DEMAM DEMAM REMATIK AKUT DEMAM

191

6. DEMAM DEMAM REMATIK AKUT

MANIFESTASI TIRAH BARING OBAT ANTI INFLAMASI KEGIATAN KLINIS Artritis tanpa Total: 2 minggu Asetosal 100 mgkgBB Masuk sekolah setelah karditis selama 2 minggu, 4 minggu, Mobilisasi bertahap 75 mgkgBB selama Bebas berolah raga 2 minggu 4 minggu berikutnya. Artritis + karditis Total: 4 minggu Sama dengan di atas Masuk sekolah setelah tanpa 8 minggu, kardiomegali Mobilisasi bertahap Bebas berolah raga 4 minggu Artritis + Total: 6 minggu Prednison 2 mgkgBB Masuk sekolah setelah kardiomegali selama 2 minggu, tapering 12 minggu, Mobilisasi bertahap off selama 2 minggu Jangan olah raga berat 6 minggu Asetosal 75 mgkgBB mulai atau kompetitif awal minggu ke-3 selama 6 minggu Artritis + Total: selama Sama dengan di atas Masuk sekolah setelah kardiomegali + dekompensasi kordis 12 minggu Dekompensasi dekompensasi teratasi. kordis Mobilisasi bertahap Dilarang olah raga 2-5 th 192

6. DEMAM

193 Gizi Buruk 7.1 Diagnosis 194 7.2 Penilaian awal anak gizi buruk 194 7.3 Tatalaksana perawatan 196 7.4 Tatalaksana Umum 197 7.4.1 Hipoglikemia 197 7.4.2 Hipotermia 198 7.4.3 Dehidrasi 199 7.4.4 Gangguan keseimbangan elektrolit 202 7.4.5 Infeksi 203 7.4.6 Deļ¬siensi zat gizi mikro 204 7.4.7 Pemberian makan awal 205 7.4.8 Tumbuh kejar 211 7.4.9 Stimulasi sensorik 214 7.4.10 Malnutrisi pada bayi umur 6 bulan 214 7.5 Penanganan kondisi penyerta 215 7.5.1 Masalah pada mata 215 7.5.2 Anemia berat 215 7.5.3 Lesi kulit pada kwashiorkor 216 7.5.4 Diare persisten 216 7.5.5 Tuberkulosis 217 7.6 Pemulangan dan tindak lanjut 217 7.7 Pemantauan dan evaluasi kualitas perawatan 219 7.7.1 Audit mortalitas 219 7.7.2 Kenaikan berat badan selama fase rehabilitasi 219 Yang dimaksud dengan gizi buruk pada buku ini adalah terdapatnya edema pada kedua kaki atau adanya severe wasting BBTB 70 atau -3SD a , atau ada gejala klinis gizi buruk kwashiorkor, marasmus atau marasmik- kwashiorkor Walaupun kondisi klinis pada kwashiorkor, marasmus, dan marasmus kwashiorkor berbeda tetapi tatalaksananya sama. Catatan: isi buku Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk TAGB, Buku I dan II Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2003, 2005, 2006 tidak bertentangan dengan isi bab ini. a SD = skor Standard Deviasi atau Z-score. Berat badan menurut tinggi atau panjang badan BBTB-PB -2 SD menunjukkan bahwa anak berada pada batas terendah dari kisaran normal, dan -3SD menunjukkan sangat kurus severe wasting. Nilai BBTB atau BBPB sebesar -3SD hampir sama dengan 70 BBTB atau BBPB rata-rata median anak. Tentang cara menghitung dan tabel, lihat Lampiran 5. 194

7. GIZI BURUK