Pergeseran Tenaga Manusia pada Tenaga Mesin di Sektor Pertanian

22 Hasil penelitian Scott Di terjemahkan oleh Hassan Bahari, 2000: 202. tentang petani, diuraikan dengan cermat bagaimana penggunaan alat teknologi itu telah merubah hubungan sosial. Karena penggunaan mesin pemanen dan perontok padi, kemudian pemilik tanah memutuskan hubungan dengan pekerja. Putusnya hubungan antara pemilik tanah dan para pekerja dan tersisihnya Sistem Kerja gotong royong membuat perbedaan antara kelas kaya dan miskin semakin nyata. Mesin juga telah merubah orientasi para tuan tanah, dari anggapan usaha sebagai salah satu fungsi sosial menjadi kerja sebagai upaya untuk mendapatkan keuntungan. Penelitian Scott Scott, 2000: 202. menunjukan bahwa penggunaan teknologi pertanian mempunyai dampak terhadap perubahan struktur masyarakat, dan akhirnya berpengaruh terhadap pola-pola institusional masyarakat. Kondisi ini akan memperluas struktur kemiskinan. Sedangkan tujuan dari pembangunan pertanian itu sendiri pada dasarnya adalah untuk memperkecil struktur kemiskinan. “Di dalam web Triyadi Rikky”

2.4 Pergeseran Tenaga Manusia pada Tenaga Mesin di Sektor Pertanian

http:triyadirikky.com201110modernisasi-pertanian.html Kemajuan dan pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi. Revolusi pertanian didorong oleh penemuan mesin- mesin dan cara-cara baru dalam bidang pertanian. A.T Mosher Mubyarto, 1989;235 menganggap teknologi yang senantiasa berubah itu sebagai syarat mutlak adanya pembangunan pertanian. Dalam kegiatan bercocok tanam tentu banyak menggunakan alat – alat untuk mengolah tanah ataupun hasil pertanian. Universitas Sumatera Utara 23 Alat – alat untuk bercocok tanam tersebut sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu dan dari masa ke masa tentunya banyak mengalami berbagai macam perkembangan. Dalam proses pengolahan lahan mulanya menggunakan cangkul yang digerakkan oleh tenaga manusia selain itu tenaga manusia juga dipergunakan untuk menebas rumput dengan menggunakan parangsabit dengan sistem upah maupun sistem gotong royong, akan tetapi seiring perkembangan zaman kurang efektif, karena dengan menggunakan tenaga manuia yang dikeluarkan tidak sebanding dengan luas tanah yang akan diolah. karena dalam hal ini manusia mempunyai peranan yang dominan didalam menggerakan alat dimaksud, sehingga produktifitas kinerja tegantung kepada kekuatan atau tenaga manusia itu sendiri, selain itu juga membutuhkan waktu yang cukup lama jika lahan yang akan ditanami cukup luas. Menggunakan bajak sawah yang ditarik oleh hewan, seperti kerbau, sapi ataupun kuda . Secara fisik kondisi tanah hasil pekerjaan bajak dengan kerbau angleran teksturnya lebih halus, hal itu dikarenakan pijakan terhadap tanah lebih intensif, serta kaya akan pupuk organik yang berasal dari kotoran kerbau. Dengan menggunakan bajak, para petani dapat mempersingkat waktu dalam mengolah tanah agar secepatnya bisa segera ditanami. Menggunakan mesinalat teknologi yang digerakkan dengan tenaga non- manusia guna untuk pengerjaan pengolahan lahan sawah Goldthorpe, 1992: 5. Dalam proses ini terjadi pergeseran tenaga manusia dan hewan dari produksi primer pekerjaan yang membutuhkan tenaga manusia ke produksi sekunder atau yang menggunakan mesin. Universitas Sumatera Utara 24 Seiring berkembangnya teknologi pada sektor petanian serta adanya pemikiran kearah peningkatan produksi secara cepat dan berklanjutan, berdampak kepada perubahan alat pengolah lahan atau tanah, penggunaan bajak dengan tenaga kerbau sudah mulai ditinggalkan dan beralih menggunakan jasa traktor yaitu alat yang menggunakan tenaga mesin sebagai penggeraknya, dengan bentuk yang di rancang menyerupai kendaraan bermotor serta mengunakan bahan bakar, alat ini disebut dengan traktor. Penggunaan alat pengolahan lahan yang menggunakan kekuatan tenaga mesin traktor dipandang lebih produktif serta efisien, karena dalam penggunaannya manusia yang mengendalikan alat tersebut. Sehingga tanah akan lebih cepat diolah dan ditanami.

2.5 Pergeseran Nilai – nilai Sistem Kerja Lokal Pada Pedesaan