Hakikat Membaca KAJIAN TEORI

keterampilan menulis writing skills, menulis merupakan menurunkan atau menuliskan lambang- lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang- lambang grafis tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis itu. Setiap keterampilan tersebut memiliki hubungan yang erat dengan keterampilan- keterampilan yang lain dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui urutan yang teratur: mula- mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudh itu kita belajar membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, merupakan catur-tunggal. Setiap keterampilan itu berhubungan erat dengan proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil orang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan berbahasa bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi dengan masyarakat. Dari beberapa pendapat di atas keterampilan berbahasa meliputi empat komponen, yaitu: 1 keterampilan menyimak, 2 keterampilan berbicara, 3 keterampilan membaca, 4 keterampilan menulis. Selain itu keterampilan berbahasa bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi dengan masyarakat.

2.1.2 Hakikat Membaca

2.1.2.1 Pengertian Membaca Semakin majunya perkembangan jaman sekarang, menuntut masyarakat untuk selalu mengetahui informasi- informasi yang terbaru. Untuk memperoleh informasi tersebut masyarakat harus gemar membaca. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata atau media tulis Tarigan,2008:7. Somadayo 2011: 4 mengungkapkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis. Membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Setiap aspek melibatkan kegiatan membaca. Disamping itu, kemampuan membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari manusia. Sejalan dengan itu, Dalman 2014: 5 menyatakan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini berarti membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks yang dibaca. Oleh sebab itu, membaca bukan hanya sekadar melihat kumpulan huruf yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana saja, tetapi lebih dari itu bahwa membaca merupakan kegiatan memahami dan menginterprestasikan lambang tanda tulisan yang bermakna sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca. Senada dengan pendapat Dalman, Farida Rahim 2011:2 menyatakan bahwa membaca pada hakikatnya adalah sesuatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, prolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ke dalam kata- kata lisan. Sebagai proses berpikir membaca mencangkup aktifitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan untuk komunikasi interaktif oleh pembaca untuk menemukan pesan dalam suatu bacaan yang tidak hanya melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, prolinguistik, dan metakognitif. 2.1.2.2 Tujuan Membaca Kegiatan membaca tidak hanya suatu kegiiatan melafalkan tulisan yang ada dalam bacaan, dengan membaca akan menemukan banyak informasi. Pada dasarnya tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencangkup isi dan memahami makna bacaan. Sedangkan menurut Tarigan 2008:9-11 mengemukakan tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. tujuan membaca adalah memperoleh perincian- perincian atau fakta-fakta, memperoleh ide-ide utama, mengetahui urutan atau susunan organisasi cerita, membaca untuk menyimpulkan, mengelompokkan atau mengklasifikasi, menilai dan mengevaluasi, serta memperbandingkan atau mempertentangkan. Dalman 2014:13 tujuan membaca dapat berupa: “memahami secara detail dan menyeluruh isi bacaan, menangkap ide pokokgagasan utama buku secara cepat, mendapat informasi tentang sesuatu, mengenali makna kata-kata sulit, ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di seluruh dunia, ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di masyarakat sekitar, ingin memperoleh kenikmatan dari karya fiksi, ingin memperoleh informasi dari lowongan kerja, ingin merek barang yang cocok untuk di beli, ingin menilai kebenaran gagasan pengarangpenulis, ingin mendapatkan alat-alat tertentu, dan ingin mendapatkan keterangan tentang pendapat seseorang ahli atau keterangan tenta ng definisi suatu istilah.” Sesuai dengan uraian tentang tujuan membaca maka peneliti menyimpulkan bahwa tujuan membaca yang paling utama adalah memperoleh informasi. Setelah informasi diperoleh pembaca akan menyimpulkan, menilai, dan membandingkan isi bacaan. 2.1.2.3 Manfaat membaca Membaca sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Setiap kegiatan dalam kehidupn melibatkan kegiatan membaca. Dengan membaca akan mendapatkan informasi, gagasan, pendapat, pesan, dan lainnya dari bacaan yang disampaikan oleh penulis. Menurut Haryadi 2012: 18 manfaat membaca adalah guna, faedah, atau sesuatu yang diperoleh dari kegiatan membaca. Manfaat membaca merupakan hasil yang didapat pembaca setelah membaca. Jika tujuan membaca dicanangkan atau ditentukan sebelum membaca dan saat membaca, manfaat diperoleh setelah kegiatan membaca. Manfaat membaca antara lain: 1. Menambah kosakata dan pengetahuan akan tata bahasa dan sintaksis 2. Mengajak seseorang untuk berinstropeksi atau melontarkan pertanyaan serius mengenai nilai, perasaan, dan hubungan kita dengan orang lain 3. Membaca memicu imajinasi, karena dengan membaca seseorang dapat menangkap banyak pengetahuan dan pengalaman dari orang lain 4. Membaca dapat bermanfaat dalam mengikuti laju perkembangan zaman yang serba cepat dalam bidang informasi dan komunikasi 2.1.2.4 Jenis- jenis Membaca Membaca adalah suatu kegiatan yang melafalkan simbol tulis untuk menemukan informasi yang ada dalam bacaan yang dibaca. Menurut Dalman 2014:63 ada dua jenis membaca, yaitu: 2.1.2.4.1 Membaca Nyaring Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan suatu lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras Dalman,2014:63. 2.1.2.4.2 Membaca Dalam Hati Membaca senyap atau membaca dalam hati adalah suatu kegiatan membaca dengan tidak bersuara, tanpa pergerakan bibir, tanpa gerakan kepala, tanpa berbisik, mampu memahami bahan bacaan secara diam atau dalam hati, kecepatan mata dalam membaca mencapai tiga kata per detik, menikmati bahan bacaan dalam hati, dan dapat menyesuaika kecepatan membaca denga tingkat kesukaran dalam bahan bacaan Dalman,2014:67. 2.1.2.5 Tahapan Membaca Menurut Dalman 2014:85-87 ada dua tahapan membaca, yaitu: 2.1.2.5.1 Membaca Permulaan atau Membaca Mekanik Keterampilan membaca pada umumnya diperoleh dengan cara mempelajarinya di sekolah. Keterampilan berbahasa ini merupakan suatu keterampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi perkembangan pengetahuan, dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia. Jika anak pada usia permulaan sekolah tidak segera memiliki kemampuan membaca, ia akan mengalami kesulitan dalam mempelajari bidang studi lain. Setiap orang akan belajar membaca terlebih dahulu sebelum memasuki tahapan membaca permulaan. Pada tahapan membaca permulaan ini merupakan tahapan awal dalam kegiatan belajar membaca. Membaca permulaan merupakan suatu keterampilan awal yang harus dipelajari atau dikuasai oleh pembaca Dalman,2014:85. Membaca permulaan merupakan suatu tingkatan awal bagi orang yang bisa membaca. membaca permulaan adalah suatu aktivitas untuk mengenalkan rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa. Membaca permulaan ini mencangkup: 1 pengenalan bentuk huruf;, 2 Pengenalan unsure- unsure kinguistik; 3 Pengenalan hubungan pada ejaan dan bunyi; 4 Kecepatan membaca bertaraf lambat Tarigan,2004:. Membaca permulaan diberikan di kelas rendah SD, yaitu kelas satu sampai dengan kelas tiga. Di kelas rendah inilah siswa harus dilatih agar siswa mampu membaca lancar sebelum memasuki tahapan membaca selanjutnya membaca lanjut atau membaca pemahaman di kelas tinggi yaitu kelas empat sampai dengan kelas enam. 2.1.2.5.2 Membaca Pemahaman atau Membaca Lanjut Membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca yang berada pada urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman berkaitan erat dengan usaha memahami hal-hal penting dari apa yang dibacanya. Yang dimaksud membaca pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman ini berkaitan erat dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya. Membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif membaca untuk memahami. Dalam membaca pemahaman, pembaca dituntut untuk mampu memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, setelah membaca teks pembaca dapat menyampaikan hasil pemahaman membacanya dengan cara membuat rangkuman isi bacaan dengan menggunakan bahasanya sendiri dan kemudian disampaikan baik secara lisan maupun tulisan Dalman,2014:87.

2.1.3 Membaca Pemahaman

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SDN GUGUS MUWARDI KECAMATAN KALIWUNGU

5 56 220

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV DI SDN GUGUS MAWARDI KENDAL

1 38 288

PENGARUH MINAT BACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN DABIN III DIRGANTARA DEMAK

10 48 216

PENGARUH MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SBK MATERI MEMBUAT KARYA KOLASE SISWA KELAS IV SDN GUGUS KENANGA KABUPATEN KEBUMEN

5 47 379

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN SIKAP BAHASA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS RINGKASAN SISWA KELAS V SEMESTER 2 SDN KECAMATAN SUKARAME KOTA BANDAR LAMPUNG

0 8 161

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI TEKNIK SKRAMBEL SISWA KELAS IV SDN 3 SEMBUNGHARJO Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN 3 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 20

0 3 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI TEKNIK SKRAMBEL SISWA KELAS IV SDN 3 SEMBUNGHARJO Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN 3 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 201

0 1 19

PENGARUH KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR GUGUS IV KECAMATAN PENGASIH.

4 19 133

KEEFEKTIFAN STRATEGI BELAJAR PQ4R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V GUGUS KI HAJAR DEWANTARA

0 1 61

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN GUGUS ARIEF RAHMAN HAKIM KECAMATAN KENDAL KABUPATEN KENDAL

0 1 70