Komersialisasi di Sektor Pertanian

28

2.6 Komersialisasi di Sektor Pertanian

Komersialisasi pada sektor pertanian merupakan suatu upaya pengembangan dan usaha pemasaran suatu produk dari hasil panen, proses dan penerapan ini dalam kegiatan produksi. Hal ini karena pengaruh penggunaan sarana produksi yang harus dibeli dari luar desa. Komersialisasi itu muncul bukan dari hubungan harga, melainkan dari kenaikan hasil-hasilnya yang sangat besar. Kenaikan ini menyebabkan surplus yang besar bagi tuan tanah. Para petani kaya dengan kelebihan surplus yang mereka peroleh dari hasil panennya, telah mengumpulkan sebagian besar tanah di tangan mereka dan kemampuan yang lebih besar lagi untuk menanam lebih intensif dalam memperbesar surplus mereka. Kegiatan ini merupakan rangkaian yang cukup kompleks dengan melibatkan berbagai aspek yang mencakup kebijakan ekonomi, sumberdaya manusia, investasi, waktu, lingkungan pasar, dan sebagainya. Komersilisasi pada sektor pertanian menyebabkan mengikisnya nilai Sistem Kerja kearifan lokal yang ada pada setiap daerah. Karena dengan munculnya komersialisasi petani dipengaruhi dengan cara hanya mencari keuntungan dari hasil panen yang banyak dan lebih cepat. Dengan demikian secara tidak langsung mempengaruhi pola fikir petani yang Sistem Kerjaonal menjadi moderen. Munculnya pasar serta sistem pembayaran upah berarti guncangan di dalam pendapatan para petani penggarap berhubungan dengan adanya fluktuasi harga. Petani moderen yang ada saat ini selalu mencari cara bagaimana untuk menambah hasil panen dan bagaimana caranya agar lebih cepat panen, kemudian mereka melakukan inovasi – inovasi dari bibit biasa menjadi bibit unggul agar benih padi Universitas Sumatera Utara 29 yang dihasilkan menjadi lebih bagus dari sebelumnya. kekreatifan petani agar menghasilkan produk hasil pertanian menjadi lebih mahal dan menjadikannya produk unggul untuk di komersialisasasikan pada pasar. Keberadaan komersiaisasi di sektor pertanian dapat terjadinya perubahan – perubahan besar dalam kehidupan agraria yang menghasilkan suatu kelas penggarap yang semakin besar dan kelangsungan petani yang akan ketergantungan pada teknologi disektor pertanian yang menjanjikan mempercepat Sistem Kerja petani dan dianggap lebih efektif ketimbang dengan cara gotong royong dan dengan penggunaan alat Sistem Kerjaonal. Namun, dengan demikian berimbas pada memudarnya Sistem Kerja sistem pertanian dengan nilai Sistem Kerjaonal yang ada.

2.7 Solidaritas Sosial