didik baik secara lisan maupun tulisan, selain itu untuk melestarikan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
2.1.10 Karakteristik Siswa Kelas Tinggi
Masa usia sekolah merupakan babak terakhir bagi periode perkembangan dimana manusia masih digolongkan sebagai anak masa usia sekolah dikenal juga
sebagai masa tengah dan akhir dari masa kanak-kanak, pada masa inilah anak paling siap untuk belajar. Mereka ingin menciptakan sesuatu, bahkan berusaha
untuk dapat membuat sesuatu sebaik-baiknya. Pada masa usia Sekolah Dasar ini sering pula sebagai masa intelektual atau
masa keserasian bersekolah. Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik dari pada masa sebelum dan sesudahnya. Menurut
Desmita 2014:35 usia rata-rata anak indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada pembagian tahapan
perkembangan anak, berarti anak usia sekolah berada dua masa perkembangam, yaitu:
1. Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar 6 - 8 tahun. Dalam tingkatan kelas di
Sekolah Dasar pada usia tersebut termasuk dalam kelas 1 sampai dengan kelas 3. Jadi kelas 1 sampai dengan kelas 3 termasuk dalam kategori kelas rendah;
2. Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar 9 – 12 tahun. Dalam tingkatan kelas di
Sekolah Dasar pada usia tersebut termasuk dalam kelas 4 sampai dengan kelas 6. Jadi kelas 4 sampai kelas 6 termasuk dalam kategori kelas tinggi;
Berdasarkan dua masa di atas dapat dilihat bahwa siswa kelas 4 termasuk pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar 9-12 tahun Pada masing-masing masa
tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing. Sedangkan ciri-ciri sifat anak pada masa kelas tinggi di Sekolah Dasar yaitu :
1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret; hal ini
menimbulkan adanya kecendrungan untuk membandingkan pekerjaan- pekerjaan yang praktis;
2. Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar;
3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal atau mata
pelajaran khusus, para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor;
4. Sampai kira-kira umur 11 anak membutuhkan guru atau orang-orang
dewasa lainnya
untuk menyelesaikan
tugasnya dan
memenuhi keinginannya; setelah kira-kira umur 11 pada umumnya anak menghadapi
tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri. 5.
Pada masa ini anak memandang nilai angka rapor sebagai ukuran yang tepat sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah;
6. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya
untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat kepada aturan permainan yang tradisional; mereka
membuat peraturan sendiri; 7.
Peran manusia idola yang sempurna. Karena itu guru acapkali dianggap sebagai manusia yang serba tahu.
2.2 KAJIAN EMPIRIS