24
Berdasarkan ayat diatas dapat kita ketahui golongan penerima zakat yaitu:
1. Fakir
Menurut pandangan mayoritas jumhur ulama fikih, fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan penghasilan yang halal, atau yang mempunyai harta yang
kurang dari nishab zakat dan kondisinya lebih buruk dari pada orang miskin.
30
Oleh
karena itu fakir menjadi prioritas utama dalam menyalurkan dana zakat. 2.
Miskin
Miskin adalah orang yang memiliki mata pencaharian tetap, tetapi penghasilannya belum cukup untuk keperluan minimal bagi kebutuhan diri dan
keluarganya.
31
Miskin menurut mayoritas jumhur ulama adalah orang yang tidak memiliki harta dan tidak mempunyai pencarian yang layak untuk memenuhi
kebutuhannya.
32
Secara umum pengertian yang dipaparkan oleh para ulama mazhab untuk fakir dan miskin tidak jauh dari indikator ketidakmampuan secara materi untuk
memenuhi kebutuhannya, atau indikator kemampuannya mencari nafkah usaha, dimana dalam hasil usaha tersebut belum bisa memenuhi kebutuhannya. Dengan
demikian, indikator umum yang ditekankan para imam mazhab adalah:
33
30
Hikmat Kurnia, Ade Hidayat, Panduan Pintar Zakat Jakarta: Qultum Media, 2008, hlm. 140.
31
Al-Furqon Hasbi, 125 Masalah Zakat Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008, hlm. 155.
32
Hikmat Kurnia, Ade Hidayat, Panduan Pintar Zakat, hlm. 141.
33
M. Arief Mufraini, Akutansi dan Manajemen Zakat: Mengomunikasikan Kesadaran dan Membangun Jaringan Jakarta: Kencana, 2006, hlm. 183.
25
a. Ketidakmapuan pemenuhan kebutuhan materi.
b. Ketidakmampuan dalam mencari nafkah.
3. Amil
Para pemungut zakat atau amilin adalah orang yang ditugaskan oleh imam kepala pemerintah atau wakilnya untuk mengumpulkan zakat. Dengan demikian
mereka adalah pemungut-pemungut zakat, termasuk para penyimpan, pengembala- pengembala ternak, dan yang mengurus administrasinya.
34
Oleh karena itu, amil zakat berhak mendapat bagian dari kuota amil yang diberikan oleh pihak mengangkat mereka dengan catatan bagian tersebut tidak
melebihi dari upah yang pantas. Supaya total gaji para amil dan biaya administrasi itu tidak lebih dari seperdelapan zakat.
35
Sehingga mustahik yang lain akan tetap mendapat bagian dari dana zakat sesuai dengan porsinya.
4. Muallaf
Muallaf adalah orang yang sudah masuk Islam tetapi keislamannya masih lemah maka ia diberi zakat agar imannya semakin kuat. Jadi tujuan pemberian zakat
terhadapnya adalah untuk melunakkan hatinyaagar tetap dalam Islam. Pada mulanya golongan ini terdiri dari orang-orang kafir Quraisy yang turut serta pada perang
Hunain dan kepada mereka diberikan berbagai macam sedekah oleh Rasulullah SAW.terutama sekali harta rampasan, bahkan kadang-kadang bagian mereka lebih
34
Al-Furqon Hasbi, 125 Masalah Zakat Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008,hlm. 163.
35
Hikmat Kurnia, Ade Hidayat, Panduan Pintar Zakat, hlm. 143.