4. Peningkatan Motivasi Belajar melalui Metode Bermain Kelas III MI
Hidayatul Istiqomah Basmol Jakarta barat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
penerapan pembelajaran menggunakan metode bermain dapat meningkatkan motivasi belajar pendidikan kewarganegaraan PKn Siswa pada kelas III MI
Hidayatul Istiqomah Basmol Kembangan Jakarta Barat. Motivasi belajar siswa dapat dilihat melalui angket. Hasil perhitungan
angket menunjukkan motivasi belajar siswa sebesar 65 , Siklus I sebesar 73 dan siklus 2 sebesar 80 . Kesimpulannya bahwa penerapan pembelajaran
menggunakan metode bermain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Tanggapan siswa terhadap penggunaan metode bermain yaitu sebanyak
19 siswa dengan rata-rata sebesar 95 . Jadi dapat diketahui bahwa penggunaan metode bermain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan PKn.
37
Berdasarkan penelitian-penelitian diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti peningkatan motivasi belajar siswa kelas II di MI Al-Husna
Ciledug, sebab hal ini sesuai dengan asumsi peneliti sebelumnya bahwa motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan. Adapun penggunaan media audio visual yang
menjadi pilihan dalam meningkatkan motivasi tersebut, antara lain disebabkan oleh ketersediaannya di sekolah peneliti namun penggunaannya masih relatif
rendah. Selain itu, peneliti juga merasa tertantang untuk mengasah dan mengeksplorasi kapabilitas peneliti sebagai seorang pendidik.
37
Sukron, Peningkatan Motivasi Belajar melalui Metode Bermain Kelas III MI Hidayatul Istiqomah Basmol Jakarta Barat, Skripsi, UIN Jakarta, 2013, h. 56
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al-Husna Ciledug yang beralamat di Jalan Dr. CiptomangunkusumoH. Mencong No. 73
Paninggilan Utara Ciledug Kota Tangerang. 2.
Waktu Penelitian
No Nama
Kegiatan Bulan
Maret April
Mei Juni
1 Penyusunan
Proposal
√
2 Observasi
√ √ √
3 Pengumpulan
Data
√ √ √ √ √
4 Pengolahan
Data
√ √ √
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas PTK
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR. PTK adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. PTK merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan selama proses
pembelajaran. Selain itu, PTK bertujuan untuk memperbaiki kelemahan- kelemahan yang masih terjadi dalam proses pembelajaran dan untuk melakukan
upaya perbaikan guna mewujudkan tujuan-tujuan dalam proses pembelajaran tersebut. Sebagai suatu penelitian terapan, PTK atau CAR ini sangat bermanfaat
bagi guru untuk meningkatkan kualitas atau hasil pembelajaran di kelas.
1
Saat ini
1
H. Dadang Yudhistira, Menulis Penelitian Tindakan Kelas Yang Apik; Asli Perlu Ilmiah Konsisten, Jakarta: Grasindo, 2013, h. 24
Penelitian Tindakan Kelas sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di semua jenjang dan jenis sekolah.
2
Dengan metode ini peneliti akan mengkaji dan merefleksi media audiovisual dengan tujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media
audiovisual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Selanjutnya, desain PTK ini dilaksanakan secara bersiklus. Banyak sedikitnya siklus tergantung pada
pencapaian tujuan penelitian. Selama tujuan belum tercapai, maka siklus penelitian tersebut dilaksanakan dan berhenti jika tujuan telah tercapai. Dengan
kata lain, banyaknya siklus ditentukan oleh berhasil tidaknya tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Adapun model yang digunakan dalam PTK ini adalah adalah model yang dikemukakan oleh Kurt Lewin, model PTK ini terdiri dari empat komponen, yaitu
perencanaan Planning, tindakan Acting, pengamatan Observing, dan refleksi Reflecting. Hubungan keempat komponen tersebut dianggap sebagai satu siklus.
Adapun secara visual, hubungan keempat komponen tersebut seperti digambarkan pada bagan di bawah ini :
3
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kurt Lewin
Berdasarkan model yang dipilih tersebut di atas, maka peneliti melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :
a. Perencanaan Planning, peneliti merencanakan tindakan yang akan
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti menyiapkan
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Cet. Ke-14, h. 132
3
H. Dadang Yudhistira, Op. Cit., h. 46-48
Planning Observatin
Acting
Reflecting
rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, lembar observasi, lembar pengamatan dan soal yang harus dikerjakan oleh siswa.
b. Tindakan Acting, pada tahap ini peneliti melaksanakan apa yang sudah
direncanakan sebelumnya. c.
Pengamatan Observing, pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi Reflecting, pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis
data yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil analisis ini kemudian akan digunakan untuk merencanakan tindakan
selanjutnya. 2.
Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas Dalam pelaksanaan PTK ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan,
diantaranya : a.
Tidak menggangu komitmen mengajar b.
Tidak menuntut waktu tertentu untuk pengamatan secara khusus c.
Menggunakan metode pemecahan masalah relialistis atau dapat dilaksanakan
d. Permasalahan berorientasi pada pemecahan masalah guru dalam tugas
kesehariannya pada mata pelajaran yang diampu e.
PTK dilakukan untuk tujuan perbaikan dan meningkatkan proses hasil pemelajaran.
3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Mengenai manfaat PTK, Dadang Yudisthira mengatakan bahwa terdapat setidaknya empat hal, sebagai berikut :
4
a. Pembiasaan bagi guru untuk menulis, mengorganisasi segala hal dalam
proses pembelajaran b.
Inovasi dalam setiap pembelajaran di kelas c.
Pengembangan kurkulum yang mereka pahami
4
H. Dadang Yudhistira, Op. Cit., h. 32-34
d. Peningkatan profesionalisme guru
4. Keunggulan Penelitian Tindakan Kelas
PTK merupakan
kebutuhan bagi
guru dalam
meningkatkan profesionalismenya karena memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
a. Sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka terhadap dinamika
pembelajaran di kelasnya. b.
Dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi lebih professional. c.
Guru mempu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya
d. Tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena tidak perlu
meninggalkan kelasnya e.
Guru menjadi lebih kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya- upaya inovasi
f. Memiliki tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktik
pembelajaran secara berkesinambungan g.
Publikasi hasil PTK tidak membutuhkan waktu yang sangat panjang
5
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II Umar bin Khattab MI Al- Husna Ciledug Kota Tangerang yang berjumlah empat puluh satu siswa terdiri
dari 20 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Di bawah ini tercantum daftar subjek penelitian.
Tabel 3.I Daftar Subjek Penelitian
No Nama
LP No
Nama LP
1
Achmad Habibie El Haq
P 21
Jilan Fazira As Sahla
P 2
Adam Hawari
P 22
Jisca Atiqah Arifin
P 3
Akhdan Mumtaz Syahbana
P 23
Kafka Nafisa Almacky
P 4
Allysa Nur Aziizah
P 24
Khansa Barrah Mardhiyya
P
5
H. Dadang Yudhistira, Op. Cit., h. 31-32