Menguraikan kewajiban zakat secara umum yang terdiri dari Dideskripsikan tentang gambaran umum wilayah yang dijadikan

13

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT

A. Definisi dan Dasar Hukum Zakat

1. Definisi Zakat

Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al- barakatu “keberkahan”, al-namaa, “pertumbuhan dan perkembangan”, al-Taharah, “kesucian”, dan al-Salah, “keberesan”. 1 Menurut terminologi istilah zakat adalah nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu pula yang diwajibkan oleh Allah SWT. untuk dikeluarkan dan diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. 2 Zakat menurut syara’, Al-Mawardi dalam kitab Al-Hawi berkata: يش خأ حي ص سا ة اكزلا اص أ ى ع ص ص ل ا ص ص ء ف ةص ص ةفئ اطل ةص ص 3 Artinya: “Zakat itu nama bagi pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu untuk diberikan kepada golongan yang tertentu. ” Kata zakat merupakan kata dasar dari zaka memiliki beberapa arti, yaitu berkembang, bertumbuh, dan bertambah. 4 Menurut lisan al Arab, kata zaka 1 Majma Lughah al-Arabiyah, al- Mu’jam al-Wasith, Mesir: daar al-Ma’arif, 1972 Juz I, hlm.396. 2 Muhammad, Zakat Profesi: Wacana Pemikiran dalam Fiqh Kontemporer, Jakarta: Salemba Diniyah, 2002, hlm. 10. 3 Abu Hasan Ali bin Muhammad bin Hubaid, Al-Bishri, Al-Baghdadi, Cet.1 Juz 3, 1984, hlm. 71. 14 mengandung arti suci, tumbuh, berkah, dan terpuji. Zakat menurut istilah fiqh adalah sejumlah harta tertentu yang harus diserahkan kepada orang-orang yang berhak menurut syari’at Allah SWT. 5 Sedangkan secara istilah, meskipun para ulama mengemukakannya dengan redaksi yang agak berbeda antara satu dan lainnya, akan tetapi pada prinsipnya sama, yaitu bahwa zakat adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya, untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula. Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dengan pengertian menurut istilah sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa setiap harta yang dikeluarkan zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh, bertambah, suci dan beres baik. Adapun definisi zakat yang telah dikemukakan oleh beberapa ulama, diantaranya: Ulama’ Madzhab Maliki mendefinisikan dengan “mengeluarkan sebagian yang khusus pula yang telah mencapai nishab batas kuantitas yang mewajibkan zakat kepadaorang yang berhak menerimanya mustahiqq-nya .” Dengan catatan, kepemilikan itu penuh dan mencapai hawlsetahun, bukan barang tambang dan bukan pertanian. 6 Ulama’ Madzhab Hanafi mendefinisikannya dengan “pemilikan bagian tertentu dari harta tertentu yang dimiliki seseorang berdasarkan ketetapan Allah 4 Ahmad Warso Munawar, Al-Munawir Kamus Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progresif, 1997, hlm. 577. 5 Mursyidi, Akutansi Zakat Kontemporer, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003, hlm. 75 6 Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995, cet. Ke-6 hlm. 83.