rinci menjelaskan tentang fungsi dan manfaat media pembelajaran ini sebagai berikut :
1 Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu, peristiwa-
peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan kemudian disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan. Misalnya guru
dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana, proses metamorphosis kupu-kupu dan lain-lain
2 Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu, melalui media
pembelajaran guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang abstrak menjadi konkret seperti peredaran darah manusia. Selain itu, bisa juga
membantu menammpilkan sesuatu yang terlalu besar atau terlalu kecil seperti benda-benda langit dan bakteri. Dengan bantuan media, bisa
disajikan dengan mudah kepada siswa. 3
Menambah gairah dan motivasi belajar, penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap
materi pelajaran dapat meningkat. Contohnya, sebelum guru menjelaskan tentang materi pencemaran lingkungan, guru dapat memutar film tentang
hal tersebut.
31
d. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual
Mengenai kelebihan dan kekurangan Media Audio Visual ini, Yudhi Munadi, dalam bukunya, Media Pembelajaran, mengklasifikannya sebagai
berikut : 1
Film Gerak Suara, media ini memiliki karakter sebagai berikut : a
Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu b
Mempu menggambarkan peristiwa masa lalu secara realistis c
Dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan d
Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat e
Mengembangkan pkiran, imajinasi dan pendapat para siswa
31
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012, Cet. Ke-5, h. 207-209
f Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang
lebih realistis g
Menumbuhkan minat dan motivasi belajar
Selain kelebihan-kelebihan di atas, media ini juga memiliki kekurangan karena terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses belajar. Di
samping itu, pemanfaatan film untuk pendidikan dan pembelajaran, di Negara kita masih sangat sedikit, karena film dianggap memakan biaya yang sangat
tinggi.
2 Video, media audiovisual ini memiliki karakter sebagai berikut :
a Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu
b Dapat diulang bila diperlukan untuk menambah kejelasan
c Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat
d Dapat mengembangkan pikiran, imajinasi dan pendapat para siswa
e Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang
lebih realistis f
Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang g
Sangat baik menjeaskan suatu proses dan ketrampilan; mampu menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon yang
diharapkan dari siswa h
Semua siswa dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun kurang pandai
i Menumbuhkan minat dan motivasi siswa
Selain kelebihan-kelebihan di atas, video juga memiliki kekurangan. Jika dilihat dari ketersediaaanya, masih sedikit sekali video di pasaran yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran di sekolah. Di sisi lain, produksi video sendiri membutuhkan waktu dan biaya yang cukup banyak.
3 Televisi, media ini memiliki karakter sebagai berikut :
a Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang
sebenarnya b
Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai Negara
c Dapat menciptakan kembali masa lampau
d Dapat menunjukkan banyak hal yang beraneka ragam
e Banyak menggunakan sumber-sumber masyarakat
f Menarik minat anak
g Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam inservice
training h
Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah
Selain kelebihan diatas, televisi juga memiliki kekurangan yaitu sifat komunikasinya yang satu arah one way communication. Selain itu, terdapat
kesulitan mengintegrasikan jadwal siaran di televisi dengan jadwal pembelajaran di sekolah.
32
e. Langkah-langkah pemanfaatan penggunaan media dalam proses
pembelajaran Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru pada waktu mengajar
dengan menggunakan media. Langkah-langkah itu adalah : a
Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media b
Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan. Dalam hal ini
prinsip pemilihan dan dasar pertimbangannya patut diperhatikan c
Persiapan kelas. Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan,
sebelum mereka
menerima pelajaran
dengan menggunakan media. Guru harus dapat memotivasi mereka agar
dapat menilai, mengantisipasi, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran.
d Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Pada fase ini
penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran. e
Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran. Pemanfaatan media bisa siswa
32
Yudhi Munadhi, Op. Cit., h. 116-142
sendiri yang
mempraktikkannya ataupun
guru langsung
memanfaatkannya baik di kelas atau di luar kelas. f
Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi, sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang
sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
33
B. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan serta keterampilan. Salah satu tugas guru adalah menciptakan kondisi yang kondusif
untuk berlangsungnya proses belajar mengajar, untuk itu guru harus dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan bersungguh-sungguh. Hal
tersebut dapat terjadi apabila guru menggunakan metode, strategi serta media yang dapat mendorong siswa belajar aktif. Penggunaan media audio visual dapat
mengatasi motivasi belajar siswa karena media audio visual dikemas dalam bentuk gambar dan suara yang dapat menyampaikan materi secara cepat dan
mudah diingat. Media audio visual merupakan media termasuk di dalamnya film gerak suara, video dan televisi.
Tujuan utama penayangan video ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa. Dalam proses pembelajaran
khususnya mata pelajaran PKn. Dengan demikian penggunaan media audio visual dapat mempengaruhi peningkatan motivasi belajar siswa SD kelas dua.
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dirumuskan sebagai berikut, motivasi belajar meningkat dengan penggunaan media audio visual pada mata pelajaran PKn
kelas II di MI Al Husna Ciledug semester dua tahun pelajaran 20132014.
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Mengenai peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKn, tulisan ini bukanlah merupakan yang pertama.
33
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan zain, Op. Cit., h. 136
Sebelumnya telah banyak dilakukan mengenai tema yang sama. Hanya saja, fokus pembahasannya yang berbeda. Jika pada tulisan ini peningkatan motivasi
belajar siswa difokuskan melalui media audio visual dan dilakukan terhadap siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al-Husna Ciledug, maka pada penelitian
sebelumnya penulis menemukan beberapa penelitian yang sama-sama berkaitan dengan motivasi belajar siswa. Namun, sekali lagi meskipun membahas tema
yang sama, penelitian-penelitian tersebut difokuskan pada hal yang berbeda,
dengan sudut pandang yang berbeda pula.
Penelitian-penelitian tersebut antara lain : 1.
Peningkatan Hasil Belajar Membaca Melalui Media Gambar Visual Pelajaran Bahasa Indonesia pada Minat Baca Siswa Kelas IV Di MI Al
Husna Ciledug Tangerang Tahun Ajaran 20122013, Penelitian ini menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :
a. Adanya konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum yang
ditandai dengan kesesuaian tujuan pengajaran, bahan pengajaran yang diberikan, jenis kegiatan yang dilaksanakan, peralatan yang digunakan dan
penilaian yang dilakukan. b.
Keaktifan siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan sesuai dengan harapan, hal ini dapat dilihat dari dipahaminya dan diikutinya
petnjuk-petunjuk pembelajaran yang diberikan oleh guru, terlibatnya semua siswa dalam melaksanakan tugas belajar dan pemecahan masalah,
munculnya keberanian bertanya kepada sesama siswa atau guru. c.
Media gambar dapat meningkatkan minat membaca pada aspek tanda baca, tema bacaan, kemauanminat, cara membaca dan keseriusan
34
2. Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual terhadap Motivasi Belajar Siswa
di MI Al-Bahri Kebon Nanas Jakarta. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari hasil penelitian interpretasi data
yang didapat, indeks korelasi sebesar 0, 946 dan termasuk kategori yang
34
Muhiah, Peningkatan Hasil Belajar Membaca MelaluiMedia Gambar Visual Pelajaran Bahasa Indonesia pada Minat baca Siswa Kelas IV di MI Al-Husna Ciledug
Tangerang, Skripsi, UIN Jakarta, 2013, h. 72
sangat kuat nilai r hitung pada rentang 0,90 – 1,00. Hal ini menunjukkan
bahwa ada hubungan antara pengaruh penggunaan media audiovisual dengan motivasi belajar siswa MI l-Bahri.
Adanya hubungan yang sangat kuattinggi tersebut dinyatakan dengan adanya kontribusi variable Y motivasi belajar siswa. Maka kesimpulan
yang dapat diambil adalah tinggi rendahnya motivasi belajar siswa ada hubungannya dengan pengaruh penggunaan media audiovisual.
Sesuai dengan perumusan masalah dan hasil penelitian lapangan yang dilakukan dapatlah disimpulkan bahwa antara penggunaan media audiovisual
dan motivasi belajar siswa MI al-Bahri terdapat hubungan yang sangat kuat atau tinggi
35
3. Peranan Media Pembelajaran Visual dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa pada Pembelajaran PKn di MI Tahmidiyah Caringin Bogor. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan media
pembelajaran visual dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKn di MI Tahmidyah, dapat diambil kesimpulan bahwa
penggunaaan media visual yang kurang berdampak pada minimnya gairah siswa dalam belajar, dan sejak media visual digunakan perubahan terhadap
prestasi cukup signifikan. Motivasi siswa meningkat ketika dalam pembelajaran guru menggunakan media visual, hal tersebut dapat dilihat dari
prestasi siswa dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn. Upaya guru dalam mengadakan dan mengupayakan media pembelajaran visual telah
maksimal sehingga membuahkan hasil berupa pencapaian KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu berupa hasil ulangan yang telah mencapai 80
36
35
Imas Setiawati, Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual terhadap Motivasi Belajar Siswa di MI Al-Bahri Kebon Nanas Jakarta.Skripsi, UIN Jakarta, 2012, h. 64
36
Eli Halimah, Peranan Media Pembelajaran Visual dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn di MI Tahmidiyah Caringin Bogor, Skripsi, UIN Jakarta,
2013, h. 59
4. Peningkatan Motivasi Belajar melalui Metode Bermain Kelas III MI
Hidayatul Istiqomah Basmol Jakarta barat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
penerapan pembelajaran menggunakan metode bermain dapat meningkatkan motivasi belajar pendidikan kewarganegaraan PKn Siswa pada kelas III MI
Hidayatul Istiqomah Basmol Kembangan Jakarta Barat. Motivasi belajar siswa dapat dilihat melalui angket. Hasil perhitungan
angket menunjukkan motivasi belajar siswa sebesar 65 , Siklus I sebesar 73 dan siklus 2 sebesar 80 . Kesimpulannya bahwa penerapan pembelajaran
menggunakan metode bermain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Tanggapan siswa terhadap penggunaan metode bermain yaitu sebanyak
19 siswa dengan rata-rata sebesar 95 . Jadi dapat diketahui bahwa penggunaan metode bermain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan PKn.
37
Berdasarkan penelitian-penelitian diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti peningkatan motivasi belajar siswa kelas II di MI Al-Husna
Ciledug, sebab hal ini sesuai dengan asumsi peneliti sebelumnya bahwa motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan. Adapun penggunaan media audio visual yang
menjadi pilihan dalam meningkatkan motivasi tersebut, antara lain disebabkan oleh ketersediaannya di sekolah peneliti namun penggunaannya masih relatif
rendah. Selain itu, peneliti juga merasa tertantang untuk mengasah dan mengeksplorasi kapabilitas peneliti sebagai seorang pendidik.
37
Sukron, Peningkatan Motivasi Belajar melalui Metode Bermain Kelas III MI Hidayatul Istiqomah Basmol Jakarta Barat, Skripsi, UIN Jakarta, 2013, h. 56