Konsep Belajar Mengajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual

19 Menarik dan mengevaluasi kesimpulan. Proses ini melibatkan kemampuan menghubungkan kesimpulan dengan bukti yang mendasari atau seharusnya mendasari kesimpulan itu. Mengkomunikasikan kesimpulan yang valid. Cara peserta didik mengungkapkan secara tepat kesimpulan yang dapat ditarik dari bukti yang tersedia. Mendemonstrasikan pemahaman terhadap konsep-konsep sains. Kemampuan peserta didik menggunakan konsep-konsep dalam situasi yang berbeda dari apa yang telah dipelajarinya. PISA menetapkan tiga dimensi besar literasi sains dalam pengukurannya, yakni proses sains, konten sains, dan konteks aplikasi sains. Proses sains merujuk pada proses mental yang terlibat ketika menjawab suatu pertanyaan atau memecahkan masalah, seperti mengidenifikasi dan menginterpretasi bukti serta menerangkan kesimpulan. Termasuk di dalamnya mengenal jenis pertanyaan yang dapat dan tidak dapat dijawab oleh sains, mengenal bukti apa yang diperlukan dalam suatu penyelidikan sains, serta mengenal kesimpulan yang sesuai dengan bukti yang ada. Secara garis besar penilaian PISA, maka PISA menilai dari empat aspek meliputi konteks, konten, kompetensi dan proses serta sikap. 32 Penilaian konteks mengenali situasi kehidupan yang melibatkan sains dan teknologi. Konten yaitu mengetahui gejala alam berdasarkan pengetahuan ilmiah yang meliputi pengetahuan tentang alam. Kompetensi atau proses yaitu mengemukakan kompetensi ilmu yang mencakup isu ilmiah, mengidentifikasi, menjelaskan fenomena alam dan menggambarkan berdasarkan bukti yang ada. Sikap yaitu menunjukkan minat dalam ilmu pengetahuan sains, mendukung penyelidikan ilmiah, motivasi untuk bertindak dengan tanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungan. Konten sains merujuk pada konsep-konsep kunci yang diperlukan untuk memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui 32 PISA 2009, op. cit., p 130. 20 akitivitas manusia. Dalam kaitan ini PISA tidak secara khusus membatasi cakupan konten sains hanya pada pengetahuan yang menjadi materi kurikulum sains sekolah, namun termasuk pula pengetahuan yang dapat diperoleh melalui sumber- sumber lain. Konsep-konsep tersebut diambil dari bidang-bidang studi biologi, fisika, kimia, serta ilmu pengetahuan bumi dan antariksa, yang terkait pada tema-tema utama berikut: struktur dan sifat materi, perubahan atmosfer, perubahan fisis dan perubahan kimia, transformasi energi, gerak dan gaya, bentuk dan fungsi, biologi manusia, perubahan fisiologis, keragaman mahluk hidup, pengendalian genetik, ekosistem, bumi dan kedudukannya di alam semesta serta perubahan geologis.

E. Situasi dan Konteks pada PISA

Sebuah aspek penting dari literasi sains adalah keterlibatan dengan ilmu pengetahuan dalam berbagai situasi. Berurusan dengan isu-isu ilmiah, pilihan metode dan representasi seringkali tergantung pada situasi di mana terdapat masalah. Masalah adalah bagian dari dunia siswa di mana kontekstual itu di nilai. Penilaian dibingkai dalam situasi kehidupan umum dan tidak terbatas pada kehidupan di sekolah. Dalam PISA 2006 fokus dari konteks pada situasi yang berkaitan dengan kelompok swadaya, keluarga dan rekan pribadi, kepada masyarakat sosial dan hidup di seluruh dunia global. Konteks ini mencakup semua elemen rinci digunakan untuk merumuskan pertanyaan. PISA 2006 menilai pengetahuan ilmiah penting yang relevan dengan kurikulum pendidikan sains negara-negara peserta tanpa dibatasi dengan aspek umum dari kurikulum nasional peserta. Penilaian ini dilakukan dengan meminta bukti keberhasilan penggunaan ilmiah kompetensi dalam situasi penting yang mencerminkan dunia dan sesuai dengan fokus PISA ini pada literasi sains. Hal ini melibatkan penerapan pengetahuan tentang alam dunia, dan tentang ilmu pengetahuan itu sendiri, dan evaluasi sikap siswa terhadap hal-hal ilmiah. Berisi aplikasi ilmu pengetahuan, dalam situasi pribadi, sosial, dan global, terutama digunakan sebagai konteks untuk latihan penilaian.