Syarat Wajib Zakat Syarat Wajib dan Rukun Zakat dalam Islam

20 sejalan dengan sabda Rasulullah SAW yang disampaikan kepada Muaz bin Jabal ketika diutus ke Yaman menjadi Kadi bahwasanya Rasul bersabda: “jika engkau berhadapan dengan ahlul kitab maka tindakan pertama adalah menyeru mereka agar bersyahadat. Jika mereka menyambut seruan itu, maka mereka bahwa Allah mewajibkan sholat lima kali sehari semalam, mewajibkan berzakat yang diambil dari harta orang- orang kaya dan diserahkan kepada fakir miskin.” Jadi jelaslah bahwa yang wajib dikenai zakat adalah orang kaya muslim. 21 b. Merdeka Menurut ijma’ para ahli fiqih, zakat tidak diwajibkan atas hamba sahaya karena secara hukum mereka tidak mempunyai hak milik, tidak memiliki harta. 22 Begitu pula budak mukatab budak yang dijanjikan kemerdekaannya tidak wajib mengeluarkan karena kendatipun dia memiliki harta, hartanya tidak dimiliki secara penuh. 23 Madzhab maliki berpendapat bahwa tidak ada kewajiban zakat pada harta milik seorang hamba sahaya baik atas nama hamba sahaya itu sendiri maupun atas nama tuannya karena harta milik hamba sahaya tidak sempurna naqish, padahal zakat pada hakikatnya hanya diwajibkan pada harta yang dimiliki secara penuh. 24 c. Baligh dan berakal 21 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, 1987. 22 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam,1987. 23 Ally As’ad, Fathul Muin jilid 2, Kudus: Menara Kudus, hlm. 2. 24 Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995,cet. Ke-6 hlm.99. 21 Syari’at ini dikemukakan oleh madzhab Hanafi. Oleh sebab itu, anak kecil dan orang gila tidak dikenai kewajiban zakat. Karena keduanya tidak termasuk dalam ketentuan orang yang wajib mengerjakan ibadah seperti sholat dan puasa. Akan tetapi, jumhur ulama fiqh tidak menerima syarat ini dengan berpendirian bahwa apabila anak kecil atau orang gila memiliki harta satu nishab atau lebih maka wajib di keluarkan zakatnya dengan alasan bahwa Al Qur’an maupun hadits tidak membedakan apakah pemiliknya baligh dan berakal atau tidak. 25 Menurut para ahli hukum Islam, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar kewajiban zakat dapat dibebankan pada harta yang dipunyai oleh seorang muslim. Syarat-syarat itu adalah: 26 a. Pemilikan yang pasti. Artinya sepenuhnya berada dalam kekuasaan yang punya, baik kekuasaan pemanfaatan maupun kekuasaan menikmati hasilnya. b. Berkembang. Artinya harta itu berkembang, baik secara alami berdasarkan sunnatullah maupun bettambah karena ikhtiar atau usaha manusia. c. Melebihi kebutuhan pokok. Artinya harta yang dipunyai oleh seseorang itu melebihi kebutuhan pokok yang diperlukan oleh diri dan keluarganya untuk hidup wajar sebagai manusia. 25 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam,1988. 26 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf Jakarta:Universitas Indonesia UI-Press, 1988, cet. Ke-1, hlm. 41. 22 d. Bersih dari hutang. Artinya harta yang dipunyai oleh seseorang itu bersih dari hutang, baik hutang kepada Allah nazar, wasiat maupun hutang kepada sesama manusia. e. Mencapai nishab. Artinya mencapai jumlah minimal yang wajib dikeluarkan zakatnya. f. Mencapai hawl. Artinya harus mencapai waktu tertentu pengeluaran zakat, biasanya dua belas bulan atau setiap kali menuai atau panen. Ada 2 kelompok benda zakat yaitu zakat modal dan zakat pendapatan, persyaratan “berlaku satu tahun” hanya diterapkan pada zakat modal, misalnya ternak, uang dan harta benda dagang. Sedangkan pada zakat pendapatan, persyaratan “berlaku satu tahun” tidak diberlakukan, karena zakat yang dikeluarkannya adalah pada saat pendapatan diterima. 27

2. Rukun Zakat

Rukun zakat ialah mengeluarkan sebagian dari nishab harta, dengan melepaskan kepemilikan terhadapnya, menjadikannya sebagai milik orang fakir, dan menyerahkannya kepadanya, atau harta tersebut diserahkan kepada wakilnya; yakni imam atau orang yang bertugas untuk memungut zakat. 28 27 Yusuf al-Qardhawi, Fiqh Az-Zakah, hlm. 161. 28 Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995, cet. Ke-6, hlm.97-98. 23

3. Macam-Macam Zakat

Zakat terdiri dari dua macam yakni: 1. Zakat mal atau zakat harta adalah bagian dari harta kekayaan seseorang juga badan hukum yang wajib dikeluarkan untuk golongan orang-orang tertrentu setelah dipunyai selama jangka waktu tertentu dalam jumlah minimal tertentu. 2. Zakat Fitrah adalah zakat pengeluaran wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mempunyai kelebihan dari keperluan keluarga yang wajar pada malam dan hari raya Idulfitri. 29

4. Orang-Orang yang Berhak Menerima Zakat Mustahiq Zakat

Para ulama madzhab sependapat bahwa golongan yang berhak menerima zakat itu ada delapan, dari semuanya sudah disebutkan dalam al- Qur’an Surat at- Taubah 9 ayat 60, seperti berikut:                           Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus- pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS. At-Taubah 9: 60 29 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf, Jakarta:Universitas Indonesia UI-Press, 1998, cet. Ke-1, hlm. 42.