Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman memiliki peran penting pada setiap pembelajaran, maka dari itu
penelitian-penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai pendukung untuk melaksanakan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti sehingga dapat
membantu menambah pengetahuan mengenai penelitian korelasi. Dalam penelitian ini, untuk menunjukkan pengaruh kemampuan membaca pemahaman
terhadap hasil belajar menulis ringkasan.
2.3 KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Mongonsidi Kaliwungu Kendal, pada pembelajaran siswa dituntut
untuk mengerjakan soal pilihan ganda dan membuat sebuah ringkasan berdasarkan bacaan yang sudah guru kelas sediakan. Dalam mengerjakan soal
pilihan ganda siswa masih kurang memahami bacaan sehingga terdapat beberapa siswa masih salah dalam menjawab dan kurang teliti dalam mengerjakan dan pada
menulis ringkasan siswa membuatnya berdasarkan pemikiran mereka tanpa memperhatikan
kesesuaiannya dengan
isi bacaan.
Gurupun kurang
memperhatikan kegiatan membaca siswa. Sehingga hasil belajar siswa masih kurang sempurna..
Dalman 2014:87 menyatakan bahwa membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca pada urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman
adalah membaca secara kognitif atau membaca untuk memahami.pada tahap membaca permulaan atau pemahaman ini, pembaca tidak lagi dituntut untik
melafalkan huruf dengan benar dan merangkai setiap bunyi bahasa menjadi
bentuk kata, frasa, dan kalimat. Tetapi dituntut untuk memahami isi bacaan yang dibaca. Dalam membuat ringkasan, pertama- tama harus berlatih menemukan
gagasan utama atau tema setiap paragraf dari suatu bahan bacaan. Kemudian membuat catatan- catatan sehubungan dengan gagasan pokok atau tema bacaan
Yeti Mulyati dkk,2009:8.31. Jadi untuk membuat sebuah ringkasan yang harus dilakukan adalah menemukan gagasan pokok atau tema bacaan, sedangkan umtuk
menemukan gagasan pokok atau tema bacaan siswa harus memiliki mampu memahami isi bacaan. Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan
antara
kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan siswa
Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Mongonsidi Kaliwungu Kendal. Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris didapatkan kerangka berfikirnya
sebagai berikut:
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN
Keadaan sebelum penelitian:
1.
Kemampuan membaca pemahaman siswa rendah
2.
Siswa kurang teliti dalam membaca bacaan dan
mengerjakan soal pilihan ganda
3.
Kemampuan memahami isi bacaan siswa rendah
4.
Guru kurang memperhatikan aktivitas membaca siswa
Keadaan sebelum penelitian: 1. Penulisan ringkasan tidak
sistematis 2. Siswa kurang memperhatikan
kesesuaian bacaan dan ringkasannya
3. Bahasa tidak sesuai bacaan 4. Hasil belajar menulis
ringkasan rendah
Indikator : 1. Memahami arti kata- kata
sesuai bacaan 2. Mengenali susunan
organisasi bacaan 3. Mengenali pokok pikiran
bacaan 4. Mampu menjawab
pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat
dalam bacaan
Farr dalam Djiwandono,2011:117
Indikator : a. Mampu menjawab pertanyaan tentang
makna kata sesuai dengan penggunaannya dalam teks bacaan
b. Mampu menjawab pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat
dalam bacaan, c. Mampu menjawab pertanyaan yang
menuntut pemahaman pengorganisasian teks dan hubungan antar teks
d. Mampu menjawab pertanyaan tentang maksud, sikap hidup, dan suasana hari
penulis. e. Mampu menjawab pertanyaan tentang
hal-hal yang secara implisit terdapat dalam teks
f. Panjang ringkasan 13 dari bacaan Djiwandono,2011:122 Keraf,2004:303
terdapat pengaruh
yang signifikan
antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar
menulis ringkasan siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pengaruh Kerja Kedua Variabel
Kemampuan Membaca Pemahaman X
Hasil Belajar Menulis Ringkasan Y
Berdasarkan pernyataan tesebut peneliti membuat suatu hipotesis sebagai berikut.
Ha : ada pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter
Monginsidi Kaliwungu Kendal.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dikatakan penelitian kuantitatif karena penelitian ini menggunakan angka-angka statistik sebagai data.
Menurut Sugiyono 2012:24 data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan scoring. Penelitian kuantitatif lebih banyak
menggunakan logika hipotetik overikatif. Metode tersebut dimulai dengan berpikir dedukatif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan pengujian
dilapangan. Kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data empiris. jenis penelitian korelasi hubungan kausal.
Menurut Sugiyono 2010: 59 hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat
sebab akibat.
Terdapat variabel
independen variabel
yang mempengaruhi dan variabel dependen variabel yang dipengaruhi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan. Apabila ada seberapa eratnya serta
berarti atau tidaknya hubungan itu. Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu variabel X atau variabel bebas kemampuan membaca pemahaman dan variabel
Y atau variabel terikat hasil belajar menulis ringkasan. Berikut ini desain penelitian ex post facto.
X Y
49