Hikmah Zakat Tujuan dan Hikmah Zakat
44
harta yang dikeluarkan zakatnya, maupun bagi masyarakat keseluruhan.Hikmah dan manfaat tersebut antara lain tersimpul sebagai berikut:
62
a. Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT, mensyukuri nikmat-Nya,
menumbuhkan akhlak
mulia dengan
rasa kemanusiaan
yang tinggi,
menghilangkan sifat kikir, rakus dan materialistis, menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus membersihkan mengembangkan harta yang dimiliki.
b. Karena zakat merupakan hak mustahik, maka zakat berfungsi untuk menolong,
membantu, dan membina mereka, terutama fakir miskin kerah kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup
dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT, terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan hasad yang mungkin
timbul dari kalangan mereka, ketika mereka melihat orang kaya yang memiliki harta yang cukup banyak. Zakat sesungguhnya bukanlah sekedar memenuhi
kebutuhan para mustahik, terutama fakir miskin yang bersifat konsumtif dalam waktu sesaat, akan tetapi memberikan kecukupan dan kesejahteraan kepada
mereka, dengan cara menghilangkan atau memperkecil penyebab kehidupan mereka menjadi miskin dan menderita.Kebakhilan dan keengganan berzakat,
disamping akan menimbulkan sifat hasad dan dengki dari orang-orang miskin dan menderita, juga akan mengundang azab Allah SWT.
62
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani,
2002, h. 9-15.
45
c. Sebagai pilar amal bersama jama’i antara orang-orang kaya yang berkecukupan
hidupnya dan para mujahid seluruh waktunya digunakan untuk berjihad dijalan Allah SWT, yang karena kesibukannya tersebut, ia tidak memiliki waktu dan
kesempatan untuk berusaha dan berikhtiar bagi kepentingan nafkah diri dan keluarganya. Disamping sebagai pilar amal bersama, zakat merupakan salah satu
bentuk konkret jaminan sosial yang disyari’atkan oleh ajaran Islam.Melalui zakat, kehidupan orang-orang fakir, miskin dan orang-orang menderita lainnya akan
terpelihara dengan baik. Zakat merupakan salah satu bentuk perintah Allah SWT.untuk senantiasa melakukan tolong-menolong kebaikan dan takwa.
d. Sebagai salah satu sumber bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang
harus dimiliki umat Islam, seperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, sosial maupun ekonomi, sekaligus sebagai sarana pengembangan kualitas sumber daya
manusia muslim. Hampir semua ulama sepakat bahwa orang yang menuntut ilmu berhak menerima zakat atas nama golongan fakir dan miskin maupun sabilillah.
e. Untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, sebab zakat itu bukanlah
membersihkan harta yang kotor, akan tetapi mengeluarkan bagian dari hak orang lain dari harta yang kita usahakan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan
Allah SWT yang terdapat dalam f.
Dari sisi pembanguna kesejahteraan umat, zakat merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan. Zakat yang dikelola dengan baik, memungkinkan terjadi
pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan pendapatan, economic with equity. Monzer Kahf menyatakan zakat dan sistem pewarisan Islam cenderung kepada
46
distribusi harta yang egaliter dan bahwa sebagai manfaat dari zakat, harta akan selalu beredar. Zakat akan mencegah akumulasi harta pada suatu tangan dan pada
saat yang sama mendorong manusia untuk melakukan investasi dan mempromosikan distribusi. Zakat juga merupakan institusi yang komphrensif
untuk distribusi harta karena hal ini menyangkut harta setiap muslim secara praktis, saat harta telah sampai melewati nishab.
g. Dorongan ajaran Islam yang begitu kuat kepada orang-orang yang beriman untuk
berzakat, berinfak dan bersedekah. Menunjukkan bahwa ajaran Islam mendorong umatnya untuk menjadi orang kaya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. Zakat yang dikelola dengan baik akan mampu membuka lapangan kerja dan usaha yang luas, sekaligus penguasaan aset-aset oleh umat Islam.
63
63
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002, hlm. 9-15.
47