siswa akan diperkaya dengan macam-macam sudut pandangan dan alternatif tindakan.
3. Belajar lewat pengalaman sendiri Perkembangan kognitif siswa akan lebih berarti apabila didasarkan pada
pengalaman nyata dari pada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Jika hanya menggunakan bahasa tanpa pengalaman sendiri, perkembangan kognitif
siswa cenderung mengarah ke verbalisme. Piaget dengan teori konstruktivisnya berpendapat bahwa pengetahuan akan dibentuk oleh siswa apabila siswa dengan
objekorang dan siswa selalu mencoba membentuk pengertian dari interaksi tersebut.
Dengan demikian penelitian ini memiliki keterkaitan dengan teori Piaget yaitu belajar aktif melalui kemampuan siswa menemukan sendiri, belajar lewat
interaksi sosial melalui diskusi kelompok, dan pembelajaran dengan pengalaman sendiri akan membentuk pembelajaran yang bermakna. Walaupun dalam interaksi
tersebut pertukaran gagasan tidak dapat dihindari, namun akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis terutama dalam mengemukakan,
mempertahankan dan bertanggung jawab atas pendapatnya berdasarkan pengalaman yang dimiliki walaupun pendapat itu mungkin salah. Dari
pengalaman tersebut siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya terhadap materi pembelajaran.
2.2.2 Teori Bruner
Pendekatan Bruner terhadap belajar didasarkan pada dua asumsi. Asumsi pertama adalah perolehan pengetahuan merupakan proses interaktif. Bruner yakin
bahwa orang belajar berinteraksi dengan lingkungannya secara aktif, perubahan tidak hanya terjadi di lingkungannya, tetapi juga dalam orang itu sendiri. Asumsi
kedua adalah orang mengkonstruksi pengetahuannya dengan menghubungkan informasi yang masuk dengan informasi yang disimpan yang diperoleh
sebelumnya. Menurut Dahar 2011: 79, salah satu model instruksional kognitif yang
sangat berpengaruh adalah model dari Jerome Bruner 1966 yang dikenal dengan nama belajar penemuan. Bruner menganggap bahwa belajar penemuan sesuai
dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan
masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Bruner menyarankan agar siswa hendaknya belajar
melalui partisipasi secara aktif dengan konsep dan prinsip-prinsip agar mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen-
eksperimen yang mengijinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri.
Pengetahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan memberikan manfaat seperti pengetahuan itu akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan
cara lain, hasil belajar penemuan mempunyai efek transfer yang lebih baik daripada hasil belajar lainnya serta belajar penemuan mampu meningkatkan
penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir secara bebas. Belajar penemuan
juga mampu membangkitkan keingintahuan siswa, memberi motivasi untuk bekerja terus sampai menemukan jawaban-jawaban. Bruner menyadari bahwa
belajar penemuan yang murni memerlukan waktu sehingga ia menyarankan agar penggunaan belajar penemuan hanya diterapkan pada konsep-konsep dasar bidang
studi itu. Keterkaitan penelitian ini dengan teori belajar Bruner adalah selama proses
pembelajaran dalam memahami konsep rumus perbandingan trigonometri, siswa diajak untuk menyelidiki dan menemukan konsep tersebut melalui media dan
sumber belajar yang tersedia sehingga siswa dapat dengan berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Dengan menguasai konsep dasar, maka dia akan
mampu mengkonstruksi pengetahuannya dengan menghubungkan informasi yang masuk dengan informasi yang disimpan dan diperoleh sebelumnya. Sehingga,
siswa dapat meningkatkan penalaran dan kemampuan berpikir kritisnya karena mampu menghubungkan informasi yang dimiliki dengan hal-hal lainnya.
2.2.3 Teori Belajar Bermakna David Ausubel