Modernisasi di Sektor Pertanian

20 memasukan bibit padi ke lubang tanam secara bersama – sama, terkadang untuk memberikan semangat dalam menanam padi di lakukan sambil berantun dengan melempar pantun sesama gotong royong dan gotong royong ini dalam Sistem Kerja paser dinamakan Nyempolo. Ketika musim panen datang maka rekan tetangga dan kerabat beramai – ramai memanen padi dengan perlengkapan seperti Tas anjat melingkar solong , alat pemotong padi Gerapan yang terbuat dari kayu dan silet , dan para ibu mengunakan tudung, tudung merupakan alat penutup kepala dengan mengunakan kain sarung dengan teknik pelipatan tertentu, hasil panen yang dilakukan secara gotong royong ketika selesai di lakukan maka para kerabat melakukan pembagian dengan hasil bagi 3 : 1, dengan maksud bahwa dalam 3 kaleng, maka 2 kaleng untuk pemilik lahan dan satu kaleng untuk kerabat yang membantu proses panen tersebut. Dalam M.yusuf 2000 Koentjaraningrat 1984 : 7 mengemukakan bahwa kegiatan gotong- royong di pedesaan sebagai salah satu cara untuk meringankan suatu pekerjaan, khususnya pada masyarakat petani padi di pedesaan. Hal tersebut menjadi ciri khas masyarakat petani padi di berbagai daerah di indonesia yang menggunakan Sistem Kerja gotong royong sebagai sistem dalam pengerjaan lahan sawah.

2.3 Modernisasi di Sektor Pertanian

Modernisasi di bidang pertanian di Indonesia di tandai dengan perubahan yang mendasar pada pola-pola pertanian, dari cara-cara Sistem Kerjaonal menjadi Universitas Sumatera Utara 21 cara-cara yang lebih maju. Perubahan-perubahan tersebut meliputi beberapa hal, antara lain dalam Sistem Kerja petani, pengelolahan tanah, penggunaan bibit unggul, pengunaan sarana-sarana produksi pertanian, dan penggunaan alat teknologi serta pengaturan waktu panen. Menurut Sediono Tjondronegoro 1989, dan juga Margo Lyon 1970, fenomena modernisasi pertanian ini bisa dilihat dari indikator – indikator yang menyertainnya, yakni : Penggunaan tenaga dalam produksi padi, Usaha mengurangi biaya, sistem pengupahan buruh, Sistem panen yang dipakai yaitu dengan derep atau upah tebas, Adanya transaksi – transaksi yang di ukur dngan uang, Kesadaran akan nilai dan kepentingan akan uang, kecakapan menggunakan uang dan kebutuhan akan uang tunai. Di sektor pertanian gejala modernisasi pada penggunaan teknologi baru di dalam kegiatan produksi pertanian. Penggunaan teknologi itu kemudian mengubah cara produksi, tehnik produksi dan hubungan-hubungan sosial di pedesaan. Pengenalan terhadap pola yang baru dilakukan dengan pembenahan terhadap kelembagaan-kelembagaan yang berkaitan dengan pertanian. Selanjutnya ditetapkan pola pengembangan dalam bentuk, usaha ekstensifikasi, intensifikasi dan diversifikasi. Selain itu, perubahan - perubahan sosial petani akibat dari modernisasi adalah dengan diperkenalkannya mesin-mesin, seperti mesin penuai dan traktor tangan telah menghilangkannyaris menggeser tadisi yang ada pada petani padi mata pencaharian penduduk yang selama ini mendapatkan upah dari menuai. Kemudian, pemakaian traktor tangan telah menggantikan tenaga kerbau, sehingga sebagaian besar petani tidak lagi berternak kerbau. Universitas Sumatera Utara 22 Hasil penelitian Scott Di terjemahkan oleh Hassan Bahari, 2000: 202. tentang petani, diuraikan dengan cermat bagaimana penggunaan alat teknologi itu telah merubah hubungan sosial. Karena penggunaan mesin pemanen dan perontok padi, kemudian pemilik tanah memutuskan hubungan dengan pekerja. Putusnya hubungan antara pemilik tanah dan para pekerja dan tersisihnya Sistem Kerja gotong royong membuat perbedaan antara kelas kaya dan miskin semakin nyata. Mesin juga telah merubah orientasi para tuan tanah, dari anggapan usaha sebagai salah satu fungsi sosial menjadi kerja sebagai upaya untuk mendapatkan keuntungan. Penelitian Scott Scott, 2000: 202. menunjukan bahwa penggunaan teknologi pertanian mempunyai dampak terhadap perubahan struktur masyarakat, dan akhirnya berpengaruh terhadap pola-pola institusional masyarakat. Kondisi ini akan memperluas struktur kemiskinan. Sedangkan tujuan dari pembangunan pertanian itu sendiri pada dasarnya adalah untuk memperkecil struktur kemiskinan. “Di dalam web Triyadi Rikky”

2.4 Pergeseran Tenaga Manusia pada Tenaga Mesin di Sektor Pertanian