Pengertian Hari Akhir Belajar Mengamalkan Agama Islam Kelas 6 Khusnul Imam Laili Ivana Mochammad Cholis dan A 2011

26 Pendidikan Agama Islam untuk SD kelas 6 Setelah semuanya hancur, malaikat Israfil dihidupkan oleh Al- lah untuk meniupkan terompet. Setelah terompet ditiup, bangkitlah manusia, jin, dan malaikat. Semuanya akan hidup kembali. Manusia dari zaman Nabi Adam sampai manusia hari akhir nanti akan bangkit. Mereka dikumpulkan di sebuah padang luas tanpa pohon. Padang itu disebut padang Mahsyar. Padang yang sangat panas. Manusia tenggelam dengan keringatnya. Matahari hanya berjarak sejengkal dari kepala manusia. Bayangkan, betapa mengerikannya hari kiamat itu. Namun, hal itu tidak akan dialami oleh orang saleh. Orang yang waktu di dunia selalu berbuat baik, dan jika berbuat dosa langsung bertobat. Setelah itu, manusia menunggu giliran pemeriksaan amal kebaikannya. Manusia yang amal kebaikannya banyak maka dia akan masuk surga. Bagi yang amal kejelekannya banyak dia akan masuk neraka. Tidak ada yang dapat disembunyikan manusia. Kebaikan dan kejahatan sekecil atom sekalipun tidak akan luput dari pemerikasaan Allah swt. Untuk itu, berbuat baiklah selalu dan segera bertobatlah jika berbuat dosa.

3. Manfaat Beriman Pada Hari Akhir

Sebagai seorang muslim, kita harus beriman pada hari akhir. Beriman pada hari akhir mempunyai manfaat sebagai berikut. 1. Kita akan selalu berusaha bertobat dan melakukan kebaikan untuk bekal di akhirat nanti. 2. Kita akan takut berbuat jahat karena di hari akhir nanti kejahatan akan mendapatkan balasan setimpal. 3. Kita tidak akan mempunyai sifat sombong, sebab kita mengetahui bahwa sehebat apapun manusia pasti hancur. 4. Kita akan selalu bersyukur atas nikmat Allah karena hanya Al- lah yang maha kuasa sementara manusia lemah belaka.

4. Macam-macam Hari Akhir

Hari kiamat dibagi menjadi dua, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra.

a. Kiamat Sugra

Kiamat sugra disebut juga kiamat kecil. Artinya, berakhirnya sebagian alam atau kehidupan manusia. Gunung meletus, gempa bumi, dan Tsunami, adalah contoh kiamat sughra. Kematian hewan atau manusia juga merupakan contoh kiamat sugra. Setiap manusia pasti akan mati. Kalian juga akan mati. Tidak ada seorangpun yang tahu kapan kematian itu datang. Tidak ada seorangpun yang bisa mengelak, meminta untuk dimajukan atau dimundurkan waktu kematiannya. Allah swt. berfirman: Gambar 2.2 Kematian merupakan kiamat sugra Sumber: dok. penulis Artinya: Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu Q.S. ² li Imr ± n 185 Kullu nafsin ©±’iqatul-mauti, wa innam± tuwaffauna ujµrakum yaumal- qiy±mahti 27 Bab 2, Iman Kepada Hari Akhir Kematian adalah keluarnya roh dari jasad. Jasad manusia akan hancur sedangkan rohnya tetap hidup. Jasad manusia akan kembali menjadi tanah karena berasal dari tanah. Roh akan kembali kepada Allah karena roh berasal dari Allah swt. Sejak saat itu pula, semua amal ibadah manusia yang berhubungan dengan dunia terputus kecuali oleh tiga hal berikut. 1. Amal jariah, harta yang disedekahkan, diinfakkan atau diwakafkan untuk kepentingan orang banyak. 2. Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang diajarkan kepada orang lain dan diamalkan atau digunakan oleh orang tersebut secara terus- menerus. 3. Anak saleh yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya.

b. Kiamat Kubra

Kiamat kubra disebut juga kiamat besar. Artinya, berakhirnya atau hancurnya kehidupan di alam semesta. Bumi bergoncang dengan dasyat, planet–planet dan bintang-bintang di angkasa bertabrakan, gunung-gunung berhamburan, matahari semakin dekat dengan bumi, dan manusia beterbaran bagai anai-anai. Hal itu sudah digambarkan oleh Allah swt. dalam Surah Az-Zalzalah berikut. 1. Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, 2. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, 3. Dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi pada bumi ini?” 4. Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, 5. karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerin- tahkan yang sedemikian itu padanya. 6. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diper- lihatkan kepada mereka balasan semua perbuatannya. 7. Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah , niscaya dia akan melihat balasannya, 8. dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah , niscaya dia akan melihat balasannya.