Tujuan dan Fungsi Buku teks

13 buku memakai legalitas berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen Nomor 455 atau 505 atau Permendiknas Nomor 262005 atau Nomor 222007. Disajikan dalam bentuk satu tahun tidak per semester. Mencantumkan harga jual maksimal buku pada jilid luar. Menggunakan kertas HVS bukan kertas koran. Pada bagian jilid muka tidak menggunakan embel-embel tulisan rujukan kurikulum yang digunakan. 21 Berdasarkan pengertian Buku Sekolah Elektronik BSE tersebut, maka para guru atau orang tua tidak perlu khawatir untuk mencetak atau memperbanyak buku BSE. Malah pemerintah menganjurkan untuk mencetaknya agar mempermudah peserta didik dalam belajar. Para orang tua juga bisa mengidentifikasi sendiri buku teks pelajaran yang layak digunakan untuk anak- anak mereka.

5. Penilaian Buku Teks Pelajaran

Komponen penilaian buku teks pelajaran meliputi empat komponen komponen kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, kegrafikaan dan dilaksanakan dalam dua tahap pokok. 22 Komponen penilaian kelayakan harus disesuaikan dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan anak dan kebutuhan masyarakat. Kelengkapan materi dan life skills. Keluasaan materi untuk maju dan berkembang serta keberagaman nilai- nilai sosial yang ada pada masyarakat sekitar. Komponen penilaian kebahasaan meliputi indikator keterbacaan, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar serta logika berbahasa. Buku teks yang baik harus mengikuti bahasa yang mudah di pahami peserta didik sesuai dengan jenjang kelas. Bahasa yang sesuai kaidah dapat mengajarkan siswa berlatih komunikasi yang baik dan benar. Komponen penyajian meliputi teknik sistematika penyajian. Meliputi keruntutan materi dalam penyajian seta pembelajaran. Teknik pembelajaran dimaksudkan dalam observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri, masalah kontekstual, dan menumbuhkan berpikir kritis. 21 Mohamad Waluyo, loc. cit. 22 Pudji Muljono, op. cit., h. 9 14 Komopnen kegrafikaan meliputi indikator ukuranformat buku, desain bagian kulit, desain bagian isi, kualitas kertas, kualitas cetakan, kualitas jilidan. Buku teks yang memiliki kegrafikaan yang bagus akan membuat peserta didik lebih senang untuk membaca. Misalnya dengan desain buku yang center,colour and picture. Memusatkan inti materi di tengah kertas. Mendesain buku dengan banyak warna dan gambar .

B. Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching and Learning

Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks dunia nyata yang dihadapi siswa sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar dan dunia kerja, sehingga peserta didik mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran yakni konstruktivisme constructivism, bertanya questioning, menyelidiki inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modeling, refleksi reflection, dan penilaian autentik authentic assessment. 23 Konstruktivisme constructivism adalah peserta didik mengkonstruksimembangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasarkan pada pengetahuan awal melalui proses interaksi sosial dan asimilasi- akomodasi. Implikasinya adalah pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan. Tanya jawab questioning dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis. Bertanya atau dalam pembelajaran kontekstual dilakukan baik oleh guru maupun peserta didik. Guru bertanya dimaksudkan untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir peserta didik. 23 Masnur Muslich, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet. 3, h. 40 .