Manfaat Perilaku Gigih Belajar Mengamalkan Agama Islam Kelas 6 Khusnul Imam Laili Ivana Mochammad Cholis dan A 2011

141 Bab 9, Membiasakan Perilaku Terpuji Sifat gigih adalah sifat yang pantang menyerah dalam berusaha dan mempertahankan kebenaran yang diyakininya. Meskipun merupakan perilaku terpuji, gigih tidak boleh keterlaluan karena kita akan dijauhi teman dan dianggap sok alim. Kita harus gigih dalam segala hal agar bisa meraih kesuksesan. Asalkan kita gigih, semua cita-cita kita akan tercapai tanpa harus berdoa pada Allah swt. Perilaku tidak gigih dalam belajar akan menyebabkan kegelisahan ketika ujian. Orang yang tidak gigih akan menyesal di kemudian hari.

1. Mendata Perilaku Tolong-menolong Kaum Ansar

Seperti kisah kaum Muhajirin, kaum Ansar juga mempunyai perilaku menonjol yang harus kita teladani. Sifat dan perilaku itu adalah tolong-menolong. Perilaku tolong menolong kaum Ansar ini tampak ketika mereka menerima kaum Muhajirin Makkah. Mereka dengan gembira menolong kaum Muhajirin yang terusir dari negerinya sendiri. Berkat perilaku tolong menolong kaum Ansar ini, kaum Muhajirin mendapatkan kehidupan yang layak di Madinah. Mereka saling bekerja sama bahu-membahu memajukan Islam. Mereka anggap kaum Muhajirin adalah saudara mereka sendiri. Jika saudara mereka sakit mereka juga akan merasa sakit. Jika saudara mereka lapar mereka juga akan merasa lapar. Karena itulah, mereka dengan senang hati membagi dua harta, ternak, bahkan tempat tinggalnya untuk kaum Muhajirin. Hal ini merupakan realisasi dari sabda Nabi Muhammad saw. yang artinya: Hadis 1 “Mukmin yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling memperkuat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya. Rasulullah saw. sambil memasukkan jari-jari tangan ke sela jari jari lainnya H.R. Muttafaqun ‘alaih Hadis 2 “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam menjalin cinta dan kasih sayang di antara mereka bagaikan tubuh yang satu, apabila ada anggota tubuh yang merasa sakit, maka seluruh anggota yang lainnya merasa demam dan tidak bisa tidur.” H.R. Muslim Hadis 3 “Orang-orang Muslim itu darahnya saling menyuplai, yang lemah di antara mereka akan berusaha membebaskan tanggungannya dan yang kuat di antara mereka berusaha menyelamatkan yang lemah, mereka adalah satu tangan kekuatan untuk menghadapi pihak-pihak selain mereka musuh-