diarahkan pada kejelasan butir pertanyaan dan apakah pertanyaan sudah mengungkap kemampuan berpikir kritis siswa.
Secara umum pengembangan pedoman wawancara yang dimulai dari penyusunan draf pedoman wawancara, justifikasi instrumen oleh validator
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu kejelasan butir pertanyaan dan apakah pertanyaan sudah mengarah pada tujuan kemampuan berpikir kritis
subjek penelitian dalam menyelesaikan masalah matematika, revisi berdasarkan temuan dan saran validator, sampai dengan instrumen pedoman wawancara yang
siap digunakan.
3.5.2 Hasil Pengembangan Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Tes kemampuan berpikir kritis terdiri dari 2 soal uraian. Sebelum digunakan, soal telah diujicobakan untuk mengetahui validitas, tingkat kesukaran,
dan daya pembeda butir soal serta reliabilitas soal sebelum digunakan sebagai soal tes kemampuan berpikir kritis. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 22 Februari
2016 di kelas X MIPA 3 SMA Negeri 1 Juwana sebagai kelas uji coba. Kisi-kisi tes uji coba dan soal tes uji coba berturut-turut dapat dilihat pada Lampiran 12 dan
Lampiran 13. Berdasarkan analisis hasil uji coba diketahui bahwa semua soal uji coba
memiliki kriteria sedang. Tidak adanya soal dengan kriteria mudah karena pada penelitian ini akan diukur kemapuan berpikir kritis, karena kemampuan berpikir
kritis termasuk High Order Thinking, jadi kriteria soal mudah dianggap tidak sesuai untuk diberikan. Sedangkan kriteria soal sukar tidak ada karena
keterbatasan waktu ujian, jika diberikan soal sukar yang akan membutuhkan
waktu lama bagi siswa untuk menyelesaikannya, dikhawatirkan waktu yang disediakan tidak cukup. Sehingga soal yang digunakan dengan kriteria sedang,
tidak terlalu banyak soal. Secara keseluruhan hasil analisis butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Hasil Analisis Soal Uji Coba
No Soal
Validitas Reliabilitas
Tingkat Kesukaran
Daya Beda
Keterangan
1 Valid
Reliabel Sedang
Cukup Digunakan
dengan perbaikan
2 Valid
Sedang Sangat
baik Digunakan
Pada penelitian ini, dipilih 2 soal sebagai soal tes kemampuan berpikir kritis untuk mewakili indikator pencapaian kompetensi yang sudah ditetapkan.
Semua soal digunakan karena memenuhi kriteria validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda yang memenuhi sebagai syarat soal yang baik.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Analisis Data Kuantitatif
3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas penelitian berdistribusi normal atau tidak. Jika
data berdistribusi normal maka rumus uji hipotesis yang digunakan adalah jenis uji yang termasuk ke dalam statistik parametris. Sedangkan jika data tidak
berdistribusi normal, maka perhitungan yang digunakan adalah statistik nonparametris. Perhitungan dilakukan dari data nilai tes kemampuan berpikir
kritis siswa kelas penelitian. Dalam penelitian ini data awal diuji normalitas menggunakan bantuan program SPSS 16.0.