Uji Coba Instrumen Validitas

3.7.2 Hasil dokumentasi siswa Suharsimi Arikunto 2013:274, mengartikan bahwa dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam hal ini, peneliti harus menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, catatan harian, dan sebagainya. Dokumen tugas siswa merupakan hasil kerja siswa dalam mengerjakan tes membaca pemahaman dan menulis ringkasan, maupun saat penelitian berlangsung. Dokumen tugas siswa digunakan untuk mengetahui intensitas siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.. Adapun pelaksanaan pengumpulan datanya adalah sebagai berikut: 1. Membagikan lembar soal kepada siswa. 2. Membacakan petunjuk cara pengisian soal,dan 3. Memberikan penilaian terhadap jawaban siswa.

3.8 UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS, DAN REALIBILITAS

3.8.1 Uji Coba Instrumen

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono,2009:102. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian minimal ada dua macam, yaitu validitas dan reliabilitas. Arikunto 2010:211 benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Tabel 3.4 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Membaca Pemahaman No Indikator Nomor soal jumlah 1. Mampu menjawab pertanyaan tentang makna kata sesuai dengan 21, 34, 39 3 soal penggunaannya dalam teks bacaan 2 Mampu menjawab pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam bacaan 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 23, 26, 27, 28, 29, 33, 35, 36, 37 20 soal 3 Mampu menjawab pertanyaan yang menuntut pemahaman pengorganisasian teks dan hubungan antar teks 5, 13, 24, 30, 38 5 soal 4 Mampu menjawab pertanyaan tentang maksud, sikap hidup, dan suasana hari penulis 14, 20, 25, 31, 40 5 soal 5. Mampu menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang secara implisit terdapat dalam teks 1, 2, 8, 15, 22, 32, 6 soal JUMLAH SOAL 40 soal

3.8.2 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2013: 211. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengujian validitas menggunakan microsoft excel. Selain menggunakan microsoft excel, tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan menggunakan rumus poin biserial Arikunto, 2012: 93 seperti berikut. γ pbi = – √ Keterangan: γ pbi = koefisien korelasi biserial M p = rerata skor dari subyek yang menjawab betul M t = rerata skor total S t = standar deviasi dari skor total proporsi p = proporsi siswa yang menjawab benar p = q = proporsi siswa yang menjawab salah q = 1- p Konsultasikan dengan harga r product moment. Apabila harga γ pbi r tabel pada taraf signifikansi 5, maka butir soal tersebut valid. Tes uji coba soal kemampuan membaca pemahaman diberikan kepada 38 siswa di SD Podorejo 02 berupa tes objektif tipe pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban a, b, c, d. tes tersebut berjumlah 40 soal. Hasil analisis uji validitas butir tes kemampuan membaca pemahaman yang dihitung dengan rumus korelasi point biserial r pbi , ternyata dari 40 butir soal yang diuji cobakan, yang dinyatakan valid ada 24 butir soal, sedangkan yang tidak valid atau dianggap gugur ada 16 butir soal. Dikarenakan koefisien validitas r hitung untuk 16 butir soal tersebut hasilnya lebih kecil dari r tabel , yakni 0,320 pada n=38, taraf nyata= 5, r hitung r tabel . lihat pada Lampiran 5, halaman 122. Tabel 3.5 Uji Validitas instrumen membaca pemahaman No. Uji Validitas Nomor soal Jumlah 1. Valid 1, 2, 3, 5, 10, 13, 14, 15, 17, 18, 21, 23, 24, 256, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 39, 40 24 soal 2. Tidak Valid 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 16, 19, 20, 22, 25, 27, 29, 37, 38. 16 soal Validitas instrumen menulis ringkasan menggunakan validitas konstruk yaitu dengan meminta pertimbangan para ahli, dalam hal ini adalah dosen pembimbing. 3.8.3 Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk mengukur berkali-kali menghasilkan data yang sama konsisten. Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto 2013:221. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapakali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Maka reliabilitas instrumen kemampuan membaca pemahaman dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R 21 sebagai berikut. Keterangan : Ri = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir soal M = skor rata-rata Vt = varians total Arikunto 2010:232 Hasil uji reliabilitas tes kemampuan membaca pemahaman yang dihitung dengan rumus KR-20 dihasilkan nilai koefisien sebesar 0,77, dengan r tabel = 0,325 baca Lampiran 6, halaman 125. Hal ini berarti instrument tes kemampuan membaca pemahaman dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. 3.9 ANALISIS DATA Arikunto 2006: 236 menyebutkan bahwa analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Analisis data pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif Sugiyono 2015:207-208 menjelaskan bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam penelitian ini, statistik deskriptif akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, dan diagram batang. 3.9.1.1 Tabel Distribusi Frekuensi Tabel distribusi frekuensi digunakan untuk menyajikan data yang jumlahnya cukup banyak. Data dalam penelitian ini merupakan data interval. Langkah pertama dalam membuat tabel distribusi frekuensi adalah menentukan kelas interval. Sugiyono 2012:36-39 mengatakan bahwa jumlah kelas interval dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. 1. Menghitung Jumlah Kelas Interval K= 1 + 3,3 log n Keterangan: K = Jumlah kelas n = jumlah responden log = logaritma 2. Menghitung Rentang Data Yaitu data terbesar dikurangi data yang terkecil kemudian ditambah 1. Misal data terbesar = 92 dan terkecil = 42., Jadi 92 – 42 = 50 3. Menghitung Panjang Kelas Panjang kelas 4. Menyusun Interval Kelas Secara teoritis penyusunan kelas interval dimulai dari data yang terkecil. Penyajian data akan lebih mudah dipahami jika dinyatakan dalam persen . Penyajian data yang mengubah frekuensi menjadi persen dinamakan Tabel Distribusi Frekuensi Relatif. 3.9.1.2 Menghitung Mean, Median dan Modus Adapun rumus statistik yang digunakan dalam menghitung mean, modus, dan median data tersebut adalah sebagai berikut. 1. Mean atau rata-rata Dalam penelitian ini, mean dihitung menggunakan mean data kelompok. Rumusnya adalah sebagai berikut. Me = Sugiyono, 2012:54 Keterangan: Me = Mean untuk data bergolong Ʃ f i = Jumlah data sampel x i = tanda kelas rata-rata dari batas bawah dan batas atas pada setiap interval data. F i x i = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor dengan frekuensinya. 2. Median Dalam penelitian ini, median dihitung dengan rumus median data bergolong. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut. Md = b + p Sugiyono, 2012:53 Keterangan: Md = Median b = Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median n = Banyak data jumlah sampel p = Panjang kelas interval F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f = Frekuensi kelas median 3. Modus Dalam penelitian ini modus yang dihitung adalah modus data bergolong. Rumusnya adalah sebagai berikut. Mo = b + p Sugiyono, 2012:52 Keterangan: Mo = Modus b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p = Panjang kelas interval b 1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya b 2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya 3.9.2 Uji Prasyarat Analisis 3.9.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas ini berfungsi untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data berdistribusi. Uji normalitas dapat dilakukan menggunakan komputer dengan bantuan program SPSS. Untuk menguji normalitas data sampel yang diperoleh yaitu nilai ulangan bahasa Indonesia dari materi sebelumnya menggunakan uji Liliefors Lo dilakukan dengan langkah-langkah berikut Sudjana 2005:466. H : Sampel berdistribusi normal H 1 : Sampel tidak berdistribusi normal Dengan kriteria pengujian : Jika L hitung L tabel terima H , dan jika L hitung L tabel tolak H Adapun langkah-langkah pengujian normalitas adalah : 1. Data pengamatan Y 1 , Y 2 , Y 3 , ....., Y n dijadikan bilangan baku z 1 , z 2 , z 3 , ....., z n dengan menggunakan rumus   s Y Yi zi   dengan Y dan s masing- masing merupakan rata-rata dan simpangan baku 2. Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang Fz i = Pz z i . 3. Selanjutnya dihitung proporsi z 1 , z 2 , z 3 , ....., z n yang lebih kecil atau sama dengan z i . Jika proporsi ini dinyatakan oleh Sz i maka : n z ....., , z , z , z n 3 2 1 banyaknya z S i  4. Hitung selisih Fz i – Sz i , kemudian tentukan harga mutlaknya. 5. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut, misal harga tersebut L . Untuk menerima atau menolak hipotesis nol H , dilakukan dengan cara membandigkan L ini dengan nilai L kritis yang terdapat dalam tabel untuk taraf nyata yang dipilih α = 5. Untuk mempermudah perhitungan dibuat dalam bentuk tabel. Hasil penghitungan analisis normalitas data kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan sebagai berikut. Tabel 3.6 Uji Normalitas data Variabel Sig. Kondisi Keterangan Kemampuan Membaca Pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan 0,186 0,186 0,05 Normal Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai signifikansi unstandardized residual pada kolom Kolmogorof-Smirnov sebesar 0,186. Dari perbandingan di atas tampak bahwa nilai signifikansi data di atas lebih besar daripada 0,05 0,186 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian tersebut berdistribusi normal. 3.9.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama atau homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varian yang sama atau tidak. Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai berikut Sudjana, 2005:250. F hitung = Pasangan hipotesis yang diuji adalah: H : σ 2 1 = σ 2 2 H 1 : σ 2 1 ≠ σ 2 2 Untuk menguji kedua varian tersebut sama atau tidak maka F hitung dikonsultasikan dengan F tabel d an α = 5, kriteria pengujian H diterima jika F hitung F 12 a vi, v2. Keterangan: v1 = n1 - 1 = dk pembilang v 2 = n 2- 1 = dk penyebut. Hasil penghitungan homogenitas kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan adalah sebagai berikut. Tabel 3.7 Uji Homogenitas data Variabel Sig. Kondisi Keterangan Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia 0,180 0,180 0,05 Homogen Hasil uji homogenitas di atas menunjukkan angka sebesar 0,180. Kriteria penerimaan uji homogenitas adalah di atas 0,05. Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 0,180 0,05 sehingga kriteria uji homogenitas ini diterima. 3.9.2.3 Uji Linieritas Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat berbentuk linier atau tidak, jika tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Berikut rumus yang digunakan dalam uji linieritas Sugiyono, 2012:265. ∑ Keterangan JK T = jumlah kuadrat total JK A = jumlah kuadrat koefisien a JK b|a = jumlah kuadrat regresi b|a JK S = jumlah kuadrat sisa JK G = jumlah kuadrat galat JK TC = jumlah kuadrat tuna cocok Di bawah ini adalah hasil penghitungan uji linieritas data kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan: Tabel 3.8 Uji Linieritas data Variabel Sig. Kondisi Keterangan X - Y 0,925 0,925 0,05 Linier Berdasarkan hasil perhitungan SPSS di atas, tampak nilai r = 0, 925 lebih besar dari nilai α = 0,05. Dikatakan linier apabila suatu data nilai r lebih besar daripada nilai α. Dari hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa nilai r = 0,581 lebih besar dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variable X terhadap variable Y berpola linier. 3.9.3 Uji Hipotesis 3.9.3.1 Analisis Korelasi Menurut Sudjana 2005: 367 analisis korelasi adalah studi yang membahas tentang derajat hubungan antara variabel-variabel, terutama untuk data kuantitatif. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 3.9 Pedoman Pemberian Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Dalam perhitungan analisis korelasi peneliti menggunakan rumus “r” Product Moment sebagai berikut. r xy = √ Sumber: Sugiyono 2012:228 Keterangan: r xy = koefisien korelasi tiap butir n = banyaknya subyek uji coba ∑x i = jumlah skor tiap butir ∑y i = jumlah skor total ∑x 2 = jumlah kuadrat skor tiap butir ∑y 2 = jumlah kuadrat skor total ∑xy = jumlah perkalian skor tiap butir dengan skor total Hasil perhitungan korelasi Product Moment kemudian dibandingkan dengan harga r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, berarti terdapat hubungan antara kedua variabel, dan apabila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel. Setelah itu, dilakukan pemberian interpretasi terhadap koefisien korelasi terhadap hasil perhitungan korelasi Product Moment untuk mengetahui derajat keeratan atau kuat lemahnya tingkat hubungan maupun pengaruh antarvariabel. Hasil perhitungan korelasi Product Moment dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.10 Uji Korelasi Data Variabel Sig. R hitung R tabel N Keterangan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia 0,000 0,467 0,227 76 Terdapat hubungan, nilai korelasi berada pada kategori sedang Dari hasil penghitungan di atas, r hitung lebih besar daripada r tabel 0,467 0,227 dan r hitung menunjukkan hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan berada pada tingkat keeratan hubungan kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan bahwa terdapat hubungn yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal diterima. 3.9.3.2 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan hasil kuadrat dari koefisien korelasi yang dikalikan 100 Sudjana, 2005: 369. KD = r 2 x 100 Keterangan: KD = Koefisien Determination kontribusi variabel X terhadap variabel Y r = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai sumbangan atau ikut menentukan variabel Y. Berikut adalah hasil analisis data koefisien determinasi: Tabel 3.11 Uji Koefisien Determinasi Data Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,467 a ,218 ,208 13,106 a. Predictors: Constant, Kemampuan Membaca Pemahaman Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan bantuan SPSS for windows versi 16 menunjukkan nilai r hitung 2 sebesar 0,218. Nilai tersebut berarti 21,8 perubahan pada variabel hasil belajar menulis ringkasan dapat diterangkan oleh kemampuan membaca pemahaman, sedangkan sisanya 78,9 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3.9.3.3 Analisis Regresi Muhidin 2011:188 mengemukakan bahwa regresi sederhana bertujuan untuk mempelajari hubungan atau pengaruh antara dua variabel. Rumus regresi sederhana adalah sebagai berikut : Ŷ = a + b X Dimana: Ŷ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y ketika harga X = 0 harga konstan. b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila + arah garis naik, dan bila - maka arah garis turun. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Rumus untuk mencari harga a dan b adalah sebagai berikut. Tabel 3.12 Uji Analisis Regresi Data Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 29,561 7,689 3,844 ,000 Kemampuan Membaca Pemahaman ,481 ,106 ,467 4,544 ,000 a. Dependent Variable: Hasil Belajar Menulis Ringkasan Pada tabel di atas, pada kolom B pada konstanta a = 29,561, sedangkan nilai koefisien arah regresi b = 0.481. sehingga didapat persamaan regresi: Y = a + bx Y = 29,561+ 0.481x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SDN GUGUS MUWARDI KECAMATAN KALIWUNGU

5 56 220

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV DI SDN GUGUS MAWARDI KENDAL

1 38 288

PENGARUH MINAT BACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN DABIN III DIRGANTARA DEMAK

10 48 216

PENGARUH MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SBK MATERI MEMBUAT KARYA KOLASE SISWA KELAS IV SDN GUGUS KENANGA KABUPATEN KEBUMEN

5 47 379

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN SIKAP BAHASA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS RINGKASAN SISWA KELAS V SEMESTER 2 SDN KECAMATAN SUKARAME KOTA BANDAR LAMPUNG

0 8 161

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI TEKNIK SKRAMBEL SISWA KELAS IV SDN 3 SEMBUNGHARJO Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN 3 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 20

0 3 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI TEKNIK SKRAMBEL SISWA KELAS IV SDN 3 SEMBUNGHARJO Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN 3 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 201

0 1 19

PENGARUH KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR GUGUS IV KECAMATAN PENGASIH.

4 19 133

KEEFEKTIFAN STRATEGI BELAJAR PQ4R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V GUGUS KI HAJAR DEWANTARA

0 1 61

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN GUGUS ARIEF RAHMAN HAKIM KECAMATAN KENDAL KABUPATEN KENDAL

0 1 70