136
Pendidikan Agama Islam untuk SD kelas 6
berdakwah menyebarkan agama Islam. Hal ini mereka lakukan terhadap keluarga dan sahabat dekat. Ada yang menerima
memang, namun banyak yang menolak. Tidak hanya menolak, biasanya penolakannya disertai ejekan, cemoohan, bahkan
ancaman.
Jalan dakwah mereka selalu dihalang-halangi oleh kaum Kafir. Mereka difitnah, selalu diintai, dan disorot perilakunya. Namun
,
berkat kegigihan dan strategi yang jitu dari Rasulullah saw. akhirnya kegigihan mereka membuahkan hasil. Pelan tapi pasti,
umat Islam semakin bertambah. Dakwah mengalami kemajuan. Dari secara sembunyi-sembunyi akhirnya meningkat dengan cara
terang-terangan. Kegigihan mereka dalam berdakwah sangat bermanfaat bagi tersiarnya agama Islam.
c. Gigih dalam menghadapi cobaan
Kegigihan ini sangat tampak tercermin dalam perilaku kaum Muhajirin. Berbagai cobaan mereka hadapi. Namun, mereka tetap
gigih dan pantang menyerah. Banyak di antara mereka yang asalnya kaya menjadi miskin karena diusir oleh keluarganya dan
tidak ada lagi yang mau bekerjasama. Banyak di antara mereka yang awalnya hidup tentram, kemudian harus dikejar-kejar dan
hidup tidak tenang. Mereka juga banyak mengalami siksaan dari kaum Quraisy. Ada yang dihimpit batu. Ada yang disiksa di padang
pasir. Ada yang ibunya disiksa sampai meninggal. Semua siksaan dan ancaman itu tidak menggoyahkan keimanan mereka. Mereka
gigih menghadapi cobaan. Mereka sadar bahwa cobaan itu datangnya dari Allah untuk menguji sejauh mana keimanan
mereka.
d. Gigih dalam mencapai Tujuan
Di bawah kepemimpinan Rasulullah saw. tujuan ummat Is- lam Makkah waktu itu adalah menyebarkan dakwah Islam seluas-
luasnya. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan kegigihan yang luar biasa. Berbagai strategi dakwah dilakukan. Kegigihan yang
paling tampak dalam hal ini adalah ketika kaum Muhajirin harus hijrah ke Madinah. Mereka harus keluar dari tanah tumpah darah
mereka menuju ke negeri orang yang masih asing. Mereka meninggalkan keluarga dan harta bendanya. Mereka menempuh
perjalanan jauh yang penuh marabahaya. Padang pasir tandus siap menelan siapa saja yang melewatinya. Ular berbisa dan binatang
buas gurun pasir juga siap menerkam kapan saja. Mereka berjalan berhari-hari dari Makkah menuju Madinah dengan bekal
seadanya. Itulah bukti kegigihan mereka dalam menggapai tujuan.
3. Membiasakan Perilaku Gigih dalam Kehidupan sehari-hari
Perilaku gigih seperti yang ditunjukkan kaum Muhajirin harus kita tiru. Perilaku gigih itu sangat berguna dalam kehidupan kita. Tidak
ada keberhasilan tanpa kegigihan. Kegigihan ini harus diterapkan dalam
Foto 9.1 Hijrah menunjukkan kegigihan kaum Muhajirin
Sumber:Google.Images.com
137
Bab 9, Membiasakan Perilaku Terpuji
segala hal dan sisi kehidupan. Belajar, bekerja, dan beribadah membutuhkan kegigihan. Dalam melakukan sesuatu semua orang akan
mendapati rintangan, halangan, dan cobaan. Orang yang gigih akan menghadapi rintangan dan cobaan itu. Orang yang tidak gigih akan
mundur dan lebih senang berada dalam situasi sebelumnya. Orang gigih akan terus maju sedangkan orang yang tidak gigih akan tetap di
tempat bahkan mundur.
Perhatikan perjuangan kaum Muhajirin. Jika mereka mundur dalam menghadapi rintangan dan cobaan, mereka akan tetap ada pada
kekafiran dan kejahiliahan. Namun, berkat kegigihan mereka, mereka menikmati indahnya Islam dan jasa mereka menyebarkan Islam
dikenang sampai sekarang.
Perilaku kegigihan kaum Muhajirin dapat kalian terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh perilaku kegigihan yang dapat
kalian terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
a. Gigih dalam beribadah pada Allah
Gigih dalam beribadah adalah kegigihan dalam menjalankan perintah Allah, misalnya salat. Dalam salat kalian harus gigih.
Seringkali kita malas salat ketika waktu salat sudah tiba. Waktu azan tiba, kita masih asyik bermain. Anak yang gigih beribadah
tidak begitu. Anak yang gigih akan meninggalkan semua kegiatannya untuk salat. Dia tidak akan mau diajak teman untuk
bermain jika belum salat.
b. Gigih dalam belajar
Gigih dalam belajar ditunjukkan dengan kegigihan dalam mengatur waktu belajar. Anak yang gigih akan berusaha rutin
belajar. Belajar tidak hanya ketika akan ujian. Belajar dilakukan setiap hari. Sore hari belajar pelajaran yang diajarkan tadi pagi,
malam hari belajar pelajaran yang akan diajarkan besok pagi. Anak yang gigih dalam belajar tidak akan bermain sebelum belajar. Pada
waktu dia harus belajar dia tidak akan menonton televisi , apapun acaranya. Jika ada mata pelajaran yang tidak bisa, dia tidak akan
menyerah. Dia akan berusaha bertanya dan mencari pemecahannya.
c. Gigih dalam melaksanakan tugas atau tanggung jawab bekerja
Dalam melaksanakan tugas kita juga harus gigih. Kadang, tugas yang dibebankan pada kita menumpuk dan sulit. Kita tidak
boleh putus asa. Misalnya, kalian diminta oleh ibu mencuci piring banyak dan berlemak. Kalian harus gigih menyelesaikannya. Tanpa
kegigihan, tugas itu tidak akan selesai dengan baik. Jika kalian tidak gigih, bisa saja piringnya banyak yang pecah, atau lemaknya tidak
bisa hilang. Jika kalian gigih dalam melaksanakan tugas, tugas tersebut akan selesai dengan baik. Kalian akan mendapat
penghargaan atau hadiah.
d. Gigih dalam menghadapi cobaan dan godaan
Cobaan dan rintangan pasti ada dalam setiap kehidupan manusia. Cobaan juga berarti musibah. Menghadapi musibah
Gambar 9.2 mengerjakan pekerjaan rumah harus
gigih
Sumber: dok. penulis