“seorang pembunuh tidak mewarisi harta orang yang dibunuh”. HR. Turmidzi
c. Perbudakan
Perbudakan secara bahasa berarti penghambatan dan sesuatu yag lemah. Sedangkan secara istilah, perbudakan memiliki
kelemahan yang bersifat hukum yang mengusai seseorang akibat kekufuran.
37
Perbudakan dianggap sebagai penghalang waris mewarisi ditinjau dari dua sisi. Oleh karena itu, budak tidak dapat mewarisi
harta dari ahli warisnya dan juga tidak dapat mewariskan harta kepada ahli warisnya. Sebab, budak itu hubungan nasab dengan
keluarganya dianggap telah putus, dan budak dianggap tidak cakap untuk meneriam warisan. Apabila dipaksakan budak dapat
mewarisi pusaka orang yang meninggal, maka hartanya itu akan berpindah tangan kepada tuannya karena kepemilikan budak atas
harta dianggap tidak sempurna. Sedangkan tuannya bukan termasuk kerabat dari orang yang mewariskan.
5. Hak-hak yang Berkaitan dengan Harta Peninggalan
Sebelum Dibagikan Kepada Ahli Waris
Terdapat tiga hak yang berkaitan dengan harta peninggalan
sebelum dibagikan. Keempatnya ini tidak sama kedudukannya,
sebagainya ada yang lebih kuat dari yang lain sehingga hak itu didahulukan atas hak yang lain untuk dikeluarkan dari harta peningglan
itu.
38
berikut hak-hak tersebut sesuai dengan urutanya: 1.
Biaya Pengurusan Jenazah Tajhiz Tajhiz, ialah biaya pengurusan jenazah yang diperlukan
oleh seorang yang meninggal sejak dari dia wafatnya sampai kepada
menguburnya, seperti
belanja, memandikannya,
37
Komite Fakultas Syariah Univesitas Al-Azhar, Mesir, Hukum Waris... h.51.
38
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Jilid XIV, Bandung: PT. Al- Ma’arif , h. 039.
mengkafaninya, menguburkannya, dan segala yang diperlukan sampai diletakkannya ke tempat yang terakhir. Hak ini harus
diambil dari jumlah tirkah sebelum diambil hak-hak yang lain. 2.
Pelunasan Utang Wafa’ al-Duyun Utang merupakan tanggungan yang haru dilunasi dalam
waktu tertentu yang disepakati sebagai akibat dari imbalan yang telah diterima orang yang berhutang. Apabila utang pada orang
lain belum dibayar, maka sudah seharusnya utang tersebut dilunasi dari harta peningggalan, sebelum harta itu dibagikan kepada ahli
waris.
39
Dasar hukum tentang wajibnya didahulukan pelunasan utang si mayit, dijelaskan dalam firman Allah dalam surat An-
Nisaa’ ayat 11: ...
...
... Pembagian-pembagian tersebut di atas sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau dan sesudah dibayar hutangnya.... An-
Nisaa’: 11. 3.
Pelaksanaan Wasiat Wasiat adalah tindakan seseorang menyerahkan hak
kebendaan kepada orang lain, yang berlaku apabila yang menyerakannya itu meninggal dunia. Apabila seseorang meninggal
dunia, semasa hidupnya berwasiat atas sebagian harta kekayaannya kepada sesuatu atau orang lain, wajib hukumnya dilaksanakan
sebelum harta peninggalannya dibagikan kepada ahli warisnya.
40
Hal ini didasari oleh firman Allah dalam al-Quran surat An- Nisaa’ ayat 11 sebagaimana tercamtum di atas.
39
Ahmad Rofiq, Fiqh Mawaris, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, h. 42
40
Ibid., h. 43
6. Ahli Waris dalam Kewarisan Islam
a. Dzawil Furudh
Dzawil furudh ialah kelompok orang yang menerima bagian yang kadar bagiannya telah ditetapkan di dalam nash al-
Qur’an Furudhul Muqoddaroh. Ulama faraidh telah menetapkan jumlah
furudhul muqoddaroh dalam nash al- Qur’an ada 6 macam yaitu; 10,
23, 14, 18, 13, dan16. 1
Dzawil furudh yang mendapatkan bagian 12 a
Suami Suami mendapatkan bagian 12 dengan satu syarat.
yaitu, tidak ada far’u mayit anak laki-laki, cucu laki-laki
dari anak laki-laki, anak perempuan, dan cucu perempuan dari anak lakil-laki.
41
Jika ada far’u mayit, maka suami
mendapatkan bagian 14 b
Satu Anak Perempuan Satu anak perempuan mendapatkan bagian 12,
dengan dua syarat; 1 Tidak ada muashib anak laki-laki. Jika ada menjadi
ashobah bil ghoir 2 Tidak ada mumatsil anak perempuan lainnya. Jika
anak perempuan itu berjumlah dua orang atau lebih, maka mereka bersama-sama mendapatkan bagian 23.
42
c Satu Cucu Perempuan dari Anak Laki-Laki
Satu cucu perempuan dari anak laki-laki mendapatkan 12 dengan 4 syarat, yaitu:
1 Tidak ada anak laki-laki. Jika maka mahjubah. 2 Tidak ada anak perempuan. Jika anak perempuannya
satu orang, ia mendapatkan bagian 16, dan jika anak
41
Ibid., h. 33.
42
Ibid.