Kata “makanya” memiliki hubungan sebab akibat, Yusril yang bersikap keras terhadap Australia sehingga tidak disukai oleh
Australia. Kemudian kata ganti yang digunakan dalam berita ini adalah:
1 menggunakan kata ganti “saya” dan “mereka” pada kalimat:
Saya tidak ingin mereka mendikte kita untuk kepentingan mereka, baik soal keimigrasian maupun soal imigran gelap,
Paragraf 2
Pada paragraf ini kata ganti “saya”digunakan sebagai kata ganti orang pertama, yakni Yusril Ihza Mahendra yang mengatakan
bahwa Yusril tidak ingin Indonesia didikte bangsa asing. Sedangkan kata ganti mereka digunakan untuk kata ganti jamak
yakni pemerintah Australia. 2
Menggunakan kata ganti “dia”, dalam berita ini kata ganti dia terdapat lima salah satunya ialah:
Pertama, Dia
melihat bahwa
“Australia nyata-nyata telah menggunakan
fasilitas Kedutaan
Besarnya untuk
melakukan penyadapan.”
Kedua,
“Kata dia, dari pada memanggil Dubes Indonesia untuk konsultasi, lebih baik Indonesia memanggil Duta Besar Australia untuk
dibriefing mengenai sikap RI yang mengutuk penyalahgunaan fasilitas diplomatik untuk kegiatan spionase.”
Ketiga,
“Dia menjelaskan, suatu saat sejumlah diplomat Uni Soviet melakukan kegiatan mata-mata, termasuk mereka yang menjadi staf
penerbangan Aeroflot.”
Keempat,
“Dia berharap, Pemerintah RI saat ini bertindak tegas
terhadap negara asing yang menginjak-injak kehormatan kita sebagai sebuah bangsa.”
Kelima,
“Namun dia mengakui, sikap itu membuatnya sebagai sosok yang tidak disukai.
Kata ganti dia di atas digunakan wartawan Republika Online sebagai kata ganti orang ke dua di dalam sebuah kalimat, kata ganti
yang dimaksud adalah Yusril Ihza Mahendra
3. Stilistik
Terdapat pilihan kata Leksikon yang digunakan wartawan Republika Online dalam penulisan berita ini.
1 Pemilihan kata “geram” dan “didikte” seperti:
“ Terbongkarnya dugaan penyadapan Australia ke Indonesia
belakangan ini membuat geram sosok Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan HAM. Menurutnya Indonesia
tidak seharusnya didikte oleh negara lain melalui cara penyadapan.”
65
Paragraf 1
Pada kalimat di atas kata “geram” sengaja digunakan oleh wartawan Republika Online untuk menunjukan kekesalan Yusril
Ihza Mahendra melihat ulah Australia yang sering menginjak harga diri bangsa Indonesia, sedangkan kata “didikte” digunakan
untuk menggambarkan
tunduknya Indonesia
terhadap kepentingan asing.
65
Zulkifli Marbun, Republika Online
2 Pemilihan kata
“dibriefing”, “mengutuk” dan “spionase” pada kalimat:
“ lebih baik Indonesia memanggil Duta Besar Australia untuk
dibriefing mengenai
sikap RI
yang menigutuk
penyalahgunaan fasilitas
diplomatik untuk
kegiatan spionas
e.”
66
Paragraf 4
Pada kalimat di atas kata dibrefing, sengaja digunakan wartawan
Republika Online untuk menggambarkan sikap
diplomatik Indonesia dalam menyelesaikan masalah dengan Australia. Sedangkan kata “mengutuk” memiliki pesan rasa
kecewa dan marah terhadap Australia.
3
Pemilihan kata “mengusir” dan “mengurangi” pada kalimat: “
Pemerintah Suharto, jelasnya, langsung mengusir diplomat Uni Soviet tersebut dan minta negaranya mengurangi jumlah
diplomatnya di Jakarta. ”
67
Paragraf 6
Pada kalimat di atas kata “mengusir” digunakan oleh wartawan Republika Online
untuk menggambarkan pemberian sanksi tegas terhadap Uni Soviet, sedangkan kata “mengurangi”
digunakan untuk memulangkan sebagian diplomatik Uni Soviet di Indonesia
4. Retoris
Unsur grafis yang terdapat dalam berita ini digambarkan dengan foto Yusril Ihza Mahendra
66
Zulkifli Marbun, Republika Online
67
Zulkifli Marbun, Republika Online
“Soal Penyadapan Yusril Geram Didikte Negara Lain”
Gambar 2.2 : Foto profil Yusril Ihza Mahendra
Pada gambar pemberitaan ini Republika Online menampilkan foto profil Yusril Ihza Mahendra menggunakan jas dan dasi. Dalam
foto ini Republika Online ingin mengenalkan kepada para pembaca bahwa Yusril Ihza Mahendra merupakan seorang yang intelektual serta
dapat memahami persoalan yang terjadi antara Australia dengan Indonesia.
Sementara itu unsur metafor yang penulis temukan pada teks berita ini terdapat pada kalimat berikut: ”
Dia berharap, Pemerintah RI saat ini bertindak tegas terhadap negara asing yang menginjak-injak
kehormatan kita sebagai sebuah bangsa. Kata menginjak-injak memiliki arti “bertindak sewenang-wenang”
Kemudian penulis menemukan kalimat yang menggambarkan ekspresi geram dan marah dalam teks berita ini, yaitu: