Kerangka Pemikiran, bab ini terdiri dari kerangka konsep dan

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

A. Kerangka Teori 1. Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Djik Sebelum membahas lebih lanjut tentang analisis wacana kritis Van Dijk, hal yang terpenting dilakukan adalah mengetahui pengertian terminologi analisis wacana itu sendiri menurut Van Dijk yang dikutip dari buku “Principles of Critical Discourse Analysis” dalam pembahasannya mengenai “What is Discouse?” “Critical discourse analysis CDA is a type of discourse analytical research that primarily studies the way social power abuse, dominance, and inequality are enacted, reproduced, and resisted by text and talk in the social and political context. With such dissident research, critical discourse analysts take explicit position, and thus want to understand, expose, and ultimately resist social inequality.” 11 Analisis wacana kritis AWK adalah jenis penelitian wacana yang mempelajari cara penyalahgunaan kekuasaan sosial, dominasi, serta ketimpangan yang terjadi, direproduksi, dan mengulas teks dan pembicaraan dalam konteks sosial dan politik. Dengan begitu penelitian analis wacana kritis mengambil posisi lebih eksplisit, dan ingin memahami, mengekspos, serta mengulas ketimpangan sosial yang terjadi. 11 Teun Van Dijk, Principles of Critical Discourse e Analysis, London: Sage, 2002, h. 352. Dalam kutipan dibukunya tersebut, jelas sekali Van Dijk menilai bahwa analisis wacana kritis merupakan studi analisis wacana yang digunakan untuk menganalisis wacana-wacana kritis diantaranya poilitik, ras, gender, kelas sosial, hegemoni dan lain-lain. Sementara Yoce dalam bukunya analisis wacana kritis, memahami analisis wacana kritis sebagai sebuah upaya atau proses penguraian untuk memberi penjelasan dari sebuah teks atau realitas sosial yang mau atau sedang dikaji oleh seseorang atau kelompok dominan yang kecendrungannya mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh apa yang diinginkan. 12 Habermas juga mengungkapkan tentang analisis wacana kritis, ia mengatakan bahwa analisis wacana kritis bertujuan membantu menganalisis dan memahami masalah sosial dalam hubungannya antara ideologi dengan kekuasaan. 13 Oleh karenanya analisis wacana dimaksudkan untuk menjelajahi secara sistematis tentang keterkaitan antara praktik-praktik diskursif, teks, peristiwa, dan struktur sosiokultural yang lebih luas. Serta membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu dalam sebuah wacana. Seperti halnya penelitian ini yang dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh dari dari wacana yang terdapat pada pemberitaan penyadapan Australia terhadap Indonesia pada Republika Online. 12 Yoce Aliyah Darma, Analisis Wacana Kritis, Bandung: Yrama Widya, 2009, h. 49. 13 Yoce Aliyah Darma, Analisis Wacana Kritis, h. 45