Pengertian Kaum Muhajirin Belajar Mengamalkan Agama Islam Kelas 6 Khusnul Imam Laili Ivana Mochammad Cholis dan A 2011

122 Pendidikan Agama Islam untuk SD kelas 6 Dengan sistem dakwah terang-terangan itu, umat Islam semakin bertambah. Namun, di sisi lain, kebencian orang kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad dan pengikutnya semakin menjadi-jadi. Mereka tidak segan mencaci maki bahkan menyiksa umat Islam yang lemah. Namun, berkat keimanan yang kuat, mereka tetap teguh memegang agamanya. Di antara cobaan-cobaan yang diterima umat Islam waktu itu adalah sebagai berikut. 1. Sahabat Bilal bin Rabah disiksa tuannya Umayyah dengan ditindih batu besar di padang pasir yang panas. 2. Sahabat Sa’ad bin Abi Waqash dimusuhi oleh ibunya sendiri. Ibunya sampai tidak makan, minum, dan tidur di luar rumah sampai anaknya mau meninggalkan Islam. 3. Sahabat Khalid bin Saad dihukum dan tidak diberi makan ayahnya ketika ayahnya tahu dia masuk Islam. 4. Ammar bin Yasir, beserta saudara dan ayah ibunya disiksa dengan api dan akan dipakaikan baju besi panas oleh Abu Jahal. Ayah dan Ibu Ammar sampai meninggal dunia mati syahid 5. Khabbab ibnul Ard punggungnya ditempel potongan besi panas oleh majikannya karena ketahuan masuk Islam. Mendapatkan siksaan dan ancaman yang bertubi-tubi itu, umat Islam tidak goyah keimanannya. Bahkan, keimanan mereka lebih mantap. Kecintaan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya sudah mendarah daging. Melihat keteguhan iman kaum Muslimin, orang kafir Quraisy mengubah cara serangannya. Mereka sadar bahwa siksaan tidak akan menggoyahkan iman kaum Muslimin. Mereka pun mengutus Atabah bin Rabiah untuk merayu Rasulullah. Atabah berkata, “Hai Muhammad jika Engkau mau berhenti mengajarkan agama barumu itu, kami akan memberimu harta yang banyak sehingga engkau menjadi orang terkaya di antara kita. Jika kau minta kedudukan, engkau akan kami jadikan raja. Jika engkau ingin obat, maka akan kami carikan tabib.” Upaya Atabah ini ditolak mentah-mentah oleh Rasulullah. Lalu, Rasulullah membacakan ayat-ayat pertama dari surah Fushilat. Melihat keteguhan hati Rasulullah itu, para sahabat semakin mantab keimanannya. Segala ancaman dan siksaan kaum kafir tidak bisa menggoyahkan hati mereka. Cara lain yang tak kalah kejinya ditempuh juga oleh orang kafir. Mereka membuat peraturan untuk memboikot keluarga dan pengikut Rasulullah. Mereka melarang masyarakat untuk melakukan hubungan dengan keluarga dan pengikut Rasulullah, baik itu hubungan jual beli dan lain-lain. Dengan begitu, keluarga Rasulullah dan pengikutnya menjadi terkucil dan sulit memperoleh makanan. Sampai-sampai, banyak di antara mereka yang memakan dedaunan. Siksaan ini baru berakhir ketika peraturan yang ditempel di dinding Ka’bah itu habis dimakan rayap. Gambar 8.1 Sahabat Saad bin Abi Waqash dimusuhi oleh ibunya sendiri Sumber: dok. penulis