Penutup, berisi tentang kesimpulan penulis dari hasil penelitian

Dalam kutipan dibukunya tersebut, jelas sekali Van Dijk menilai bahwa analisis wacana kritis merupakan studi analisis wacana yang digunakan untuk menganalisis wacana-wacana kritis diantaranya poilitik, ras, gender, kelas sosial, hegemoni dan lain-lain. Sementara Yoce dalam bukunya analisis wacana kritis, memahami analisis wacana kritis sebagai sebuah upaya atau proses penguraian untuk memberi penjelasan dari sebuah teks atau realitas sosial yang mau atau sedang dikaji oleh seseorang atau kelompok dominan yang kecendrungannya mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh apa yang diinginkan. 12 Habermas juga mengungkapkan tentang analisis wacana kritis, ia mengatakan bahwa analisis wacana kritis bertujuan membantu menganalisis dan memahami masalah sosial dalam hubungannya antara ideologi dengan kekuasaan. 13 Oleh karenanya analisis wacana dimaksudkan untuk menjelajahi secara sistematis tentang keterkaitan antara praktik-praktik diskursif, teks, peristiwa, dan struktur sosiokultural yang lebih luas. Serta membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu dalam sebuah wacana. Seperti halnya penelitian ini yang dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh dari dari wacana yang terdapat pada pemberitaan penyadapan Australia terhadap Indonesia pada Republika Online. 12 Yoce Aliyah Darma, Analisis Wacana Kritis, Bandung: Yrama Widya, 2009, h. 49. 13 Yoce Aliyah Darma, Analisis Wacana Kritis, h. 45 Selanjutnya, lebih jauh Van Dijk melihat bagaimana teks yang diproduksi bekerja. Proses penyusunan hingga menjadi teks yang utuh juga harus diamati dan diteliti. Pendekatan yang menjadi khas dari model Van Dijk, yaitu melibatkan sebuah proses yang disebut sebagai kognisi sosial. Pendekatan ini membantu memetakan proses terbentuknya teks agar dapat dipelajari dan dijelaskan, karena pada dasarnya teks dibentuk dalam suatu praktik diskursuswacana. Terdapat tiga dimensibangunan yang digunakan dalam analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk, yaitu segi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Ketiga dimensi wacana ini merupakan bagian yang digabungkan ke dalam satu kesatuan analisis. Ketiga dimensi tersebut adalah sebagai berikut: 14 1 Segi Teks Dalam ruang lingkup analisis wacana kritis Van Dijk melihat suatu teks dan membaginya kebeberapa strukturtingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya ke dalam 3 tingkatan. Petama struktur makro, Ini merupakan makna globalumum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Kedua superstruktur, Ini merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka sutau teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga struktur mikro, adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase, dan gambar. Struktur mikro ini dibagi menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut: 14 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media Yogyakarta: LKiS, 2001, h. 226- 281.