56
3. B
A Y
I M U
D A
oral 2 tetes ke mulut bayi saat akan pulang dari rumah sakit.
3.4. Pencegahan infeksi bayi baru lahir
Sebagian besar infeksi neonatal dini dapat dicegah dengan:
• Higiene dan kebersihan yang baik selama persalinan • Perhatian khusus pada perawatan tali pusat
• Perawatan mata.
Sebagian besar infeksi neonatal lanjut didapat di rumah sakit. Hal ini dapat dicegah dengan:
• ASI eksklusif • Prosedur cuci tangan yang ketat bagi semua staf dan keluarga sebelum dan
sesudah memegang bayi • Tidak menggunakan air untuk pelembapan dalam inkubator Pseudomonas
akan mudah berkolonisasi atau hindari penggunaan inkubator gunakan perawatan metode kanguru
• Sterilitas yang ketat untuk semua prosedur • Tindakan menyuntik yang bersih
• Hentikan pemberian cairan intravena IV jika tidak diperlukan lagi • Hindari transfusi darah yang tidak perlu.
3.5. Manajemen bayi dengan Asfiksia Perinatal
Tindakan awal adalah resusitasi efektif lihat di atas. Akibat terganggunya suplai oksigen ke organ-organ sebelum, selama atau segera sesudah
kelahiran mungkin timbul masalah berikut dalam beberapa hari sesudah kelahiran:
Kejang: obati dengan fenobarbital lihat halaman 59. Periksa glukosa. Apnu: sering terjadi sesudah asfiksia berat saat kelahiran, kadang terkait
kejang. Atasi dengan resusitasi. Ketidakmampuan mengisap: minumkan susu melalui pipa orogastrik. Hati-hati
terhadap keterlambatan pengosongan lambung yang dapat mengakibatkan regurgitasi minum.
Tonus motorik buruk: tungkai lemas atau kaku spastis.
57
3. B
A Y
I M U
D A
Prognosis tidak begitu buruk untuk bayi-bayi yang mengalami pemulihan fungsi motorik dan mulai mengisap. Keadaan ini harus dibahas dengan orangtua
selama bayi di rumah sakit.
3.6. Tanda Bahaya pada bayi baru lahir dan bayi muda
Tanda dan gejala sakit berat pada bayi baru lahir dan bayi muda sering tidak spesifik. Tanda ini dapat terlihat pada saat atau sesudah bayi lahir, saat bayi
baru lahir datang atau saat perawatan di rumah sakit. Pengelolaan awal bayi baru lahir dengan tanda ini adalah stabilisasi dan mencegah keadaan yang
lebih buruk. Tanda ini mencakup:
Tidak bisa menyusu Kejang
Mengantuk atau tidak sadar Frekuensi napas 20 kalimenit atau apnu pernapasan berhenti selama
15 detik Frekuensi napas 60 kalimenit
Merintih Tarikan dada bawah ke dalam yang kuat
Sianosis sentral.
TATALAKSANA KEDARURATAN tanda bahaya:
Beri oksigen melalui nasal prongs atau kateter nasal jika bayi muda mengalami sianosis atau distres pernapasan berat.
Beri VTP dengan balon dan sungkup halaman 53, dengan oksigen 100 atau udara ruangan jika oksigen tidak tersedia jika frekuensi napas terlalu lambat
20 kalimenit. Jika terus mengantuk, tidak sadar atau kejang, periksa glukosa darah.
Jika glukosa 45 mgdL koreksi segera dengan bolus 200 mgkg BB dekstrosa 10 2 mlkg BB IV selama 5 menit, diulangi sesuai keperluan
dan infus tidak terputus continual dekstrosa 10 dengan kecepatan 6-8 mgkg BBmenit harus dimulai. Jika tidak mendapat akses IV, berikan
ASI atau glukosa melalui pipa lambung.
Beri fenobarbital jika terjadi kejang lihat halaman 59.
58
3. B