Istilah sumatif berasal dari kata “sum” yang berarti jumlah. Dengan demikian test sumatif berarti test yang ditujukan untuk
mengetahui penguasaan siswa dalam sekumpulan materi pelajaran pokok bahasan yang telah dipelajari
40
.
34
Zurinal Z, Wahdi Sayuti. Ilmu Pendidikan: Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta Press, 2006, h. 143, cet. 1.
35
Ibid,.
36
Ibid,.
37
Ibid,. h.143-144.
38
Ibid,. h.144.
39
Ibid,.
40
Ibid,.
Berbagai jenis test dapat dilakukan untuk mengetahui hasil belajar seseorang mulai dari test kecepatan, test kemampuan, test hasil belajar, test
kemajuan belajara, test diagnostik, test formatif, dan test sumatif. Test-test yang dilakukan digunakan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan proses belajar
yang dilakukan seseorang.