Membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif membaca untuk memahami. Dalam membaca pemahaman, pembaca dituntut untuk mampu
memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, setelah membaca teks pembaca dapat menyampaikan hasil pemahaman membacanya dengan cara membuat rangkuman
isi bacaan dengan menggunakan bahasanya sendiri dan kemudian disampaikan baik secara lisan maupun tulisan Dalman,2014:87.
2.1.3 Membaca Pemahaman
2.1.3.1 Pengertian Membaca Pemahaman
Hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan membaca ialah kemampuan seseorang untuk memahami makna bacaan secara menyeluruh, atau yang disebut
dengan kemampuan
membaca pemahaman.
Menurut Rubin
dalam Somadayo,2011:7 membaca pemahaman adalah proses intelektual yang
kompleks yang mencakup dua kemampuan utama, yaitu penguasaan makna kata dan kemampuan berpikir tentang konsep verbal. Seorang pembaca harus dengan
aktif dalam memahami isi bacaan yang dibacanya. Membaca tidak selamanya identik dengan menghafal atau mengingat apa yang dibacanya, yang paling
penting dalam proses membaca pemahaman adalah menangkap pesan, informasi, fakta, atau ide pokok bacaan.
Selain itu Dalman 2014:87 menyatakan bahwa membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca pada urutan yang lebih tinggi. Membaca
pemahaman adalah
membaca secara
kognitif atau
membaca untuk
memahami.pada tahap membaca permulaan atau pemahaman ini, pembaca tidak lagi dituntut untik melafalkan huruf dengan benar dan merangkai setiap bunyi
bahasa menjadi bentuk kata, frasa, dan kalimat. Tetapi dituntut untuk memahami isi bacaan yang dibaca. Abidin 2012:60 membaca pemahaman dapat diartikan
sebagai proses sungguh-sungguh yang dilakukan pembaca untuk memperoleh informasi, peran, dan makna yang terkandung dalam sebuah bacaan. Kegiatan ini
minimalnya akan melibatkan dua keterampilan dasar membaca yakni keterampilan visual dan keterampilan kognitif.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang mengutamakan pemahaman
terhadap isi bacaan sehingga pembaca mampu memahami maksud dalam bacaan tersebut baik secara tersirat maupun tersurat.
2.1.3.2 Tujuan Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami isi bacaan secara menyeluruh. Seseorang dikatakan memahami isi
bacaan secara baik apabila memiliki beberapa kemampuan, yaitu 1 menangkap arti kata dan ungkapan, 2 menangkap makna tersurat dan tersirat, 3 membuat
kesimpulan Somadayo,2011:11. Sedangkan Turner 1988:159 menyatakan bahwa seorang pembaca memahami bahan bacaan dengan baik apabila pembaca
dapat: 1 mengenal kata atau kalimat dan mengetahui maknanya dalam bacaan, 2 menghubungkan makna dari pengalaman dengan makana dalam bacaan, 3
memahami makna secara kontekstual, 4 membuat pertimbangan nilai isi bacaan berdasarkan pengalaman.
Menurut Tarigan 2008:58 membaca pemahaman merupakan jenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma
kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi. 2.1.3.3
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahaman Menurut
Ebel dalam
Samsu Somadayo,
2011: 28,
faktor yangmempengaruhi tinggi rendahnya kemampuan pemahaman bacaan yang
dapatdicapai oleh siswa tergantung pada faktor: asiswa yang bersangkutan, b keluarganya, c kebudayaannya, dan d situasi sekolah. Sedangkan Lamb dan
Arnold dalam Farida Rahim, 2011: 16-29 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi membaca pemahaman adalah:
a Faktor fisiologis: mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan
jenis kelamin. b
Intelektual: Intelegensi oleh Heinz didefinisikan sebagai suatu kegiatan berpikir yang terdiri dari pemahaman yang esensial tentang situasi yang
diberikan dan meresponnya secara tepat. c
Lingkungan: Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca siswa meliputi latar belakang dan pengalaman siswa di rumah,
serta sosial ekonomi keluarga siswa. d
Faktor psikologis: Faktor psikologis yang mempengaruhi kemajuan membaca terdiri dari motivasi, minat, kematangan sosial, emosi, dan
penyesuaian diri.
2.1.3.4 Tingkatan Membaca Pemahaman
Dalam Dalman 2014:87 kemampuan membaca pemahaman dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu:
2.1.3.4.1 Membaca pemahaman literal
Membaca literal adalah membaca teks bacaan dengan maksud untuk memahami makna yang tersurat atau yang ada dalam teks bacaan. Dalam
pemahaman literal focus pada bagian yang langsung tertulis pada bacaan, sehingga tidak membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Untuk
meningkatkan pemahaman literal, dapat dengan memberikan pertanyaan arahan yaitu apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana, dan mengapa.
2.1.3.4.2 Membaca pemahaman interpretatif
Membaca interpretatif adalah suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk menafsirkan maksud pengarang apakah fakta atau fiksi agar kita dapat memahami
isi dari karya tersebut. 2.1.3.4.3
Membaca pemahaman kritis Membaca kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis,
kemudian menilainya. 2.1.3.4.4
Membaca pemahaman kreatif Membaca kreatif adalah proses membaca untuk emndapatka nilai tambah dari
pengetahuan yang ada dalam bacaan lalu mengidentifikasi ide- ide yang menonjol atau mengkombinasikan dengan pengetahuan sebelumnya.
2.1.3.5 Bentuk Tes Membaca Pemahaman
Menurut Burhan Nurgiyantoro 2010: 376, penilaian hasil membaca pemahaman dapat dilakukan dengan menggunakan tes kompetensi membaca. Tes
kompetensi membaca dibagi dalam dua cara; a tes kompetensi membaca dengan merespon jawaban, dan b tes kompetensi dengan mengonstruksi jawaban. Tes
kompetensi membaca dengan merespon jawaban, dengan cara ini mengukur kemampuan membaca siswa dengan cara memilih jawaban yang telah disediakan
oleh pembuat soal. Soal yang biasa digunakan adalah soal pilihan ganda. Jenis penilaian ini biasa disebut tes tradisional karena siswa hanya menjawab soal
dengan memilih opsi jawaban. Berdasarkan teori di atas, tes yang akan pakai dalam penelitian ini adalah
tes kompetensi membaca dengan merespon jawaban, yaitu menuntut siswa mengidentifikasi, memilih, atau merespon jawaban yang disediakan. Bentuk tes
yang digunakan adalah tes objektif. Tes objektif mampu menampung banyak soal dan lebih efektif Burhan Nurgiyantoro, 2010: 337.
Farr dalam Djiwandono, 2011: 169 mengemukakan ikhtisar rincian kemampuan memahami bacaan untuk siswa SD khususnya kelas tinggi adalah:
a. Mampu menjawab pertanyaan tentang makna kata sesuai dengan
penggunaannya dalam teks bacaan b.
Mampu menjawab pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam bacaan,
c. Mampu menjawab pertanyaan yang menuntut pemahaman pengorganisasian
teks dan hubungan antar teks
d. Mampu menjawab pertanyaan tentang maksud, sikap hidup, dan suasana hari
penulis. e.
Mampu menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang secara implisit terdapat dalam teks
2.1.4 Hakikat Menulis