25
a. Ketidakmapuan pemenuhan kebutuhan materi.
b. Ketidakmampuan dalam mencari nafkah.
3. Amil
Para pemungut zakat atau amilin adalah orang yang ditugaskan oleh imam kepala pemerintah atau wakilnya untuk mengumpulkan zakat. Dengan demikian
mereka adalah pemungut-pemungut zakat, termasuk para penyimpan, pengembala- pengembala ternak, dan yang mengurus administrasinya.
34
Oleh karena itu, amil zakat berhak mendapat bagian dari kuota amil yang diberikan oleh pihak mengangkat mereka dengan catatan bagian tersebut tidak
melebihi dari upah yang pantas. Supaya total gaji para amil dan biaya administrasi itu tidak lebih dari seperdelapan zakat.
35
Sehingga mustahik yang lain akan tetap mendapat bagian dari dana zakat sesuai dengan porsinya.
4. Muallaf
Muallaf adalah orang yang sudah masuk Islam tetapi keislamannya masih lemah maka ia diberi zakat agar imannya semakin kuat. Jadi tujuan pemberian zakat
terhadapnya adalah untuk melunakkan hatinyaagar tetap dalam Islam. Pada mulanya golongan ini terdiri dari orang-orang kafir Quraisy yang turut serta pada perang
Hunain dan kepada mereka diberikan berbagai macam sedekah oleh Rasulullah SAW.terutama sekali harta rampasan, bahkan kadang-kadang bagian mereka lebih
34
Al-Furqon Hasbi, 125 Masalah Zakat Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008,hlm. 163.
35
Hikmat Kurnia, Ade Hidayat, Panduan Pintar Zakat, hlm. 143.
26
besar dari bagian orang Islam sendiri. Gunanya ialah untuk membujuk dan menjinakkan hati mereka, agar mereka berniat masuk agama Islam.
Sebagian ulama berpendapat, bahwa muallaf itu sendiri dari kaum Yahudi dan Nasrani yang telah memeluk Islam.Sebagiannya pula berpendapat, terdiri dari
kepala-kepala orang-orang musyrik yang mempunyai pengaruh dan pengikut yang banyak.Kepada mereka diberikan zakat, agar mereka memeluk Islam, dan dengan itu
ikut serta pula pengikut mereka yang banyak itu. Rasulullah SAW. pernah memberikan harta yang banyak kepada mereka seperti Abu Sufyan bin Harb, Haris
bin Hisyam, Suhail bin Amru, Huwaitib bin Abdul Uzza, masing-masingnya mendapat 100 ekor unta.
Apakah golongan muallaf itu masih didapati sampai akhir zaman? Umar bin Khattab, Hasan, Sya’bi berkata, sudah habis masa muallaf itu, karena Islam telah
menjadi kuat. Demikian pendapat yang kuat dalam mazhab Malik dan ahli rakyu.Menurut keterangan sebagian ulama dari kalangan Hanafiah, para sahabat telah
ijmak mengatakan sebagaimana yang dikatakan Umar itu.Berkata jumhur ulama, bagian mereka tetap ada, karena kadang-kadang imam merasa perlu untuk membujuk
mereka ke dalam Islam, seperti biaya dan perbelanjaan dakwah Islam yang amat diperlukan, istimewa pada masa sekarang ini.
Kalau kita perhatikan alasan Umar yang menghentikan bagian golongan muallaf itu karena katanya Islam itu telah kuat, maka dengan alasannya itu juga, jika