Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Jurusan Pendidikan Agama Islam Pai

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Sejarah dan Perkembangan program Studi

Menurut catatan sejarah, berdirinya IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu di dasarkan padagagasan dan hasrat umat Islam yang merupakan mayoritas bangsa Indonesia untuk mencetak kader pemimpin Islam yang diperlukan bagi perjuangan dan pembangunan bangsa Indonesia. Gagasan tersebut sebenarnya sudah muncul sejak penjajahan Belanda, yaitu ketika Dr. Satiman Wirjosandjojo berusaha mendirikan Pesantren Luhur sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Agama. Usaha itu tidak berhasil karena adanya hambatan dari pihak Belanda. Selanjutnya pada tahun 1940 Persatuan Guru Agama Islam PGAI di Padang mendirikan Sekolah Tinggi Agama Islam STI. Namu STI ini hanya berjalan hingga tahun 1942 karena pendudukan Jepang di Indonesia. Di zaman pendudukan Jepang usaha mendirikan Perguruan Tinggi Islam terus dilakukan, hingga akhirnya pemerintah Jepang menjanjikan kepada umat Islam Indonesia untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Agama di Jakarta yang diketuai oleh Muhammad Hatta dengan sekretarisnya Muhammad Natsir. Selanjutnya, pada tanggal 8 Juli 1945 bertepatan dengan 27 Rajab 1364 H., yayasan tersebut mendirikan Sekolah Tinggi Islam STI yang berkedudukan di Jakarta dan dipimpin oleh Abdul Kahar Mudzakkir. Di antara tokoh-tokoh yang berjasa dalam usaha mendirikan Perguruan Tinggi tersebut adalah Dr. Muhammad Hatta, K.H. A Kahar Mudzakir, K.H. Mas Mansur, K.H. Fathurrahman Kafrawi 1901-1969, dan K.H. Farid Ma’ruf. Akibat kepindahan Pusat Pemerintahan RI dari Jakarta ke Yogyakarta pada tahun 1946, STI pun ikut pindah dan berganti nama menjadi Universitas Islam Indonesia UII dengan fakultas-fakultas baru, sehingga UII memiliki 4 Fakultas, yaitu 1 Fakultas Agama; 2 Fakultas Hukum; 3 Fakultas Ekonomi; 4 Fakultas Pendidikan.

a. Periode ADIA Akademi Dinas Ilmu Agama

Di atas telah disebutkan bahwa pada UII terdapat Fakultas Agama. Fakultas Agama ini kemudian dinegerikan dan berdiri sendiri menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri PTAIN berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1950 dengan tujuan memberikan pengajaran studi Islam tingkat tinggi dan menjadi pusat pengembangan serta pendalaman ilmu pengetahuan agama Islam. Berdasarkan perkembangan tersebut di atas, maka hari jadi PTAIN ditetapkan pada tanggal 26 September 1950. PTAIN dipimpin oleh K.H. Muhammad Adnan sebagai ketua Fakultas yang pada tahun 1951 telah memiliki mahasiswa sebanyak 67 orang. PTAIN ini mempunyai 3 jurusan, yaitu Tarbiyah, Qadla dan Dakwah. Mahasiswa yang lulus ujian bakaloreat dan dektoral masing-masing mendapat gelar Bachelor of Art dan Doctorandus dalam Ilmu Agama Islam, dan mereka berhak diangkat dalam jabatan negeri. Setelah PTAIN berdiri di Yogyakarta, pada tanggal 1 Juni 1957 berdiri pula Akademi Dinas Ilmu Agama ADIA di jakarta, dengan tujuan mendidik dan mempersiapkan pegawai negeri guna mendapatkan ijazah pendidikan akademi dan semi akademi sehingga ia dapat menjadi ahli didik agama pada Sekolah Menengah Umum, Sekolah Kejuruan dan Sekolah Agama. Hari jadi ADIA pada tanggal 1 Juni 1957 tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa pada hakikatnya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah kelanjutan dari ADIA. Lama belajar di ADIA berlangsung selama 5 tahun, yang terdiri dari tingkat semi akademi 3 tahun, dan tingkat akademi 2 tahun. Di ADIA terdapat 3 Jurusan, yaitu Jurusan Pendidikan Agama, Jurusan Bahasa Arab dan Jurusan Khusus Imam Tentara. Pimpinan ADIA dipercayakan kepada Prof. Dr. H. Mahmud Yunus sebagai Dekan, dan Prof. H. Bustami A. Gani sebagai Wakil Dekan. Sesuai dengan fungsinya sebagai akademi dinas, mahasiswa yang mengikuti kuliah pada akademi ini terbatas hanya pada mahasiswa tugas belajar yang terdiri atas pegawaiguru agama dalam lingkungan Departemen Agama yang berasal dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia setelah diseleksi.

b. Periode IAIN

Dalam perkembangannya selama 10 tahun, PTAIN mengalami kemajuan pesat, baik dari segi jumlah mahasiswa, maupun dari segi keluasan Ilmu Agama Islam yang dipelajari. Ratusan mahasiswa berdatangan dari berbagai penjuru tanah air, bahkan juga dari Malaysia. Demikian juga perkembangan dalam bidang studi Agama Islam, sehingga semakin di rasakan perlunya terhadap penambahan mata kuliah lain yang mencakup berbagai aspek kehidupan umat manusia dan perkembangan agama Islam. Dalam perkembangan selanjutnya, terutama dalam rangka peningkatan pendid-ikan tinggi Islam, timbulah ide untuk menggabungkan PTAIN yang ada di Yogyakarta dengan ADIA yang ada di Jakarta dalam bentuk universitas atau institut. Usaha tersebut akhirnya terlaksana dengan keluarnya Peraturaan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1960, pada tanggal 24 Agustus 1960 bertepatan dengan tanggal 2 Rabi’ul Aw- wal 1380 Hijriah. Dengan demikian nama Institut Agama Islam Negeri IAIN dapat dires-mikan oleh Menteri Agama dalam suatu upacara yang bertempat di Gedung Kepatihan Yogyakarta. PTAIN yang ada di Yogyakaarta berubah statusnya menjadi Fakultas Ushu- luddin dan Fakultas Syari’ah. Sedangkan ADIA yang ada di Jakarta di ubah menjadi Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Adab. Jurusan PAI merupakan salah satu jurusan yang ada pada Fakultas Tarbiyah saat itu.

c. Periode IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seiring dengan perkembangan IAIN yang demikian cepat yang di tandai dengan adanya fakultas-fakultaas yang tersebar di seluruh Indonesia, maka dipandang perlu untuk mengembangkan IAIN yang berpusat di Yogyakarta menjadi institut yang masing-masing berdiri sendiri. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 49 Tahun 1963, maka di putuskan adanya dua IAIN, masing-masing IAIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta, dan IAIN Syarif Hidaytullah di Jakarta. Sehubungan dengan pengembangan tersebut, maka dilakukan pembagian wilayah koordinasi sebagai berikut: 1 IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengkoordinasikan fakultas- fakultas yang berada di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya. 2 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengkordinasikaan fakultas-fakultas yang berada di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera.

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5 23 165

Problematika Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dalam Mengakses Layanan Administrasi Via Internet : studi simak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 22 77

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 29 73

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Hubungan Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar angkatan Tahun 2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 0

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 11 193

Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Sarana dan Prasarana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 3 97

KAJIAN TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP INTEGRASI ILMU DAN ISLAM ANTARA DOSEN BIDANG ILMU UMUM DENGAN DOSEN BIDANG ILMU AGAMA DI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Ansharullah Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Ind

0 0 14